Hidup Sebagai Anak-anak Terang ( 1 )
Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang. ( Efesus 5 : 8a ).
Penjelasan Efesus 5 : 8a
Sebelum mengenal terang kita hidup dalam kegelapan – dosa.
Setelah mengenal terang dunia (Tuhan Yesus Kristus) – kita adalah terang.
Karena kita adalah terang – kita harus hidup sebagai anak-anak terang.
Status sebagai anak-anak terang adalah status yang luar biasa àdalah status yang luar biasa. Pandangan orang pada umumnya bahwa terang adalah lawan dari gelap, ternyata pernyataan tersebut sangat keliru (bagaimana bisa?) Mari kita renungkan “ jika terang itu adalah lawan gelap” berarti terang dan gelap mempunyai kekuatan yang sama dan saling beradu satu sama lain. Namun kenyataannya tidaklah demikian, terang tidak berlawanan dengan gelap. Yang benar Terang lebih kuat dari gelap Karena terang lebih kuat dari gelap, maka jadilah anak-anak terang yang menerangi kegelapan di sekeliling kita.
Bagaimana menjadi anak-anak terang agar dapat menerangi kegelapan di sekeliling kita? Tentunya berdasarkan kitab Efesus 5 : 8 à kita harus hidup sebagai anak-anak terang.
Lalu bagaimana hidup sebagai anak-anak terang?
1. Efesus 5 : 15a – Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup.
1.Memperhatikan dengan seksama kehidupan kita.
Banyak orang lebih suka memperhatikan orang lain; rumah tangga orang lain, kesalahan orang lain, kekurangan orang lain dari pada kekurangan/kesalahan sendiri. Dalam kitab Matius 7 : 3 – Tuhan Yesus mengingatkan kita, jangan menjadi orang munafik yang lebih melihat kekurangan orang lain daripada kekurangan/kesalahan sendiri. Filipi 4 : 8 à Alkitab mengajarkan kepada kita untuk memperhatikan kehidupan kita dengan seksama, seperti: bagaimana pikiran kita? , bagaimana tutur kata kita? , bagaimana dengan perbuatan kita?, bagaimana pelayanan kita kepada Tuhan dan sesama?, bagaimana pertumbuhan iman kita?, bagaimana kasih kita? Dan banyak lagi yang perlu kita perhatikan agar tidak menurun, atau stagnan – berhenti sehingga kita dapat memperbaiki atau meningkatkan hal-hal tersebut maka terang kita bercahaya di depan orang supaya mereka melihat perbuatan kita yang baik dan memuliakan Bapa yang di sorga.
2. Efesus 5 : 15b – janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif
Jangan seperti orang bebal, à orang bebal, orang yang tidak mau berubah. BEBAL adalah perilaku yang dilatih, bukan bawaan lahir. Umumnya orang bebal otaknya pintar namun kecakapannya rendah. Seseorang disebut BEBAL karena dia berulang-ulang melakukan kesalahan yang sama, misalnya, membuang sampah sembarangan. Tetapi seperti orang arif, à orang arif, orang yang mau belajar dari kesalahan. Ketika kita ditegur firman Tuhan, justru kita harus berteima kasih, karena itulah tanda cinta Tuhan kepada kita. Kalau kita salah, dibiarkan, justru, Tuhan tidak sayang kepada kita (Ibrani 12 : 5 – 8). Secara jelas Ef. 5 : 15b mengingatkan kita sebagai anak-anak terang yang punya kerelaan hati untuk dibentuk oleh Bapa kita yang di surga.
Oleh karena itu kita harus menyatakan hidup kita sebagai anak-anak terang yakni :
1.Kita memperhatikan dengan seksama kehidupan kita agar bercahaya di depan orang supaya mereka melihat perbuatan kita yang baik dan memuliakan Bapa yang di sorga.
2.Kita mempunyai kerelaan hati untuk dibentuk oleh Bapa kita yang di surga.
Haleluya, amin.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar