Mengasah bakat dan minat anak

Kemarin baru saja usai kelas menulis di MWC XXIII di Hotel Rocky Padang. Hari ini Semangat itu masih ada walaupun sudah mulai terpudur kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesianya yaitu pudar.

Sekarang saya akan mencoba untuk menggores beberapa baris kata saja.

Hari ini adalah tanggal 25 Januari 2020 kebetulan tanggal merah alias libur,yaitu tahun baru imlek,pagi-pagi si anak bujang Adjie,putraku yang menjelang berumur 14 tahun di bulan maret tahun ini sudah sibuk melatih melafalkan syarh (pidato) untuk ikut serta dalam lomba MSQ tingkat kecamatan setelah sebelumnya menjuarai lomba MSQ tingkat kenagarian.

Sekilas tidak ada raut wajah orator tapi sepertinya dia potensi untuk mengembangkan bakat di bidang berpidato.

Potensi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan; kekuatan; kesanggupan; daya;

Sedangkan bakat adalah sebuah sifat dasar, kepandaian dan pembawaan yang dibawa sejak lahir, misalnya menulis atau memimpin, jadi menurut saya setiap kita membawa sifat dasar yang siap untuk dikembangkan tetapi tidak semua mungkin untuk kita kembangkan. Sehingga kita semua berpotensi untuk menjadi seorang pengarang atau justru pembaca, berpotensi menjadi seorang manajer atau justru menjadi pekerja,tinggal kembali kepada kita potensi mana yang akan kita kembangkan.

Kembali ke cerita awal, si anak bujang sudah berupaya untuk menjaga vokal dan suara perutnya supaya tetap memiliki power, tapi justru sering keselo lidah dan terpatah-patah ketika harus melafalkan kata integritas justru dia baca menjadi intregitas,atau kadang-kadang intregritas,maklumlah masih kelas 2 Mts,sehingga belum terbiasa melatih melafalkan kata-kata yang memang jarang mereka pakai dalam kehidupan sehari-hari.

Potensi akan bisa berkembang kalau sering kita latih,semoga kalau kita sering melatih potensi yang kita punya,mudah-mudahan kita bisa menjadi apa yang kita inginkan.

Semangat Aji !!!

Pesan saya jangan salfok liat fotonya ya..