Muhammad Fadli Dzul Ikram

Manusia adalah kuas-kuas kecil pada semesta sebagai canvasnya...

Selengkapnya
Navigasi Web
Satu SMA
#TantanganMenulisGurusiana Hari ke-20

Satu SMA

Semua yang hilang dan terlewat-kan abadi dalam tulisan.

Hujan di bulan november membawaku kepada kenangan di pertengahan tahun 2016. Setelah berhasil kabur meninggalkan pondok pesantren di pedalaman kota Cirebon. Aku langsung dihadapkan dengan masalah yang lebih serius, omelan bonyok. Huft, padahal aku sudah membawa beras asli dari petani-petani di bumi sawah Cirebon agar mereka berdua tidak terlalu kecewa pada anaknya yang sedikit bangor waktu itu.   Itu adalah kali pertamaku menaiki sebuah bus kumal yang tak ku tahu dari mana asalnya, yang penting menurutku kalau bus-nya ada tulisan "Lebak Bulus" maka aku aman. Tapi ternyata tidak. Baru beberapa kilometer dari tempatku menaiki bus ini, lelaki hitam jangkung nan dekil menghampiriku, melantunkan lagu yang nadanya kalang kabut tidak karuan. Ah, shitman! aku harus apa?! apa aku harus berlagak culun dengan muka melas agar pria seram itu memberikan sedikit rasa iba kepadaku? atau malah aku harus mengatakan 'maaf, tidak ada uang' dengan dada busung dan nada sok bijaksana? karena aku sendiri tidak tahu berapa harga tiket menaiki bus kumal ini agar sampai ke tujuan.    Aku sangat ingin masuk sekolah di salah satu SMA favorit di kota Tangerang Selatan yang terkenal dengan sebutan Panglima. Namanya keren. Namun angin mana yang membawaku  aku tak tahu sehingga dengan tetiba aku sudah berada di suatu sekolah yang berlokasi di sudut selatan Jakarta kota, huft. Dengan rambut gondrong dan bulu tebal di atas mulut aku mencoba menerima semuanya dengan dada yang mengaspal; rata. Apakah semua ini hukuman melarikan diri dari penjara suci alias pesantren.    Dari sekian banyak anak baru gede yang berkenalan denganku. Ada satu manusia bermuka Krisna beralis shinchan mengajakku berjabat tangan, woa, cukup berani dia. Akhirnya kita berdua akrab. Tapi lupakan saja, aku sedang tidak ingin membahas manusia bermuka dewa itu. Masa Orientasi Sekolah memang selalu menjadi sebuah moment pertama untuk show up menunjukan who u are di depan teman-teman baru, ralat, di depan wanita-wanita baru yang nantinya bakal dijadikan cerita cinta SMA.    Tapi sepertinya itu tidak berlaku bagiku, karena hanya satu wanita sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama yang berhasil mengaktifkan mode auto focus pada pasang mataku. Sepertinya aku akan menikmati hukuman kabur dari pesantren ini. Kata orang, orang yang sedang jatuh cinta teknik stalkingnya yang lebih jago dari agen FBI. Ternyata benar saja, aku berhasil meretas banyak informasi tentangnya, dan yang terpenting; dia sudah tidak punya anjing, yahaa! karena sejak di bangku SMP aku selalu menunggu saat-saat dimana dia tidak mempunyai hubungan dengan manusia berbelalai di sela-sela selangkangan, namun kesempatan itu tak pernah sekalipun ada, sekalinya ada, chairmate-ku curhat kalau dia sedang mendekati perempuan ini, ah sial.    Hujan di bulan November tahun ini membawaku mengalir menyelusuri file-file lama di laptop, aku menyelap-nyelip menuju file bernama ‘sastra’ ah ternyata benar bahwa sesuatu yang hilang dan terlewat akan tetap abadi di dalam tulisan, salah satunya Kantin sekolahku yang kini tiada, namun tetap abadi dalam puisi pertamaku di masa SMA sekaligus puisi pertamaku untuk wanita bermata kejora itu.   SEDERHANAOleh : ikram   Saat upacara bendera,Ada yang sedari pagi menyiapkan diriMerapihkan rambutnya,Dan membenarkan penampilannya. Hanya supaya,Ketika kesempatan itu adaDan kau menatap ke arahnyaDia sedang dalam penampilan terbaiknya. Ada juga,Yang berlama-lama di kacaKetika jam istirahat hampir tiba.Dengan perlahan dia berkata“Semoga di kantin dikau menyapa.” Sederhana,Anak kelas satu SMAKetika jatuh cinta.    –Agustus, 2016.Ternyata cinta memang sesederhana itu.

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Masa remaja memang masa yg paling indah ya Mas Ikram...? Keren. Wow ada yg jatuh cinta

23 Jun
Balas

Bahasa yg khas anak muda. Saya suka cara bertuturnya. Selamat Bang Ikram. Mantap

23 Jun
Balas



search

New Post