MENCEGAH BULLYING MELALUI TUTOR SEBAYA
MENCEGAH BULLYING MELALUI TUTOR SEBAYA
Oleh: Mulik Siswandani
Perundungan atau Bullying merupakan bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus. Bentuk perundungan atau bullying yang sering terjadi biasanya bermula dari hal sepele seperti mengolok-ngolok dengan sebutan nama orangtua, mengolok kekurangan fisik orang lain, menggoda maupun mengejek.
Kasus bullying berdampak pada psikologis anak, seperti anak merasa minder, kurang percaya diri, merasa takut bergaul dengan teman yang lain, depresi, muncul perasaan marah, sedih, tidak berdaya, frustasi, kesepian, dan terisolasi dari lingkungan. Hampir setiap hari kami di Tim Kesiswaan mendapati laporan dari pihak BK tentang kasus bullying yang terjadi, baik dari siswa kelas 7,8 maupun kelas 9. Kasus yang terjadi sangat beragam, misalnya saja untuk kasus yang dialami oleh siswa kelas 7 tentang mengolok-olok kondisi fisik, mengolok dengan sebutan orangtua, serta latar belakang siswa. Sedangkan kasus bullying yang terjadi pada siswa kelas 8 yakni tentang pemerasan (meminta uang), intimidasi, pemukulan. Kasus bullying yang dialami oleh siswa kelas 9 seperti intimidasi pada adik kelas, pengeroyokan, serta perkembangan seksualitas khas remaja.
Kasus ini tidak bisa dianggap remeh dan harus segera mendapatkan penanganan sedini mungkin. Perlu Kerjasama antar semua pihak, yakni walikelas sebagai penanggungjawab siswa di kelas masing-masing, pihak BK serta Tim Tatib. Peran serta dan kerjasama baik dengan walimurid juga perlu kita bangun agar siswa selama dirumah mendapatkan perhatian dari orangtua.
Kami selaku Tim Kesiswaan yang seringkali menangani kasus pelanggaran yang dilakukan oleh siswa seperti bullying, perlu memeras otak agar siswa tidak melakukan tindakan ini. Tindakan kekerasan ini harus dicegah sedini mungkin, salah satu contoh upaya yang kami lakukan yakni , kami membentuk Tim yang disebut “Duta Anti Bullying” yang kami tunjuk dari anggota OSIS, mereka kita breafing untuk memberikan sosialisasi “Stop Bullying” ke kelas-kelas, kegiatan ini mereka laksanakan secara bergiliran setiap akhir pekan yakni hari Sabtu jam ke 7-8. Kegiatan ini sangat menarik, karena bentuk sosialisasi anti bullying ini dikemas dalam sebuah pertunjukan teater.
Teater ini mengambil tema tentang ”Stop Bullying”, yang diperankan anggota OSIS. Para anggota OSIS mampu menarik simpatik siswa setelah menyaksikan pertunjukan teater, siswa sampai menangis terharu menyaksikan adegan drama teater yang dipertunjukkan. Diakhir cerita menyuguhkan tentang pesan yang sangat mendalam kepada segenap siswa bahwa jangan melakukan bullying yang akan berdampak pada fisik dan psikis siswa.
Sosialisasi yang dilakukan melalui cara ini ternyata memberikan dampak signifikan pada siswa, mereka mulai sadar bahwa perilaku bullying sangat merugikan bagi yang membuli maupun yang dibuli. Melalui sosialisasi ini siswa lebih terbuka dan mau berbagi/ bercerita kepada anggota OSIS selaku teman sebaya tentang perilaku yang mengarah pada perbuatan membuli, sehingga sebelum perilaku bullying ini terjadi, para guru terutama guru BK, walikelas, Tim Tatib dan Tim kesiswaan sudah bisa melacak dan mengatasi terlebih dahulu berdasarkan laporan dari anggota OSIS.
Stop Bullying sekarang juga
Agar belajar lebih berharga
Mari kita jaga persaudaraan kita
Agar rukun, damai tetap terjaga
Jember, 13 Agustus 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar