MENEBAR MANFAAT MELALUI KARYA TERHEBAT

Oleh: Mulik Siswandani

“ Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lainnya”.

Hadits tersebut memiliki makna yang luar biasa, karena manusia yang baik adalah yang bisa memberikan manfaat bagi yang lainnya. Nampaknya hadits tersebut cocok untuk mengawali tulisan saya mengenai alasan mengapa saya harus mampu menulis. Menulis bagi saya adalah seni untuk menyampaikan pesan. Dengan tulisan, banyak orang yang dapat terinspirasi. Dengan menulis, apalagi didukung dengan media sosial yang saat ini semakin disukai Masyarakat, manusia sebagai insan dapat menebar manfaat tanpa mengenal batas ruang dan waktu. Satu tulisan kita, jika baik, menarik dan bermanfaat, dapat mengubah hidup seseorang.

Tulisan dapat membuat suatu hal yang sangat jauh terasa lebih dekat, tulisan membuat suatu tokoh hebat yang sulit disentuh terasa semakin dekat di hati, tulisan membuat suatu ilmu yang rasanya sulit dilakukan terasa semakin mudah, tulisan juga membuat permasalahn berat yang sedang dihadapi terasa semakin ringan. Tulisan juga merupakan penghubung antara pembaca dengan dunia luar.

Bagi saya, tulisan mengekspresikan kegundahan, ketegaran, semangat, eksistensi, keberagaman, alternatif Solusi dan banyak hal yang terkadang sulit diungkapkan dengan lisan. Melalui berbagai sifatnya inilah, tulisan menjadi hadiah bagi penulis dan pembacanya.

Sebagai pendidik yang sering berinteraksi dengan siswa, saya sangat khawatir terhadap perkembangan mereka, karena dengan kemajuan arus globalisasi yang semakin pesat dan perkembangan tekhnologi yang sangat canggih, rupanya budaya membaca dan menulis di kalangan siswa hari ini mulai menurun. Budaya literasi dianggap konvensional bahkan terbelakang. Sangat disayangkan, Masyarakat sekarang sangat permisif terhadap segala sesuatu yang terjadi di dunia maya, “ringan dompet” untuk membeli gadget terbaru tetapi berpikir seribu kali untuk membeli buku. Rela menghabiskan waktu berjam-jam di depan ponsel pintar untuk bermain game tapi enggan berlama-lama membaca buku.

Begitu besar keinginan saya untuk mengembangkan kemampuan menulis saya, karena dengan tulisan saya, ingin sekali mengajak mereka gemar membaca, gemar menulis. Saya bukanlah penulis handal, akan tetapi dari tulisan itulah kita dipaksa untuk belajar…belajar dan belajar. Awalnya saya suka menuangkan ide pikiran saya melalui puisi, kemudian puisi yang saya cipta diikutkan lomba dan dibacakan oleh siswa MATASA. Alhamdulillah Puisi karya saya juara 3 lomba cipta baca puisi di Tingkat Kabupaten yang diikuti oleh siswa MATASA. Dari kecintaan menulis puisi itulah saya mencoba mengikuti Tantangan menulis di Gurusiana Media Guru. Setiap hari harus mengirimkan tulisan di Blog Gurusiana, baik berupa esai, puisi, artikel, maupun reportase dan jenis tulisan lainnya. Dari sinilah saya semakin getol menulis, Masukan dan ide cemerlang dari sobat Media Guru seolah membius semangat berliterasi saya.

Bak gayung bersambut, dari sinilah kami berupaya membentuk TIM Literasi Siswa, Tim ini kami berikan bimbingan intensif tentang menulis yang baik itu bagaimana. Dari tulisan yang telah mereka buat kemudian dikirim ke Media Guru. Giat literasi siswa harus diupayakan. Saya bersama Tim guru Bahasa Indonesia di sela-sela istirahat berusaha memberikan bimbingan kepada siswa kami untuk mengikuti lomba menulis di Media Guru. Al hasil siswa dan juga guru MATASA banyak yang menorehkan prestasi melalui Lomba Menulis di Media Guru. Bukan hanya lomba menulis di Media Guru saja, di Bulan Januari 2024 siswa MATASA berhasil meraih prestasi melalui Lomba KIR di MA Zainul Hasan Genggong Juara 1 Tingkat Jawa Timur, dan banyak lagi prestasi yang telah diraih oleh siswa MATASA, ini merupakan imbas dari meningkatnya budaya Literasi yang semakin baik dikalangan siswa. Intinya jangan pernah takut untuk mencoba, percaya diri adalah kunci keberhasilan seseorang meraih cita-cita. Teruslah menebar manfaat melalui karya terhebat. Semangat Berliterasi ….Semangat Berkarya.