muh.taufik Rachman

Namanya Muh Taufik Rahman, S.Pd.,MM. Anak pertama dari dua bersaudara ini, memiliki jiwa yang tangguh dan tidak mengenal putus asa, dalam dirinya hanya ada kata...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ayo ke sulsel part 3 Kesulselki

Ayo ke sulsel part 3 Kesulselki

Ayo ke sulsel part 3 #ke_sulsel_ki

Setelah menulis karya ayo ke sulsel part 1 dan 2 kali ini saya akan melanjutkan penulisan ayo ke sulsel part 3. Kali ini saya akan menceitikan beberapa objek wisata yang di kunjungi oleh para pelancong dari berbagai daerah baik dari mancanegara maupun local. Saya akn menceritakan pengalaman saya beberapa hari yang lalu yang mengantar tamu dari luar sulawesi selatan tepatnya dari Magelang Jawa Tengah.

Tamu saya ini adalah orang yang baru menginjakkan kakinya di kota makassar dan sekitarnya, beliau adalah seorang editor buku mediaguru namanya bu lilik. Saya memanggilnya bu lilik. Ok, saya akn berteualang dengan bu Lilik dan kawan – kawan. Selamat menikmati kota makassar dan sekitarnya.

Pertuangan pertama dan hari pertama :

saya ajak bu Lilik dan kawan – kawan ke masjid yang menjadi icon kota makassar yaitu masjid 99 kubah yang berlokasi di kawasan centre point of Indonesia, masjid 99 kubah di rancang olej 2 orang arsitek yaitu walikota makassar bapak Moh. Ramdhan dany pomanto dan walikota Bandung yang saat ini menjabat sebagai gubernur jabar bapak ridwan kamil. Masjid 99 kubah ini masih dalam proses penyelesaian dan di rencanakan akan selesai tahun 2022. Selanjutnya berkunjung ke pantai losari makassar dan sholat asar di masjid terapung amirul mukminin. Di pantai losari para wisatawan bisa menikmati sunset yang indah di menikmati agin sepeoi – sepeoi yang kata orang kalau ke makassar lantas tidak mengunjungi pantai loasari berarati hampa. Habis dari pantai losari para rombongan mencari oleh – oleh khas kota makassar seperti gantungan kunci, kain batik makassar, dan lain – lain. Hingga malam tiba di hari pertama kita belum sempat ke benteng roterdam, oke kita istrahat dulu dan kembali ke hotel kita lanjut perjalanan hari ke 2 di wilayah kabupaten Gowa dan benteng roterdam.

Oke kita istrahat dan memulihkan stamina untuk pertuangan hari ke 2 di kota makassar kota daeng, pertualangan kita lanjutkan ke wilayah selatan yaitu kabupaten gowa.

Pertualangan hari ke kedua :

Hari kedua pertualangan kita lanjutkan ke wilayah gowa hari kedua ini sangan special karena yang saya antar Cuma ibu Lilik saja yang lainnya berangkat ke maros kata bu Lilik mereka ke rammang – rammang dan bantimurung salah satu objek wisata di kabupaten maros. Baik sekilas tetang rammang – rammang sebelum kita ke kabupaten Gowa, rammang – rammang adalah salah satu desa wisata yang sempat di kunjungi oleh bapak menteri pariwisata bapak sandiaga beberapa bulan lalu. Di Rammang – rammang tedapat pemandangan yang indah yaitu tebing batu kapur atau kars yang terbaik ke 2 di dunia setelah Vietnam, oke sekian penjelesan saya, ayo kita ke kabupaten Gowa, kabupaten Gowa yang berjarak sekitar 10 kilometer dari kota makassar terdapat beberpa objek wisata bersejarah di antaranya : Kompleks makam pahlawan nasional Sultan Hasanuddin, masjid tua katangka dan kompleks kuburan raja – raja Gowa, museum ballalompoa, masjid agung syeh yusuf , makam arung pallakka (raja bone) dan wisata alam malino tapi kali ini kita tidak ada waktu untuk kemalino karena jaraknya sekitar 65 kilometer dari kota Gowa, dan makam syeh yusuf.

makam sultan hasanuddin

Baik teman – teman kali ini saya dan bu Lilik akan berkunjung di kawasan bersejarah kabupaten Gowa yaitu kompleks Makam Sultan hasanuddin yang berada di kelurahan kalegowa kecamatan somba opu kabupaten gowa, di dalam kompleks makam Suktan Hasanuddin terdapat juga makam kakek dari sultan Hasanuddin yang bernama tjubarania dan juga kakak sultan Hasanuddin yaitu Sultan Alauddin serta makam pengikut dan pengawal sultan hasanuddin, dan juga terdapat makam 2 orang putranya. Sultan Hasanuddin yang di berikan julukan oleh belanda yaitu ayam jantan dari timur.

Balla lompoa

Setelah dari kompleks makam sultan hasanuddin selanjutnya kita berkunjung di museum balla lompoa atau rumah kebesaran. Balla lompoa atau rumah kebesaran dulunya adalah rumah raja gowa yang di mana seorang raja tinggal di balla lompoa, maka dari itulah di namakan balla lompoa atau rumah kebesaran. Di dalam museum balla lompoa terdapat beberapa benda – benda peninggalan raja – raja Gowa terdahulu, di sampping balla lompoa ada istana tamalate yang biasanya digunakan sebagai tempat acara – acara ritual adat seperti accera kalompoang atau pensucian benda – benda pusaka. Dan balla lompoa ini juga terdapat miniaturnya di taman mini Indonesia indah di anjungan sulawesi selatan, dan saat ini pemerintah kabupaten Gowa lagi merencanakan membuat miniature balla lompoa di aftrika selatan tepatnya ci cape town untuk mengenang jasa syeh yusuf.

Selanjutnya ke bergeser sekitar 1 kilometer dari balla lompoa yaitu jembatan kembar jembatan kembar ini terdiri jembatan yang menhubungkan 2 kecamatan yaitu kecamatan somba opu dan kecamatan pallangga, Di bawah jembatan di aliri sungai je’ne berang. Selanjutnya kita berkunjung di masjid agung syeh yusuf untuk melaksanakan sholat asar tapi kali ini bu Lilik lagi berhalangan untuk beribadah jadi dia menyempatkan waktu untuk mendokumtasikan masjid agung syeh yusuf sambil menunggu saya selesai sholat.

Masjid tua katangka, masjid tertua di sulselbar

Pertualangan selanjutnya berkunjung ke masjid tua katangka dan kompleks makam raja – raja Gowa yang berjarak sekitar 2 kilometer dari masjid agung syeh yusuf. Masjid tua katangka atau masjid AL HILAL di bangun pada tahun 1603 Masehi Masjid ini di bangun tiga tahun sebelum islam masuk ke kabupaten Gowa yaitu 1606 atas perintah raja Gowa ke 15 yaitu sultan Alauddin yang juga raja Gowa pertama yang memeluk islam. Jadi singkat cerita pada masa pemerintahan sultan Alauddin kerjaan Gowa belum memeluk islam tetapi pada masa itu sultan aluddin merencanakan bahwa islam akan berkembang di kabupaten gowa nantinya maka dia membangun masjid yang di namakan AL HILAL pada tahun 1603 tiga tahun lebih cepat dari islam. Dan sultan Alauddin masuk islam pada tahun 1604. Mohon maaf tidak bisa bercerita lebih panjang lagi karena bu lilik tidak menikmati keindahan sisi dalam masjid.

Selanjutnya kita bergeser ke makam syeh yusuf

Berjarak kurang lebih 100 meter dari masjid tua terdapat makam syeh yusuf salah satu ulama dari kabupaten gowa dan juga mendapatkan gelar pahlawan nasional di 2 negera berbeda yaitu afrika selatan dan Indonesia. Semasa hidupnya syeh yusuf telah diajarkan tetang ajaran islam oleh ayahnya. Syeh yusuf yang di asingkan oleh belanda ke banten sampai ke afrika selatan. Syef yusuf semasa pengasigan di afrika selatan mampu menyebarakan islam di negara afrika selatan sehingga pemerintah afrika selatan memberikannya gelar jasa pahlawan nasional dan satu – satunya pahlawan nasional yang mendapatkan 2 gelar pahlawan sayangnya di makam syeh yusuf juga tidak bisa turun karena ibu Lilik lagi berhalangan. Sehabis dari kabupten Gowa kita ke benteng roterdam

Benteng roterdam

Benteng roterdam di bangun pada masa pemerintahan hindia – belanda di masa pada masa itu benteng roterdam sebagai pusat pemerintahan militer oleh belanda. Saat ini benteng roterdam termasuk cagar budaya yang dilindungi dan digunakan sebagai kantor dinas pariwisata dan kebudayaan provinsi sulawesi selatan. Di dalam benteng juga terdapat beberapa bangunan – bangunan tua dan penjara diponogoro. Diponogoro wafat di makassar setelah di asingkan oleh belanda dari jogyakarta-semarang-manado dan akhirnya di makassar dan wafat di makassar dam makamnya juga terdapat di makassar. Sebelum berubah nama menjadi benteng roterdam benteng ini bernama benteng panyua dikarenakan bentuk benteng ini jika diliat dari udara itu seperti penyu yang ingin ke sungai. Baru berubah nama lagi menjadi benteng ujung pandang. Di dalam benteng juga terdaapt museum lagaligo yaitu museum yang menyimpan berbagai koleksi peninggalan belanda dan makassar. Laga ligo sendiri adlaah sebuah karya sastra bugis – makassar yang benceritakan tentang kehidupan manusia. Karya ini mengalahakn karya mahabarata yang dari india. Selanjutnya kita mengisi perut dulu alias makan siang, saya menawarkan kepada bu Lilik mau makan apa, coto, pallubasa, ikan bakar dan lain-lain. Akhinya kita putuskan untuk menikmati ikan bakar dan sop saudara.

Setelah itu kita lanjut lagi ke daerah museum kota makassar tapi ternyata museum kotanya masih tutup mungkin masih dalam situasi pandemic. Kecuali benteng roterdam yang bisa di kunjungi karena suasananya masih outdoor. Kecuali masuk ke museum lagaligo.

Menikmati sarabba

Malam haripun tiba saatnya memulihkan stamina dan istrahat karena bu Lilik akan pulang ke kampong halamannya besok hari, akhirnya saya ajak dia untuk menghabiskan malam di kota makssar yaitu menikmati minuman tradisonal makassar yaitu sarabba, sarabba ini mampu menghilangkan masuk angina dan sakit kepala, kata bu Lilik kepalaku langsung fresh setelah bertualang saharian di kota makassar. Dan akhirnya bu Lilik saya antar ke hotel dan saya pulang kerumah untuk istrahat sampai jumpa di pertualangan selanjutnya di makasar.

#Ayo_ke_Gowa

#Visit_sulsel

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Super mantap semoga bisa jadi duta wisata Reliji . Barakallah

10 Oct
Balas



search

New Post