#tantangan gurusiana hari ke-102

100, 101, 102 suara anakku menghitung. Di ruang tamu nampaknya ia sedang lompat tali. Sudah sampai pada hitungan ratusan.

Tiga bulan di rumah saja membuat berat badannya bertambah. Ia takut gemuk lagi. Karenanya anakku mulai menjalankan lagi program dietnya. Program yang dibuatnya sendiri itu.

Dulu sampai kelas lima ia termasuk anak yang gemuk. Ejekan orang di sekelilingnya nampaknya membakar semangatnya. Ia pun merancang program diet ketat. Berat badannya turun drastis dalam enam bulan. Berkurang lima belas kilogram membuat anakku sukses jadi langsing.

Sebenarnya aku telah melarang diet ketatnya itu. Alasanku karena kasihan. Namun tekatnya terlalu kuat untuk dibendung.

Mungkin banyak yang saat ini berat badannya bertambah karena lama berada di rumah saja. Program diet yang dirancang anakku ini siapa tahu bermanfaat.

Pertama, tentu mengurangi porsi makan. Makan secukupnya. Hindari banyak lemak. Utamakan sayur. Sehari cukup tiga kali saja. Juga tidak mengemil.

Kedua, perbanyak minum air putih. Minimal dua liter sehari. Menyesuaikan kondisi tubuh. Hindari minuman dingin yang manis. Bisa menghambat proses pembakaran tubuh. Bisa sulit berkeringat.

Ketiga, tidak tidur setelah makan. Usahakan minimal 3 jam setelah makan baru boleh tidur. Jangan sampai makan lagi pada malam hari menjelang tidur.

Keempat, yang tidak kalah penting, olah raga rutin. Sebelum dan sesudah tidur anakkku selalu lompat tali. Sampai berkeringat. Bisa dalam hitungan ratusan. Selain itu juga olah raga renang. Minimal dua kali dalam seminggu saya ikutkan les renang.

Jika mau melakukan keempat program diet di atas aku yakin bisa jadi langsing seperti anakku. Namun sampai sekarang aku sendiri belum bisa melakukan salah satu saja program diet di atas. Karenanya berat badanku kini terus bertambah akibat WFH. He.. he..he..