Hampir  enam belas tahun berdinas disekolah tempatku bertugas tak pernah satu kalipun asaku untuk ikut piknik, study tour, atau entah studi literasi namanya, sesuai kenyataan, baik itu piknik warga ataukah sekedar mendampingi anak anak sebagaimana yang tertuang dilembaran kertas putih atas nama sebuah SK Pembimbing.

Bukan kesalahan siapapun hanya semata momennya belum tepat karena anak-anakku masih kecil kala itu. Meski disisi lain suamiku sering sekali ikut wisata keluarga dari tempat kerjanya seratus persen berbanding terbalik denganku.

Kala itu, pukul 21 malam, Aku berdua sama bungsuku, karena Ia tak mau sedetikpun lepas dariku, makanya Aku bawa, tak Aku hiraukan rasa malu karena memakan dua kursi dalam bis, bis. Aku pikir wajar ssja sebagai pengganti waktu-waktu tang lalu dimana jatahku tidak diambil, he..he..meskipun ini hanya pembenaran agar Aku merasa nyaman selama perjalanan.

Setelah antri masuk bis 3 Akupun duduk ddngan nyaman bersebelahan dengan putra bungsuku, bis yang ditumpangi semuanya adalah anak aalian ku kelas X1 IPS 1, ya..mereka sdmua ceria dan bergembira, srpanjang perjalanan tak henti-hentinya bernyanyi gembira...beberapa lagu jaman sekarang mereka nyanyikan...senang juga mendengarnya....

Tak terasa pagi tepat pukul 5  semua bis sudah tiba di Dieng.

Hawa sejuk yang menggelisik, kabut yang menyapa netraku dengan dingin..sedingin hatiku karena jauh dari pendamping hidupku yang ditinggal sendirian di rumah.

Netra dan hati berdecak kagum atas lukisan Tauhan Sang Penguasa bumi...begitu indah tiada tara...menanamkan kenangan yang terpatri dihati atas lukisan alam Dieng.

Memang betul Dieng adalah negeri di Awan, semburat awan ada di bawah netra dan raga ini berpijak...hamparan permadani hijau begitu teduh terlihat di bawah....raga ini seolah terbang nyaman dikeindahan negeri di atas awan.