Muhammad Toha

Belajar tiada henti, kapan pun di mana pun harus menggali pengetahuan....

Selengkapnya
Navigasi Web

Mak Ijah, Sang Penjual Keripik

#Tulisan ke-13

Mak Ijah adalah seorang penjual keripik yang memiliki semangat juang yang tak tergoyahkan. Dia menjajakan dagangannya dengan tekun di berbagai sekolah, namun ada satu tujuan yang selalu menguatkan hatinya: membiayai pengobatan anaknya yang sedang berjuang melawan penyakit parah.

Setiap hari, Mak Ijah berangkat dengan gerobak keripiknya yang penuh dengan berbagai varian rasa. Dengan senyuman hangatnya, dia menjajakan dagangannya kepada anak-anak sekolah. Namun, ada satu kelompok yang menjadi sasaran utamanya: para guru.

Mak Ijah tahu betapa berharganya peran para guru dalam mendidik dan membimbing anak-anak. Dia percaya bahwa dengan memperoleh dukungan dari para guru, ia akan mendapatkan lebih banyak kesempatan untuk mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk pengobatan anaknya.

Dalam perjalanannya, Mak Ijah tidak hanya menawarkan keripiknya kepada para guru, tetapi juga membagikan cerita tentang perjuangannya dan tujuan yang diinginkannya. Ia berharap para guru dapat membantu memperluas jangkauan informasi, menggalang dukungan, dan bahkan membeli keripiknya sebagai bentuk kontribusi.

Berkat kebaikan hati dan ketulusan Mak Ijah, para guru dengan tulus mendukung usahanya. Mereka tidak hanya membeli keripik, tetapi juga membagikan informasi tentang keripiknya kepada rekan guru lainnya, orang tua murid, dan bahkan siswa-siswa mereka.

Tidak lama kemudian, gerobak keripik Mak Ijah semakin ramai dikunjungi. Anak-anak mulai menyukai rasanya yang lezat, sedangkan para guru merasa senang bisa membantu sesama melalui pembelian keripik. Semakin banyak orang yang terlibat, semakin besar pula sumbangan yang dikumpulkan untuk biaya pengobatan anak Mak Ijah.

Mak Ijah merasa terharu dan sangat bersyukur. Dukungan dari para guru membuatnya semakin tegar dalam menghadapi segala tantangan. Setiap hari, dia bangun dengan semangat untuk menjual keripiknya, tahu bahwa setiap kemasan keripik yang terjual adalah langkah lebih dekat untuk menyembuhkan anaknya.

Berkat ketekunan dan rasa syukur Mak Ijah, serta dukungan yang luar biasa dari para guru, dia berhasil mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk pengobatan anaknya. Proses pengobatan yang panjang akhirnya membuahkan hasil, dan anak Mak Ijah semakin membaik dari hari ke hari.

Ketika anaknya sembuh sepenuhnya, Mak Ijah tidak lupa mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada para guru yang telah membantunya melewati masa-masa sulit. Dia tahu bahwa keberhasilan ini tidak akan mungkin terjadi tanpa peran mereka yang luar biasa.

Kisah Mak Ijah adalah cerita tentang perjuangan seorang ibu yang tidak pernah menyerah demi anaknya. Ia membangun jaringan dukungan melalui keripiknya, khususnya kepada para guru yang berperan penting dalam kehidupan anak-anak. Dalam setiap gigitan keripik, terdapat harapan, kasih sayang, dan rasa terima kasih yang tulus.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap

21 Jun
Balas

terima kasih pak

22 Jun

Sama sama pak

22 Jun
Balas



search

New Post