MUHAMMAD ASLAM

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
SEBAB PERJALANAN INI MEMBUTUHKAN BEKAL Part 2
Sumber Gambar : rumahaninberkisah.wordpress.com

SEBAB PERJALANAN INI MEMBUTUHKAN BEKAL Part 2

Mengingat pentingnya persiapan diri sebelum pernikahan, hendaknya setiap orang yang berkeinginan menikah untuk segera mempersiapkan dengan serius dan sebaik mungkin. Lantas, apa saja persiapan yang harus dilakukan.

Persiapan Niat

Hal pertama yang harus kita persiapkan adalah meluruskan niat. Meluruskan niat mungkin itu yang sering kita abaikan. Niatkan nikah itu hanya karena Allah, jangan karena yang lain, karena niat yang benar akan melahirkan amal yang ikhlas. Amal yang ikhlas itulah yang akan diterima di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala. Karena niat adalah tonggak dari segala amal.

Kalau niat kita untuk menikah sudah benar untuk mencari ridha Allah Swt insya Allah tujuan pernikahan kita akan tercapai. Sehingga kita tidak akan menetapkan kriteria yang macam-macam terhadap calon pasangan kita. Agama tetap menjadi kriteria no. 1 sebelum harta, kecantikan, dan keturunan.

Dalam haditsnya yang sangat populer Rasulullah bersabda tentang pentingnya niat dalam suatu perbuatan,

“Wahai segenap manusia, bahwasanya semua ‘amal itu degan niat; dan bahwasanya bagi seorang itu apa yang ia niatkan. Oleh sebab itu, barang siapa hijrahnya adalah kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya; dan barangsiapa hijrahnya adalah kepada dunia yang Ingin ia peroleh, atau kepada seorang perempuan yang ingin ia mengawininya, maka hijrahnya kepada apa yang ia berhijrah kepadanya.” (Hadits riwayat Al-Bukhari, Muslim dari Umar bin Khattab Ra.)

Dalam hadits yang lain rasul juga bersabda;

“Manusia dibangkitkan kembali kelak sesuai dengan niat-niat mereka”(HR. Muslim)

Jika niat bukan karena Allah semata janganlah berharap Allah akan memberikan pertolongan serta mempermudah rejeki. Bahkan Allah justru akan memiskin dan menghinakan kita karena pernikahan kita jauh dari keberkahan. Dari niat yang sudah kita tanam hati tersebut yang akan melahirkan visi dan misi atau tujuan yang ingin kita capai bersama dalam pernikahan. Jadi pernikahan bukanlah tujuan akan tetapi sebagai wadah atau alat untuk mencapai tujuan tersebut. Karena mencapai niat kita menikah karena Allah maka, yang menjadi tujuan kita dalam pernikahan itu adalah menuju keridhoan Allah.

Penulis mengingat apa yang pernah disampaikan oleh Ust. Salim A. Fillah dalam ceramahnya yang berjudul Pernikahan Visioner. Menurut beliau pernikahan yang visoner adalah sebuah pernikahan yang berpandangan jauh kedepan dengan nilai-nilai yang dibawa dan di yakininya, yang akan membawa pernikahan itu sampai kepada kehidupan selanjutnya yaitu akhirat, dengan dikumpulkannya kembali seluruh anggota keluarganya di syurga. Kembali menurut beliau niat adalah salah satu syarat suatu rumah tangga yang visoner. Punya tujuan yang mulia dan bersifat jangka panjang.

Begitupun dengan apa yang disampaikan oleh Ust. Cahyadi Takariawan dalam bukunya “Di Jalan Dakwah Aku Menikah” di dalam buku tersebut beliau menyampaikan dengan sangat indah bahwa jalan yang kita pilih akan menentukan orientasi kita dalam menjalani rumah tangga. Ada yang tujuannya menikah hanya untuk memuaskan hasrat biologis, apa bedanya dengan binatang? Bukankah mereka juga melakukan yang namanya ‘kawin’? ada yang menikah dengan orientasi materi, segalanya di ukur dengan harta dan kemewahan dunia. Hidup berfoya-foya dan tidak ada sama sekali tujuan akhirat.

Dengan niat menikah karena Allah, mengikuti sunnah rasulullah maka itu adalah jalan dakwah. Jalan para nabi dan rasul. Jalan yang dipilihkan oleh Allah yang membentang lurus menuju kebahagiaan yang abadi dan kepastian akhir yang manis. Maka pernikahan yang visoner dengan jalan dakwah sebagai jalurnya akan memberikan kita peta, untuk menuju kepada tujuan pernikahan kita.

Sumber :

Mas Udik Abdullah. 2001. Bila Hati Rindu Menikah.Pro-U Media.Yogyakarta.

Mohammad Fauzil Adhim, Salim A. Fillah, dkk. 2013. Menikah Memuliakan Sunnah. Pro-U Media.Yogyakarta

Mohammad Fauzil Adhim.2002.Indahnya Pernikahan Dini. Gema Insani. Jakarta

Monif Y. Rasulallah. 2013. Lebih Barokah Tanpa Pacaran. Ikwah Rasulillah.Yogyakarta

Muhammad Semesta. 2012. Tertimpa Love, Ketika dirimu jatuh cinta.Kutlah Media. Jogyakarta.

Ngadiyo. 2010. How To Handle Masturbation. Inti Medina. Jakarta Timur.

Salim A. Fillah. 2012. Barakallahu Laka Bahagianya Merayakan Cinta. Pro-U Media. Yogyakarta

Setia Furqon Kholid. 2013. Jangan Jatuh Cinta Tapi Bangun Cinta. Rumah Karya publishing. Sumedang

Ahad , 14 Juni 2020

22 Syawal 1441 H

#SatuHariSatuTulisan

#TantanganGuruSiana

#TantanganMenulisHari_90

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post