MUHAMMAD YAZID DARUSALAM

M Yazid Darusalam Asal dari Gunungkidul berdomisili di Wonosari ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Pak Oemar punya jawab

 

 

 

Pagi yang sedikit berkabut dengan sedikit sinar matahari yang ingin muncul dari balik bukit disebelah timur, terlihat seoarang laki-laki yang sedang membawa rumput untuk sarapan ternaknya, dia berangkat mencari rumput selepas sholat subuh, dia adalah Pak Oemar berumur 53 tahun dengan anggota keluarga seorang istri dan dua anak, dia guru honorer di sekolah swasta, dan sudah mengabdi 24 tahun 10 bulan, jarak yang ditempuh untuk menuju tempat dia mengabdi kurang lebih 17 km, ya… cukuplah setengah jam perjalanan dari rumah ke sekolahannya dengan menggunakan sepeda motor bututnya, hasil dari menabung gaji perbulannya.

Awal perjalanan karir gurunya adalah beranjak dari lulusan S1 di salah satu perguruan tinggi swasta di daerahnya, tahun 2004 Pak Oemar mulai menjalani kiprahnya sebagai guru honorer yang berharap ilmunya dapat bermanfaat untuk penerusnya kelak, karena Pak Oemar berjuang di Almamater ketika dia sekolah dulu. Awal perjuangan memang selalu sulit, dengan jarak yang sedikit jauh dan gaji yang pas untuk membeli bensin pada tahun 2004 bensin masih seharga 5000-6000an, cukuplah untuk keperluan transportasi selama waktu menunggu gaji turun.

Pak Oemar mengatakan bahwa berjuang disekolah swasta sangatlah menantang, tantangan dari dalam maupun dari luar datang silih berganti, survive dengan keadaan  itulah yang harus ada dalam diri seorang guru honorer.  Sering munculnya anak-anak yang super aktif dan sedikit pasif memberikan corak warna tersendiri di sekolahan swasta, bangunan dan sarana yang kurang memadai adalah ciri khas tempatnya, karena tidak mampu dalam melobi-lobi pihak terkait, adat orang kampung “Ndeso” adalah Nrimo ing pandum, akhirnya segala sesuatu bersifat sederhana dan seadanya. Ketika penerimaan siswa baru pun, sekolah swasta yang se merk akan melakukan jemput bola dengan berebut ke sekolah favorit, karena terkesan sekolah swasta adalah alternative terakhir dari sebuah pilihan.    

 Fenomena yang disampaikan Pak Oemar adalah sedikit dari banyaknya keunikan dari sekolahan swasta yang ada, ketika keunikan itu mampu ditangani dengan baik maka akan menjadi daya tarik tersendiri.  Dapat kita bayangkan bangunan dan sarana yang lama jika di rawat dengan baik akan menimbulkan semangat dan memory tentang masa lalu yang indah, model lonceng tanda masuk yang kuno, pintu kelas, jendela kelas yang terbuat dari kayu, dan yang paling antik penghapus papan tulis beserta kapur tulisnya. Walaupun kita tidak menampik akan kemajuan zaman.

Sekitar dua bulan terakhir Pak Oemar  berusaha keras bagaimana cara kegiatan belajar dapat berlangsung, munculnya covid19 yang melanda di seluruh dunia merubah segalanya, termasuk didunia pendidikan. Bukan hanya metode dan media yang harus berubah akan tetapi SDM orangtua juga ikut dituntut berlomba cepat dengan keadaan ini , yang dulunya ”mungkin sebagian kecil” orangtua menyerahkan semuanya kepada pendidik di sekolah, namun di masa sekarang ini kerjasama dengan guru dan orangtua diuji kekompakannya.

Kendala yang muncul di salahsatunya adalah fasilitas yang dimiliki orangtua, tak memungkiri handphone bagi sebagian banyak orang bukan hal yang primer lagi, akan tetapi bagi sebagian orangtua yang berlatarbelakang di desa akan terasa sulit memahami dalam mengoperasikan alat tersebut. Kalau hanya sebatas menulis dan mengirim pesan bisa saja, akan tetapi jika diberi tugas untuk mengirimkan dokumen orangtua akan mengalami kesulitan. Kalaupun orangtua mampu dalam iptek, kendala lain adalah signal dan quota yang dimiliki para orangtua yang sering dikeluhkan ke gurunya. Akibat lapangan pekerjaan di tutup sehingga pemasukan semakin berkurang, sehingga untuk menyisihkan ke alat komunikasi ini sangat sulit.

Untuk inilah Pak Oemar menggunakan metode yang ia pilih yang dia namakan “ Semi Online” karena tidak semuanya proses menggunkan media online, penugasan bisa di share melalui group WA dan untuk pengiriman tugas dengan cara mengumpulkannya di salah satu murid dan akan di ambil Pak Oemar untuk kemudian dikoreksi dan di nilai.             

Tuntutan yang juga harus dilakukan adalah menganilisis metode dan media ini berfungsi atau tidak untuk anak didiknya yang berlatar belakang di desa, Kesiapan pembelajaran jarak jauh ini belum pernah dilakukan bahkan tak terfikirkan seblumnya, sehingga perlu adanya analisis hasil pembelajaran, kita tidak bisa membanding dengan sekolah lain bahkan dengan kelas di sampingnya pun tidak bisa , karena kita harus melihat satu persatu latar belakang dari orangtua dari anak didik tersebut.

Tidak kalah daruratnya dengan segala hiruk pikuknya musibah ini, Pak Oemar masih dapat berfikir cara mempertahankan ekonomi rumahtangganya. Disaat Hotel berubah menjadi penyaji makanan cepat antar, disaat pengusaha jasa soundsystem menjadi tukang servis elektronik, disaat kini ojol hanya menjadi pengantar jasa pengiriman barang dan makanan maka guru menurutnya harus dapat menyesuaikan dengan keadaan disekitarnya. Pak Oemar    menjadikan dinding luar rumahnya sebagai lahan tanam sayur-sayuran, karena dengan keadaan seperti ini dapat dipastikan persediaan bahan makanan dan lain-lainnya akan semakin sulit di dapat, karena kebanyakan akan diborong ataupun habis dibeli banyak orang, yang jelas kepanikan akan muncul ketika keadaan tidak jelas seperti saat ini.

Guru harus dapat mengamankan anak didiknya agar hak dan kewajibannya sebagai pelajar terpenuhi, Guru sebagai pendamping, sahabat sekaligus orang yang mampu menguatkan hati dan pikiran anak di saat musibah covid19 berlangsung. Guru mampu dapat memilah mana yang harus dilakukan terlebih dahulu antara kewajiban dan hak, ketika kewajiban terpenuhi maka yang harus dilakukan adalah bertahan atau survive karena hak pasti akan datang setelah kewajiban terpenuhi. Begitulah penjelasan Pak Oemar tentang bagaimana kita harus kuat, siap dan berfikir kedepan demi kelangsungan anak bangsa dan keluarganya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post