Waspada Kemarau Berkepanjangan
Indonesia secara astronomi terletak di iklim tropis yang memiliki dua musim yaitu hujan dan kemarau. Rentangan bulan pada musim kemarau mulai dari April s.d September. Akan tetapi hal itu diperparah dengan adanya perubahan iklim global yaitu fenomena El Nino.
El Nino merupakan fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya, yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. El Nino memicu adanya meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah, dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.
El Nino rata-rata terjadi setiap 3 sampai 5 tahun. Namun, dalam catatan sejarah interval antarperistiwa bervariasi dari 2 hingga 7 tahun. El Nino biasanya berlangsung sekitar 9-12 bulan. Namun, beberapa kejadian La Nina dan El Nino bisa berlangsung lebih lama tergantung dari intensitasnya
Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa kemarau berkepanjangan terjadi karena dua musim kemarau yang terjadi di Indonesia dan adanya pengaruh El Nino sebagai pemicunya.
BMKG memprediksi bahwa kemarau terjadi di tahun 2023 di mulai pada bulan April 2023. Puncaknya akan terjadi di bulan Juli s.d Agustus 2023.
Ternyata tanda-tanda kemarau sudah sangat kentara . Saat ini jarang turun hujan, Matahari cenderung terik dan tidak ditutupi awan, tanah mulai kering dan retak, suhu udara cenderung panas, dan sumber air seperti sungai, rawa, danau dan lainnya mulai surut, bahkan mengering.
Lalu seperti apakah mitigasi yang dapat dilakukan saat menghadapi musim kemarau?
Bijak dalam menggunakan air seperti matikan kran jika tidak digunakan lagi, menghemat air, memanfaatkan air limbah yang masih layak digunakan Misalnya kita tampung sisa air wudhu atau air cucian untuk menyiram halaman, atau menyiram tanaman.
Pertahankan pohon-pohon di lingkungan sekitar. Jangan menebang pohon yang sudah tumbuh di sekitar lokasi tempat tinggal, rawat pohon-pohon, mulailah memanam pohon di sekitar tempat tinggal. Pohon membuat udara tetap sejuk dan melindungi rumahmu dari terpaan angin dan debu. Dan kita juga bisa memanfaatkan buah atau bunga dari pohon yang kita tanam.
Pergunakan sinar matahari untuk menerangi rumah Anda jadi tidak perlu menyalakan lampu di siang hari sekaligus menghemat listrik. Bahkan kalau bisa ubah sinar matahari menjadi energi listrik yang bisa disimpan dan dipergunakan malam harinya.
Hindari hal-hal yang dapat memicu adanya kebakaran, baik itu kebakaran rumah maupun kebakaran lahan. Pergunakan api dengan hati-hati dan dalam pengawasan agar tidak menimbulkan bencana kebakaran yang bisa lebih merugikan.
Sejatinya semoga kemarau ini dapat segera berakhir bahkan tidak berkepanjangan. Setiap orang harus mawas diri karena penyebab kemarau ini terjadi bukan karena faktor alam saja melainkan karena adanya anomali iklim global yang dipicu adanya tindakan manusia yang tidak ramah terhadap lingkungan seperti polusi udara dan alih fungsi lahan untuk aneka kepentingan dengan mengorbankan hilangnya tumbuhan.
Semua pihak mulai dari individu sampai ke pihak pemerintah harus berperan aktif dan bersinergi untuk mengurangi dampak akibat kemarau berkepanjangan. Saat ada yang terdampak segera berikan solusi.
Terbaru dampak kemarau sebanyak 6 warga di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi di Kabupaten Puncak, Papua Tengah meninggal dunia gegara kemarau panjang. Musim kemarau yang menyebabkan kekeringan itu juga membuat warga terancam kelaparan. Harapannya hal itu tidak terjadi lagi di wilayah lain di bumi Pertiwi Indonesia yang kita cintai. Semoga kemarau segera berakhir. Aamiin.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap ulasannya, semoga ada solusi
Sejatinya harus diantisipasi dengan melahirkan solusi untuk masyarakat yang terdampak kemarau tersebut. Sehat, bahagia, dan sukses selalu. Terimakasih sudah berkenan mampir untuk membaca dan berkomentar