Mantan yang Tega
Mantan yang Tega
By: Mulfha
#TantanganGurusiana Hari ke-174
Rumah tangga Aisyah dan Rahmat hanya bertahan selama lima tahun. Selama itu, Aisyah tak pernah mendapatkan kasih sayang dari suaminya. Padahal, Aisyah sudah berusaha untuk menjadi istri yang baik bagi Rahmat. Tidak memiliki keturunan membuat rumah tangga mereka kian hambar, ditambah lagi sikap Rahmat yang suka berkata-kata kasar, terkadang ia begitu teganya menyakiti tubuh Aisyah, bila tak sesuai dengan keinginannya.
Tak tahan lagi dengan sikap Rahmat yang kasar, membuat Aisyah kalut. Dengan tekat yang sudah bulat, Aisyah mengajukan gugatan cerai ke kantor Pengadilan Agama. Tak butuh waktu lama, proses perceraian merekapun akhirnya dikabulkan Pengadilan Agama, sehingga Aisyah resmi menyandang status janda dan duda bagi si Rahmat. Merekapun menjalani hidup sendiri-sendiri. Aisyah tetap bekerja di Bank Swasta di kota nya, sedangkan Rahmat tak tentu rimbanya.
Perceraian ini sebenarnya tidak diinginkan Rahmat, tapi apa boleh buat, nasi sudah jadi bubur. Keinginannya untuk hidup bersama dengan Aisyah lagi sering diutarakannya pada Aisyah. Ia berjanji akan memperbaiki sikapnya, asalkan Aisyah bersedia menerima dirinya lagi. Aisyah yang telah kehilangan rasa cintanya tetap bersikukuh dengan pendiriannya tidak akan menerima mantannya itu, bahkan untuk orang lain sementara waktu. Selang berapa tahun kemudian, Aisyah dikagetkan dan dibuat bingung, lantaran mendapat telepon berkali-kali dari sebuah dealer tentang cicilan mobilnya yang telah empat bulan belum dibayar. Dia teringat bahwa Kartu Keluarga dan buku nikahnya dulu masih ada di tangan Rahmat.
Payakumbuh, 03 Agustus 2020.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Waduh, gimana ini. Rahmat ke mana, ya?
Entahlah, Pak. trims atas kunjungannya
Rahmat..Rahmat, kok teganya dirimu.
Iya, Bu. Hiks..Hiks..
Kurang ajar juga si Rahmat....geram...keren Uda...
Hehe, makasih, Buk Riri
Waduh, Rahmat! Namamu tak sesuai karaktermu! Tega nian pada mantanmu.
Iya, Bu. Teganya dia. Salam
Huhhh kejam sekali si Rahmat,semoga tidak terjadi pada penulis he..he..he,salam sukses ya Pak
Hehe, mudah2an nggak, Bu. Salam
weeh..rahmat masih membalas dan meninggalkan dendam cicilan he..he..apik critanya
Hikmah dan pelajaran berharga untuk kita semua. Salam literasi, sukses selalu.
Keren Pak Mul.....kita ambil hikmah dari cerita ini...
Jan dipikiaan juo mantan tu lai pandangan lurus ke depan mantap
Mantap, Pak