Saat pandemi covid-19 melanda Indonesia dengan aneka variannya, segala lapisan masyarakat terdampak. Semua aspek kehidupan mengalami masalah seperti bidang kesehatan, ekonomi, sosial, budaya, bahkan politik sekalipun. Hal yang sangat kentara yaitu aspek ekonomi. Bagaimana tidak, banyak korban PHK saat pandemi akibat perusahaan kesulitan membayar gaji karena operasional dibatasi yang berdampak pada keuntungan perusahaan.

Pandemi sudah terjadi cukup lama. Awal dideteksi Maret 2020 masuk ke Indonesia. Sekarang sudah Maret 2022 artinya sudah hampir dua tahun. Berbagai kebijakan pemerintah telah dilakukan sebagai upaya untuk memutus mata rantai persebaran virus mulai kebijakan vaksin dan kebijakan protokol yang ketat. Bahkan segala aktivitas yang dilakukan harus sesuai protokol kesehatan. Saat ini pemerintah sudah mulai melonggarkan kebijakan terkait covid-19. Dalam kondisi itu ternyata tetap saja belum mampu menekan harga kebutuhan masyarakat yang semakin mahal. Kenaikan itu dibarengi dengan kelangkaan dipasaran terutama pada kebutuhan sembako.

Adi sebagai kepala keluarga pun terdampak dengan kenaikan harga kebutuhan rumah tangga tersebut . Terlebih ia pun termasuk salah satu korban PHK. Ia sangat berhemat dalam menggunakan keuangan supaya kebutuhan keluarga tetap terpenuhi. Selama ini, ia bekerja serabutan sambil menunggu lapangan kerja. Adi sedang duduk di teras rumahnya. Kemudian tetangganya Budi lewat. "Pak Adi sembako murah di ujung jalan, beras, bihun, minyak goreng, kacang tanah, bawang merah, dan kerupuk. Harganya sepaket hanya Rp15.000" ucap Budi. "Siap" jawab pak Adi. Kemudian ia bergegas menyalakan motor menuju lokasi. Sesampainya di lokasi ternyata tidak ada antrin, yang ada hanya pedagang ketoprak. Waduh saya dikerjain pak Budi nih.