Mufarida Purnamaningsih

Wanita Biasa yang selalu mengharap RidhoNya ALUMNI UNNES.......

Selengkapnya
Navigasi Web
PUNCAK ILMU ADALAH PERBUATAN

PUNCAK ILMU ADALAH PERBUATAN

PUNCAK ILMU ADALAH PERBUATAN

Di tepian pantai yang terbentang memanjang dengan pasir berkilauan, terlihat seorang anak kecil memandangi beberapa bintang laut yang terdampar di sana. Beberapa detik kemudian tampak ia memindahkan satu per satu bintang laut itu kembali ke laut. Tanpa diketahuinya ternyata banyak sekali bintang laut yang terdampar itu. Namun semangat anak itu untuk menyelamatkan bintang laut tidak surut sedikitpun. Bahkan ia terlihat sangat menikmatinya, melakukannya dengan ceria dan tampak tanpa beban. Dengan menikmati deburan ombak di kakinya, anak itu terus melangkah dan tidak memperhatikan sekelilingnya. Hingga tanpa disadari oleh anak kecil itu datang lah seorang filsuf yang ternyata sedari tadi memperhatikannya.

“ Nak, apa yang kau lakukan.Bukanlah apa yang kau lakukan saat ini sia – sia saja. Jumlah bintang laut yang terdampar itu ribuan, dan kau mengembalikan ke laut satu per satu, apa kau tidak lelah dan apa kau tidak jengah dengan hal itu. Dan apa mungkin yang kau lakukan ini akan berarti??” tanya sang Filsuf

“ Tidak tuan, saya tidak merasa lelah. Jika nanti saya lelah pun saya akan istirahat dan akan melanjutkan lagi. Saya senang melakukan hal ini, dan tidak ada yang sia – sia. Setidaknya saya melakukan sesuatu untuk orang lain. Dan saya suka melayani mereka. Selain itu saya bangga pada diri saya sendiri karena mampu melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuan saya. “ jawab sang anak kecil.

“ Coba kau lihat,saat kau mengembalikan bintang laut kembali ke laut, laut kembali memuntahkan ribuan bintang laut yang lain. Dan mereka akan mati setiba di pantai. Anakku lihatlah, ada jutaan bintang laut disini,dan apa yang kau lakukan hanya sia – sia. Cobalah kau lihat fakta dan realita yang ada.!” Kata sang filsuf meyakinkan.

“ Pak sebenarnya berbicara dengan anda sudah menyia-nyiakan waktu saya untuk melakukan penyelamatan. Sebaiknya bapak duduk saja disana, dan lihat lah jutaan bintang laut mati dan bapak tidak bisa melakukan apa – apa. Dan saya akan melakukan ini dan mengembalikan bintang laut ini ke laut.”

Cerita di atas adalah sebuah ilustrasi yang penuh makna. Anak kecil itu bisa kita bayangkan adalah seseorang yang dengan niat yang tulus, keinginan kuat untuk bisa bermanfaat untuk orang lain, meski dengan kemampuan, dan keilmuan yang tidak muluk – muluk, tetapi dia tidak berdiam diri melihat sesuatu yang sudah diambang kehancuran. Meski dia menyadari dirinya tidak mungkin bisa mengimbangi dengan jumlah bintang laut yang terdampar di pantai yang luas, tetapi dia berusaha keras sesuai dengan kemmapuannya, dan menikmati itu. Dia tidak menyerah dengan kemampuannya yang sangat terbatas. Dan sebaliknya seorang filsuf yang disebutkan kita ibaratkan seorang yang berilmu tinggi , berpengetahuan luas tetapi dia tidak bermanfaat untuk orang lain dan tidak mau menolong orang lain dengan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya. Bahkan membiarkan kehancuran yang sudah didepan matanya.

Dari kisah itu coba kita terapkan pada diri kita sendiri, dengan melihat apa yang terjadi disekitar kita. Begitu banyak remaja dan pemuda yang terjerumus pada berbagai macam kenakalan remaja, dari minuman keras, pergaulan bebas, bahkan narkoba. Lantas kita mau memilih yang mana, apakah kita akan menjadi seperti anak kecil dengan ilmu yang sedikit tapi bermanfaat untuk orang lain, atau kah seorang filsuf dengan ilmu yang tinggi tapi tidak perduli dengan lingkungan sekitarnya, dan tidak menjadikan dirinya bermanfaat untuk orang lain.

Jadi alangkah baiknya mulai dari sekarang mulai dari diri sendiri, lakukanlah sesuatu agar diri kita bermanfaat untuk orang lain. Karena mungkin dengan satu hal kecil yang kita lakukan untuk orang lain hal tersebut merupakan hal yang sangat berharga untuk dirinya. Jangan sampai kita berpangku tangan dengan apa yang di hadapi oleh para remaja. Jangan sampai kita menjadi orang seperti sang filsuf dalam cerita diatas.

“ tanamkanlah harapan dan impian untuk bisa menjadi orang yang lebih baik pada orang yang sedang membutuhkan pertolongan, jangan menutup mata hanya karena kesombongan dengan mempunyai ilmu yang sudah dianggap lebih tinggi dari yang lain. KARENA PUNCAK ILMU ADALAH PERBUATAN “

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post