MUHAMAD SUTARI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

MENJADI GURU KIREI

Seiring perkembangan jaman, nama dan status guru terus berkembang dan banyak diminati oleh seluruh kalangan, karena statusnya yang sangat prestisius dan posisi sosial di masyarakat pun turut berkembang, dengan kemajuan jaman tersebut kegiatan pembelajaran yang terjadi disekolahpun menjadi berbeda guru dengan mudah dapat menggunakan ilmu dan teknologi yang membuat pembelajaran lebih menarik dan aktraktif, ditambah dengan perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan guru yang berupa pemberian sertifikasi guru yang besarannya sama dengan gaji pokok PNS, bantuan tersebut juga diberikan kepada guru yang Non PNS yang bekerja di sekolah swasta, sehingga semakin banyak yang ingin menjadi guru. Guru pemula yang ada di sekolah-sekolah berdampak positif karena sebagain besar sekolah negeri kekurangan pengajar PNS sehingga sekolah terbantu oleh adanya guru-guru tersebut, dengan berbekal kemampuan IT (ilmu teknologi) banyak guru yang melakukan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran yang semakin menarik, sisi positif dari penggunaan media tersebut sangat signifikan terhadap hasil dari kegiatan belajar tersebut tetapi bukan hanya sisi positif nya saja tetapi juga terdapat sisi negatif yang sangat besar dari hasil kegitan belajar yang menggunakan IT (ilmu teknologi) tersebut yaitu guru hanya fokus mengajar tanpa memperhatikan pedagogik dari kegiatan belajar tersebut, seakan-akan tugas guru hanya mengajar saja tanpa memperhatikan kode etik sebagai guru.

Guru pemula yang saat ini mengajar di sekolah perlu dibarengi dengan pengenalan kode etik guru oleh organisasi keprofesian guru yaitu PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia), sehingga mereka dapat mengetahui tugas dan fungsi sebagai guru, (1) berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila; (2) memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional; (3) berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan; (4) menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar-mengajar (5) memelihara hubungan baik dengan orangtua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan; (6) secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya; (7) memelihara hubungan profesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial; (8) bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian; (9) melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.

Kode etik guru bukan hanya sekedar dibaca tetapi harus diterapkan karena setiap profesi pasti memiliki kode etik. Selain kode etik guru tersebut, menjadi guru juga harus memiliki sifat KIREI (kreatif, inovatif dan religius) dalam setiap kegiatannya bukan hanya membutuhkan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi saja, guru juga harus memiliki sifat kreatif yaitu mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan menciptakan ide-ide asli yang mempunyai fungsi dan kegunaannya secara penuh untuk berkembang dan mempunyai konsep lebih dari dua serta mempunyai pemecahan permasalahan secara cerdas, berbeda dan tidak umum atau orsinil serta hasilnya bermanfaat. Selain kreatif guru juga harus mempunyai sifat inovatif atau mampu mendayagunakan pemikiran, kemampuan imajinasi, untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan dapat bermanfaat dan dimanfaatkan oleh dirinya sendiri ataupun oleh lingkungannya dan juga harus memiliki sifat religius atau memiliki salah satu sikap dan prilaku yang patuh terhadap agama yang dianutnya serta toleran terhadap penganut agama lainnya dan mampu hidup dengan rukun.

Berdasarkan kode etik guru dan sifat kirei ini, maka mewibakan profesi guru ini, memerlukan kesungguhan dan seni tertentu dalam mewujudkannya serta mengembangkannya. Setiap orang yang menjadi bagian dari keluarga besar pendidik di kecamatan Ciampea khususnya dan di Indonesia umumnya, baik itu guru maupun dosen, hendaknya menunjukan seni profesinya secara optimal, karena hanya dengan usaha keras itulah, maka profesionalisme guru dapat diwujudkan secara optimal.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

terima kasih.

02 Feb
Balas

luar biasa pak, tulisannya

18 Nov
Balas



search

New Post