MUHAMMAD ASLAM

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
MANFAAT MENIKAH DI USIA MUDA Part 3
Sumber Gambar : Qonita.com

MANFAAT MENIKAH DI USIA MUDA Part 3

Membuat jiwa dan raga lebih sehat

Dalam aspek kesehatan pun tak ingin terlambat mengambil peran. Penelitian mengenai hubungan antara pernikahan dan kesehatan sebenarnya sudah dilakukan sejak abad awal abad ke-19. Hingga kini, topik ini masih tetap menarik untuk dikaji. Faedah yang coba ditonjolkan juga kian banyak, mengingat penelitian sebelumnya acap kali menunjukkan korelasi positif antara pernikahan dengan beragam sisi kesehatan yang dikaji.

Tengoklah pada sisi kesehatan mental dan imunitas tubuh.

Menikah membuat kita lebih sehat secara fisik maupun mental. Begitulah berbagai penelitian psikologi menunjukkan. Pengaruh positif menikah juga berpengaruh pada dua aspek, yakni perasaan kita tentang diri kita (sense of self) serta kesejahteraan jiwa (wellness). Yang disebut terakhir ini merujuk pada kondisi kesehatan yang optimal sehingga membentuk kemampuan untuk memfungsikan diri secara penuh dan aktif melampaui ranah fisik, intelektual, emosional, spiritual, sosial, dan lingkungan dari kesehatan kita.

Psikologi University of Otago, New Zealand, Kate Scott mengatakan bahwa orang yang menikah memiliki daya tahan tubuh yang tinggi terhadap penyakit. Melalui penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal of Psikological Medicine, disampaikan bahwa pernikahan memberikan keuntungan bagi kesehatan mental pasangan suami istri. Dibandingkan orang yang tidak pernah menikah, pasangan menikah cenderung jauh dari gangguan kejiwaan. Kecenderungan depresi meningkat sembilan kali lipat pada seseorang yang hidup sendiri. Hal senada juga diungkapkan Ross dalam penelitiannya di tahun 1990.

Dario Maestripieri, Profesor di Comparative Human Development University of Chicago, menemukan bukti senada lainnya. Meskipun gejolak rumah tangga mendatangkan kondisi stres tersendiri, tapi kedewasaan mental yang tertempa darinya menjadikan orang yang telah menikah lebih bijak dan stabil dalam mengarungi kehidupan.

Penelitian yang dilakukannya melibatkan 500 mahasiswa master (S2) yang diberikan serangkaian permainan komputer dengan stresor tinggi. Dari 500 mahasiswa tersebut, terdapat 40 % pria dan 53 % wanita yang telah menikah. Peneliti kemudian mengumpulkan sampel ludah (saliva) untuk mengukur kadar kortisol hormon yang jika meningkat dalam kadar tertentu menunjukkan kondisi stres sebelum dan sesudah permainan. Hasilnya, pria dan wanita yang belum menikah memiliki kadar kortisol lebih tinggi daripada yang telah menikah.

Pada jantung, Kathleen B. king, PhD, RN, dari University of Rochester, New York menyimpulkan, saat harus menjalani operasi bypass arteri koroner, peluang seseorang yang telah menikah untuk bertahan hidup 15 tahun setelahnya adalah sebesar 2,5 kali dibanding orang yang tidak. Angka ini akan meningkat saat pernikahan tersebut dipenuhi kebahagiaan.

Terhadap tekanan darah seseorang, Brian Baker menemukan, kian bahagia pernikahan, potensi tekanan darah tinggi kian sedikit. Faktor tekanan darah ini juga diteliti oleh Profesor Julianne Holt-Lunstad dari Bringham Young University, pasangan pria dan wanita yang bahagia dengan pernikahannya, memiliki tekanan darah lebih rendah dan stabil dibandingkan mereka yang hidup sendiri. Pengujian dilakukan dengan memasang alat pencatat dan pengukur tekanan darah portabel selama 24 jam yang menempel di pakaian mereka.

Uniknya, selama ini diketahui bahwa hubungan sosial juga berefek positif pada kestabilan mental. Kala hubungan sosial disertakan dalam uji tekanan darah tersebut, hasilnya tetap saja tak bisa menguatkan mereka yang sendiri bila dibandingkan dengan yang sudah menikah.

Kajian yang lebih luas dilakukan oleh dua peneliti : John Gottman, PhD dan Scott Haltzman, MD. Gottman menemukan bahwa dengan menikah kesehatan mental lebih ideal; depresi, gangguan cemas atau psikotik, dan stres pascatrauma ataupun phobia berkurang. Kesehatan fisikpun menjadi lebih baik; ketahanan infeksi, berkurangnya peluang meninggal karena kanker, sakit jantung, ataupun penyebab mayor lainnya.

Syaikh Mahmud Mahmud Al-Istambuli di dalam kitabnya yang berjudul Tuhfatul “Arusy aw Az-Zawaj Al-Islami As-Said, mengatakan, bahwa orang-orang yang telah menikah lebih memilki keseimbangan moral dan emosional, ketimbang yang belum menikah. Buktinya berdasarkan data statistik oleh seorang peneliti yang berasal dari Amerika Partlon menunjukkan, bahwa peristiwa-peristiwa bunuh diri lebih banyak dilakukan oleh orang-orang yang belum menikah. ditambah lagi penjelasan dari Dr. dr. Havelberg, direktur rumah sakit di New York, bahwa kebanyakan yang menderita penyakit jiwa yang masuk di rumah sakitnya adalah orang-orang atau pemuda yang belum menikah.

Sumber :

Mas Udik Abdullah. 2001. Bila Hati Rindu Menikah.Pro-U Media.Yogyakarta.

Mohammad Fauzil Adhim, Salim A. Fillah, dkk. 2013. Menikah Memuliakan Sunnah. Pro-U Media.Yogyakarta

Mohammad Fauzil Adhim.2002.Indahnya Pernikahan Dini. Gema Insani. Jakarta

Monif Y. Rasulallah. 2013. Lebih Barokah Tanpa Pacaran. Ikwah Rasulillah.Yogyakarta

Muhammad Semesta. 2012. Tertimpa Love, Ketika dirimu jatuh cinta.Kutlah Media. Jogyakarta.

Ngadiyo. 2010. How To Handle Masturbation. Inti Medina. Jakarta Timur.

Salim A. Fillah. 2012. Barakallahu Laka Bahagianya Merayakan Cinta. Pro-U Media. Yogyakarta

Setia Furqon Kholid. 2013. Jangan Jatuh Cinta Tapi Bangun Cinta. Rumah Karya publishing. Sumedang

Jum’at, 05 Juni 2020

13 Syawal 1441 H

#SatuHariSatuTulisan

#TantanganGuruSiana

#TantanganMenulisHari_81

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

wah...tulisan ibu makin menginspirasi saya, Ditunggu tulisan berikutnya ya....

05 Jun
Balas

Terima kasih informasinya pak, sangat akurat, Kern pak kalau dibuat buku.

05 Jun
Balas



search

New Post