Aku Dan hutan pinus yang tersebunyi (Biringbulu punya karya)

Sebelum saya menceritakan tentang pengalaman yang saya alami di daerah dataran tinggi kabuapten gowa, saya menceritiakan sepintas tentang kecamatan biring bulu yang di mana sebelumnya saya sudah berikan pandangan sekilas tentang biringbulu. Biring bulu salah satu kecamatan di kabupaten Gowa yang berada di dataran tinggi, yang mempunyai suhu udara 25-29 derajat celcius, bahkan jika musim hujan tiba suhu udaranaya bisa mencapai 15-20 derajat celcius, suhu yang sangat dingin bagi kami yang berada di dataran rendah.

Keindahan alam biringbulu tidak kalah indahnya dengan kendahan alam yang ada di kecamatan lain di kabupaten gowa seperti malino, dan daerah lainnya. Biringbulu dalam arti baha Indonesia yaitu di pinggir bukit, pastilah daerah ini memiliki bukit-bukit yang indah. Menempuh perjalan yang cukup melelahkan dan juga perjalanan yang menempuh waktu 2 jam perjalan dari kota sungguminasa membuat badan menjadi capek dan pegal, tapi semua terbalaskan dengan keindahan alamnya biringbulu. Mulai dari jejeran bukit-bulit yang indah sawah-sawah hingga kawasan wisata camping desa bissoloro dan tinambung wisa sunset and camp.

Ok kita mulai perjalanan, saya ke biringbulu untuk memuhi panggilan dari anak – anak pemuda di daerah biringbulu yaitu, “Aliansi pemuda penggerak literasi biringbulu, desa baturappe dusun bangkowa” saya yang tinggal di kecamatan Pallangga di bilang sangant jauh dari gunung, mereka yang sangat luar biasa demi membangkitkan semangat literasi akhirnya mereka memutuskan untuk menjemput saya. mereka rela turun dari biringbulu ke pallangga demi menjemput saya sebagai pemateri dari luar biringbulu. Mereka sangat antusias untuk literasi maju di desanya. Akhirnya saya memutuskan untuk berangkat dengan mengedarai sepeda motor dan menempuh perjalanan hampir 3 jam gara – gara hujan yang melanda ketika dalam perjalanan.

Perjalanan yang berkelok- kelok dami ssatu tujuan untuk memajukan dan menggerakkan literasi desa, akhirnya saya tiba di lokasi yang berada di tengah hutan di atas bukit yang di kelilingi oleh pohon-pohon pinus yang berjejer. Di lokasi saya menuaikan ibadah sholat magrib, perasaan yang begitu luar biasa yang saya rasakan untuk melaksanakan satu kewajiban saya sebagai seorang muslim, dimanapun saya berada insya allah saya akan tetap melaksanakan perintahnya. Di malam hari tanpa penerangan kita hanya bisa bersatu dengan alam dan hutan yang dingin mengandalkan tas yang menjadi bantal sehingga sensasi yang di rasakan sangat luar biasa, pengalaman yang begitu indah bagiku yang baru pertama kali memasuki hutan yang jauh dari perkotaan.

Aliansi pemuda pecinta literasi biringbulu, merekalah yang mengajakku ke daerahnya, membawakan materi tetang literasi, ini adalah suatu kebangaan bagi saya sebagi penggiat literasi, dan juga kehormatan bagi mediguru Indonesia yang telah memberikan saya sebuah motivasi saya tidak tahu akan berkata apa bagi mediaguru, saya hanya berkata terima kasih mediaguru Indonesia, berkat mediaguru saya masuk hutan membawakan maetri literasi.

Hutan pinus yang tersembunyi yang tiddak banyak orang yang mengetahuinya, hanya anak – anak muda sekitar dan penduduk yang berada di biringbulu yang mengetahui daerah ini, hutan pinus yang indah yang berada di atas bukit dan mempesona ini adalah hutan yang sangat tersebunyi, saya baru pertama masuk kehutan tersebut. Hutan pinus parang-parang namanya, maaf saya tidak tahu mengapa dinamakan parang – parang, hanya saya menikmati sensasinya berada di hutan dalam waktu dua hari bertahan hidup di tengah hutan pinus. Hutan pinus parang-parang yang memiliki rute jalan yang begitu luar biasa tanjakan dan beberapa rintangan yang dilalui mulai dari jalan yang terjal dan berhadapan dengan binatang seperti anjing , hal yang mungkin biasa bagi mereka tetapi bagi saya adalah hal yang sangat langka bagi saya.

Di hari terkahir saya di berikan materi untuk berdialog dengan para pemuda dan pemudi penggerak literasi desa, suasana yang begitu dingin diiringi dengan suara burung yang merdu membuat hatiku merasa nyaman dan melihat adik – adik yang sangat serius untuk mendengarkan materi dari saya dan salah satu tokoh penggerak literasi desa. Saya berharap mereka bisa menerbitkan buku atau tulisan dari biringbulu, kemudian juga saya mempromosikan kepada mereka bahwa saya dari mediaguru Indonesia yang akan membantu kalian untuk menulis. Saya yakin suatu saat mereka akan mampu menerbitkan buku – buku dari dataran tinggi. Hutan pinus jadi saksi bagi perkembangan dan kemajuan literasi desa untuk Indonesia maju.

Terima kasih mediaguru Indonesia yang membuat saya seperti sekrang ini yang telah membuat saya menembus hutan dan desa yang ada di kabupaten gowa jaraknya dan lokasinya sangat luar biasa. Dan juga terima kasih pelangi sulsel, semoga kita bisa mengerakkan literasi desa untuk Indonesia, dan terima kasih aliansi pemuda pecinta literasi biringbulu desa baturappe, telah mengundang saya sebagai pemateri dari luar dan saya akan mempromosikan bahwa banyak penulis – penulis yang handal dari kaki gunugn bawakaraeng. Karena kalian semua saya bisa menambus hutan dan melihat ujung pelangi, ujung pelangi yang indah yang baru saya liat di depan mata saya. terima kasih semua, terima kasih kepada bapak H.Muhammad Ihsan sebagai direktur utama mediaguru Indonesia, berkat media guru saya bisa mengerakkan literasi di desa yang berada di kaki gunung. Terima kasih, ini adalah kisah yang menjadi kenagan hidupku.