Salah Menerapkan Pola Mendampingi Anak Belajar Daring, akan Berimbas pada Sikap Anak

By: Mulfha

#TantanganGurusiana Hari ke-180

Belajar di rumah, baik secara daring, luring, atau apapun bentuknya, intinya adalah anak-anak harus belajar di rumah. Guru memberikan tugas, dan anak mengerjakannya dengan bantuan dan di dampingi oleh orang tua mereka, apalagi bagi anak-anak seusia SD/MI atau SMP/MTs.

Dalam mendampingi anak-anaknya belajar di rumah semasa pandemi ini, orang tua memang dituntut harus mampu berperan ganda, sebagai ibu rumah tangga sekaligus sebagai guru bagi anak-anak mereka.

Berbagai tingkah polah anak-anak dalam belajar di rumah, memang terkadang sebahagian orang tua akan mengalami situasi yang sulit. Hal ini disebabkan diantaranya adalah susahnya anak-anak diatur dan disiplin dalam mengerjakan tugas. Mereka lebih memilih main dari pada belajar mengerjakan tugasnya.

Tak jarang kondisi seperti ini, sering membuat para orang tua cenderung hilang kesabaran, sehingga memarahi anak-anaknya. Alhasil, anak-anak mengerjakan tugas-tugas mereka dalam kondisi hati yang tidak nyaman. Bahkan tak sedikit anak-anak tersebut meninghalkan pekerjaan mereka begitu saja.

Nah, jika kondisi ini terjadi, maka orang tua yang tidak sabar, banyak diantara mereka yang membantu mengerjakan tugas anak-anaknya, sehingga anak-anak merasa terbantu bahkan abai dengan tugas mereka.

Jika kondisi ini berlarut-larut, maka inilah awal dari timbulnya masalah baru. Anak-anak tidak akan merasa terbebani dengan tugas-tugas dari guru mereka, dan cenderung bersikap lalai.

Ketika, anak-anak telah masuk ke sekolah nanti, anak-anak yang telah terbiasa dengan tugas yang dikerjakan orang tuanya, sedikit banyak akan berpengaruh kepada semangat belajar anak-anak di sekolah.

Semoga pandemi ini segera berlalu, dan anak-anak kita dapat belajar normal kembali seperti sediakala. Aamiin.

Payakumbuh, 10 Agustus 2020.