Muhammad Guntur

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Profesi Tak Terduga ( Part 4)

Profesi Tak Terduga ( Part 4)

Kami diterima di rumah itu oleh Bang Yan sendiri. Setelah saling memperkenalkan diri. Bang Yan kemudian menceritakan tentang tata cara untuk kost di rumah tersebut. Mulai dari biaya kost. biaya listrik dan air. biaya keamanan dan retribusi sampah dll.. Kemudian Bang Yan juga menceritakan tentang kehidupan para tetangga dan keluarga yang punya rumah.

Bang Yan dengan gamblang menjelaskan semuanya, karena beliau sudah lebih 4 tahun tinggal di rumah tersebut. Yang membuat dia heran, selama tinggal di sana, entah kebetulan atau tidak. semua teman kostnya selalu orang dari Pulau Sumatera. Dia juga mengatakan kalau saya jadi kost di situ. maka jadi orang ke 4 yang berasal dari Pulau Sumatera yang menjadi teman kostnya.

Saya yang dari awal sudah sangat suka dengan rumah terdebut karena dekat dengan kampus dan juga lingkungannya yang baik semakin memantapkan hati untuk tinggal di sana. Ditambah lagi dari obrolan dengan Bang Yan tadi. bukan hanya saya, tetapi mama, mak uwo dan abang saya juga sangat setuju kalau saya tinggal dirumah tersebut.

Setelah menyatakan bisa menerima semuanya, saya mengatakan kalau mau tinggal disini. Bang Yan menyatakan setuju sekali, tetapi semuanya tergantung dari yang punya rumah apakah setuju atau tidak. Sebab Pak Nana, panggilan yang punya rumah tidak mementingkan uang. Beliau bahkan pernah 3 kali menolak yamg mau kost di karenakan tidak suka dari awal pertemuannya.

Setelah berbincang - bincang selama 1 jam, akhirnya yang punya rumah datang juga. Ternyata mereka sekeluarga baru pulang menghadiri undangan pernikahan temannya. Dengan segera kami menuju rumah Pak Nana yang berada 2 rumah dari rumah yang akan dikontrakan. Beliau menyambut kami dengan ramah, begitu juga keluarganya. Setelah mengutarakan maksud kedatangan kami yang disertai dengan sedikit tanya jawab, akhirnya Pak Nana menyetujui saya untuk tingal di kontrakannya.

Selanjutnya pembicaraan mulai ke arah biaya, walaupun kami sudah tahu tetapi kami ingin langsung mendengar dari beliau sendiri. Persis seperti yang dibilang oleh Bang Yan sebelumya, harga yang disebutkan sama dengan disertai alasan bahwa biaya buat saya agak tinggi dari yang lain disebabkan kamar yang akan saya tempati lebih luas dari kamar yang lain.

Dengan meminjam istilah dari kisah WIRO SABLENG yaitu " tanpa tedeng aling - aling" yang artinya tanpa pikir panjang - panjang akhirnya saya menyetujuinya.

Solok. 4 Februari 2020

#FORZA MILAN

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

iyo buk. mulai taraso iduik sorang

05 Feb
Balas

Kok ada my husband di kisahnya ha....satu kos sama Abi Umar ya

05 Feb
Balas

ha ha ha

05 Feb

Jadi anak kost untuk pertama kalinya ya gun.

05 Feb
Balas

Semangatt selalu Pak guntur, Semangat dan kegigihan membawa berkah. Salam kenal rang muaropaneh wak sakampuang , Syifa Aris dinas di Dinas Pendidikan Kota Solok bidang Penilik Paud dan Dikmas. Salam Literasi

09 Feb
Balas



search

New Post