Serpihan Rasa (Tagur 365, H-071) (Menulis H-1108)
Kala sang jumantara memburam tak lagi membiru
Memucat hingga memendarkan gumpalan pirau
Ruas-ruas kalbu menguncup memendam risau
Layuh seiring rintihan sang mega yang mendayu
*****
Keresahan dalam atma tak henti menggema
Membelai penuh manja dalam genggaman jiwa
Kesunyian seakan membalut kubangan galaba
Hingga memburai dalam dekapan relung sukma
*****
Senja membentang menyelimuti ruang kenangan
Sekejap air mata jatuh menderas bercucuran
Menyusuri jejak masa lalu dalam dekap harapan
Kan kugenggam kerinduan entah sampai kapan
*****
Saat temaram menjelma dalam untaian derana
Desah serasa menyirat dalam rengkuhan atma
Derai kepiluan menaburkan kepingan renjana
Membingkai serpihan rasa yang lama bermuara
Ngawi, 12-03-2023, 20.30
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mtr swun persetujuannya, Admin. Semoga sehat selalu. Barakallah...