Kehilangan
Awalnya tersenyum bahagia
Tiba-tiba semuanya sirna
Saat cobaan itu menerpa
Upaya memeras keringat telah dilakukan dengan segala daya
Takdir itu datang laksana petir di hari yang gembira
Awalnya tersenyum berubah duka
Air mata mengalir begitu deras tak terkira
Hati begitu sakit karena terluka
Laksana goresan sembilu tersiram cuka
Seolah dunia runtuh tak bersisa
Mempertanyakan nestapa kepada Pencipta
Jawaban yang diperoleh sama
Takdir kehilangan itu nyata
Harus siap menerima
Ikhlas akan ketentuan-Nya
Mulya
Tangerang, 20 September 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Pak. Salam literasi
Diksi puisi yang keren dan unik
Mantap puisinya Pak Mulya, Ikhlas menerima ketentuan Allah Ta'ala, Insyaallah memperoleh ridhaNya. Salam sukses ya Pak
Puisi yang keren tiap baris mengandung maknaGoresannya sebaris dengan goresan hati yang baca.Salam literasi Pak MulyaSalam sehat tetep bahagia.