Muhammad Peri Syaprizal, M.Pd

Muhammad Peri Syaprizal, S.Pd., M.Pd., seorang putra Cerenti yang lahir di Kuala Tungkal 11 Februari 1989, merupakan bungsu dari lima bersaudara dari pasangan R...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kue Kantong Semar Khas Cerenti
Foto Kue Kantong Semar "paghiuak boghuak pulut dan paghiuak boghuak tepung"

Kue Kantong Semar Khas Cerenti

Kantong semar adalah tumbuhan karnivora pemakan daging seperti serangga dan hewan-hewan kecil. Kita sering menyangka kantong pada tumbuhan ini merupakan bunganya. Padahal, kantong ini merupakan daun yang sudah termodifikasi. Kantong inilah yang berfungsi sebagai perangkap dan dilapisi oleh lilin yang sangat licin sehingga serangga yang sudah terperangkap di dalam kantong ini akan kesulitan untuk naik ataupun keluar. Kantong ini juga menghasilkan nekstar berupa cairan asam bernama proteolase yang  berfungsi untuk mencerna kerangka keras dan daging serangga. Seperti jenis tumbuhan karnivora lainnya, kantong semar hidup menempel pada batang pohon dan tumbuh baik pada tanah atau tempat-tempat yang miskin unsur hara. Kantong semar ada yang hidup di tempat lembab dan sedikit sinar matahari, adapula yang hidup di tempat yang terbuka dengan cahaya matahari yang banyak. Di Indonesia diperkirakan terdapat lebih kurang 85 jenis kantong semar. Habitatnya terbanyak berada di Kalimantan dan Sumatera tepatnya di hutan tropis. Bentuknya terbilang sangat unik, mengantong dan membulat pada bagian ujungnya. Ada yang menyebut tumbuhan ini mirip tokoh pewayangan Semar dengan perut buncitnya. Karena itulah, tumbuhan ini diberi nama Kantong Semar.

Dalam dialek kecamatan Cerenti, kantong Semar disebut “paghiuak boghuak.” Kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah Periuk Beruk. “Periuk” merupakan wajan atau tempat masak,  sedangkan “beruk” yaitu sejenis monyet. Entah kenapa disebut paghiuak boghuak,  namun menurut masyarakat setempat karena bentuknya seperti wajan yang biasa berisi air dan bentuk fisik kantong semar ini seperti beruk atau monyet bergantung.  Selain itu diibaratkan juga sebagai periuk tempat minum oleh beruk.

Kantong semar memiliki fungsi sebagai tanaman hias,  selain itu fungsi lainnya yang tidak diketahui oleh banyak orang adalah sebagai wadah kue khas yang terbuat dari olahan tepung beras maupun pulut atau ketan.  Kudapan khas ini terdiri dari dua jenis yaitu paghiuak boghuak tepung dengan rasa manis dan paghiuak boghuak pulut dengan rasa gurih. Paghiuak boghuak tepung terbuat dari bahan tepung yang diberi air, gula, santan dan sedikit garam kemudian dikukus, dengan varian rasa original dan pandan.  Selain itu paghiuak boguak pulut yang terbuat dari bahan pulut putih dan dicampur dengan sari santan kelapa dan sedikit garam, sehingga saat kue ini sudah masak akan mengeluarkan minyak. Untuk pagiuak boghuak pulut tambah nikmat apabila dimakan dengan selai serikaya. Karena menggunakan wadah kantong semar, sehingga kue ini memiliki aroma yang khas, wangi dan menggugah selera. Biasanya kantong semar dengan ukuran yang lebih besar digunakan untuk paghiuak boghuak pulut dan yang lebih kecil digunakan untuk paghiuak boghuak tepung. Panganan ini dinikmati dengan cara mengupas kulit kantong semar. Kuliner ini tergolong murah dan sehat karena menggunakan wadah yang alami dari tumbuhan,  sehingga dapat mengurangi pemakaian wadah plastik yang tentunya lebih berbahaya untuk makanan.

Hingga saat ini kuliner tradisional khas tanah melayu kecamatan Cerenti ini sudah naik kelas. Saat bulan puasa Ramadhan, kue ini menjadi menu wajib buka puasa atau dalam dialek Cerenti disebut “pebukoan.” Kudapan khas dengan wadah kantong semar ini juga biasa disajikan pada acara-acara adat dan penyambutan pejabat maupun orang-orang penting. Kue ini menjadi salah satu pentolan dari kuliner khas kecamatan yang berbatasan langsung dengan kabupaten Indragiri Hulu ini. Jika kalian ingin menikmati kue paghiuak boghuak ini silahkan datang ke kecamatan Cerenti kabupaten Kuantan Singingi Riau. Dijamin tidak cukup satu saat memakannya karena kelezatan dan wangi khas yang berasal dari kantong semar yang tumbuh di hutan ini.

 

Biodata Penulis

 

Putra dari kecamatan Cerenti ini bernama lengkap Muhammad Peri Syaprizal, S.Pd.,M.Pd.,Gr. dan lahir di Kuala Tungkal pada 11 Februari 1989. Peri Sensei panggilan akrabnya dikalangan siswa dan guru. Mengajar di SMKN 1 Teluk Kuantan sebagai guru bahasa Jepang. Mengawali ketertarikannya dalam bidang literasi saat di bangku Sekolah Dasar. Majalah bobo merupakan bacaan pertamanya, bukan majalah baru namun merupakan majalah bekas dan itupun dibeli dari menyisihkan uang jajannya. Sampai saat ini beliau telah menelurkan 5 artikel ilmiah di Google Scholar dan 8 buku Antologi ber-ISBN. Silakan menghubunginya di email [email protected] dan WA 085376948495. 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya keren

17 Jul
Balas

Keren banget Pak.

17 Jul
Balas



search

New Post