Mufrikha Imaroe Nusseiba

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Menunggu dalam Doa

"Sit, kabare duitmu yang di bawa Wawan, Robach, orang Sumber Rejo Gresik karo Haris, sing bojoe Dewi, DPRD Surabaya, dulu gimana. Banyak lho itu, iso dipake beli rumah. Sejumlah itu sama seperti kerja berapa tahun yo, Sit."

"Iya, Pat. Ya selalu tetap tak doakan. Itu kan rejeki anak-anakku juga. Rejeki itu memang ga bisa di duga ya Pat. Kadang hilang secepat kilat, kadang juga datang tanpa di duga."

"Loalah, kayak Jailangkung ya Sit. Hiiiii ..."

"Kenapa tho kok tiba-tiba bicara tentang uang itu. Kan sudah lama, lagian kasihan mereka Pat."

"Kok kasian, yo kudune kasian iku kamu Sit."

"Kelihatannya begitu, tapi kalo batin, mereka yang kasian. Pasti tiap hari mereka beban, meskipun diluar mereka bisa sombong. Lha wong orang salah atau ga jujur itu berat lho Pat. Hidupnya ga akan tenang, sampai meninggal. Lha wong kadang meninggal itu aja nunggu dimaafkan sama yang itunya, baru bisa tenang. Belum lagi didalam kubur."

"Lho, kamu pernah meninggal ta Sit, kok paham betul."

"Lhooo yoooo, ngomong karo kamu iki ancene kudu sabar, kudu ngerteni. Soale ora pahaman. Duh, biyunggggg, malah ngelu aku"

"Ojo gitu tho ah, kudu sabar. Tapi aku lihat kamu sering di rumah sekarang, bercocok tanam, sering jalan-jalan, sering foto-foto, aku lihatnya jadi seneng."

"Alhamdulillah iya bener. Kami perhatikan aku tho?"

"He eh. O iya Sit. Aku bawa hadiah untuk kamu, tak taruh depan rumah. Untuk pupuk Sit."

"O iya??? Ya Allah terima kasih ya Pat."

"Iya sama-sama. Tuh tak taruh situ. Aku pulang dulu ya."

"Iya, hati-hati ya ...."

.

.

.

.

.

.

"Patikaaaaaaaaahhhhhh, aku seneng di kasih pupuk, tapi jangan yang mentah gini, baunya sekampung jadi pengen muntah Pattttttttttttt."

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap cerpennya. Semangat literasi. Sudah like & follow yg pertama

06 Aug
Balas

Pak SugiTerima kasih

06 Aug
Balas

Pak SugiTerima kasih

06 Aug
Balas



search

New Post