Ghaisan Altamis Astabrata Manggala

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Jangan Percaya Sama Paranormal
Aku Hanya Ingin Jadi Seperti Sabeni dan Pitung. Tapi takdir nampaknya membuat kita berbeda jalan.

Jangan Percaya Sama Paranormal

Ini kisah saya sendiri, sejak beberapa tahun. Barusan saja. Saat itu saya mengalami krisis kemanusiaan. Saya merasa tertekan dan memutuskan untuk datang ke suatu praktisi pranormal. Saya di wa oleh oknum dia yang ngakunya harus memberi penjelasan. Padahal saya sudah kasih penjelasan lewat wa. Kemudian dia menelpon dan wa, katanya mau datang bersama kelompok oknumnya kalau tidak ada penjelasan.

Esok hari, saya bolos dan telat kerja demi memberi penjelasan. Kemudian dukun atau oknum pranormal itu mensyaratkan saya paket cepat sejumlah 5 juta. Uang itu harus tunai. Saya mikir, darimana pula uang sebanyak itu. Saya pun memutuskan maling dan mencuri atm ayah secara diam-diam. Saya mencuri uang 5 juta dari atm ayah saya. Kemudian hari itu juga saya ke sana.

Karena apa, kemarin ketika saya ke sana. Saya merasa dia sudah saya kasih uang cicil sejumlah 500 ribu dan dia mempermasalahkan dengan raut muka kesal dan menengok acuh. Setelah saya kasih uang tunai 4.500 kurangannya, dia merasa lega dan merasa puas. Wajahnya bahagia.

Saya merasa aneh, saya jatuh dalam simalakama. Kalau tak kasih saya diteror, kalau kasih saya belum tahu ke depannya. Saya kasih uang 5 juta, kemudian dia memberitahu saya bahwa saya bisa dapat ilmu yang ampuh, sakti, dijanjikan jadug.

Saya berlatih silat selama hampir sebulan setiap tiga hari sekali setelah itu. Saya beli lagi pakaian latihan seharga 200 ribu. Kemudian saya beli jimat dan akik seharga 100 ribu. Katanya sudah diisi asmak dan doa.

Saya penasaran, pagi hari setelah bei akik asmak itu saya tanyakan pada orang yang paham masalah begituan. Katanya tidak ada isinya. Malah saya pakai sombong kesana kemari karena saya percaya ada isinya.

Setelah itu saya mulai ragu, sudah hampir dua bulan saya berlatih hanya dapat sebuah jurus, membeli baju sendiri, membeli jimat sendiri. Katanya paketan 5 juta itu sudah praktisi cepat dan lengkap. Tetapi saat saya beri uang itu katanya suruh ikhlas buat sedekah membangun tempat praktisi.

Saya merasa aneh dengan gelagat dia, karena kemarin setelah petang habis saya berlatih juga ada muridnya yang sedang ngobrol kalau ada wanita yang berobat dan disuruh bayar 5 juta juga hanya karena diganggu genderuwo.

Kok bisanya, hanya karena berobat gitu dia bisa nyuruh bayar paketan 5 juta. Juga disuruh masuk keanggotaan. Jelas ini suatu penipuan. Karena saya merasa ditipu mentah-mentah. Tak ada sekali sekali. Hanya omong kosong. Dan saya merasa membuang uang ayah saya sejumlah 5 juta. Saya menyesal, menjadi anak hanya menghabiskan uang ayah saya. Tidak bisa membanggakan ayah saya. Hanya ditipu orang melulu saya ini.

Kebangeten lagi, oknum dukun atau pranormal yang saya datangi itu, juga nipunya parah. Dia pikir mudah cari uang. Dia pikir mudah cari duit. Hanya pikirnya semudah membalikkan telapak tangan dan untuk cepat membangun padepokannya. Itu semua adalah pelajaran hidup. Apalagi saya juga disuruh datang kalau dia ada kehendak. Wah, saya jelas makin bingung. Ketika saya minta amalan ini, bahkan tidak dikasihkan. Ini namanya penipuan besar-besaran.

Ini adalah pelajaran hidup. Jangan mudah percaya sama dukun atau pranormal. Apalagi kalau disuruh bayar 5 juta. Tidak ada hasil. Itu semua karena saya dulu sempat diancam mau dipukuli dan diteror orang kampung karena saya firasatkan ada dendam ketika saya berseberangan dan tidak berkumpul sama mereka. Ini saya lakukan karena tidak tahu nasib ke depannya. Malah saya diterawang orang dan merasa tertinggal jaman, alias bodoh statis. Orang kampung yang dendam itu merasa bahagia dan tertawa. Justru saya merasa gagal dan hampir gila dalam hidup. Dipermainkan orang kemana-mana, apalagi oknum pranormal 5 juta. Saya jujur, 80% setelah itu Terkena gangguan psikologi, dan Stress. Beruntung ayah saya dan ibu saya mau memaafkan saya dan tetap menerima saya. Beruntung adik juga mau membela saya. Yang saya miliki hanya ayah, ibu, adik. Itu menjadi pelajaran buat hidup. Saya hanya berbagi kisah hidup, dalam kejujuran.

Aku tulis berdasarkan kisah nyata.

November, 2022.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post