Tak Akan Aku Ulangi
#Tantangan GurusianaHariKe-78#
Tak Akan Aku Ulangi
Pentigraf Ke-24
Oleh: Mumun Muningsih, S.Pd.
Hidupku tak tentu arah dan tujuan, setiap langkah kakiku selalu menuruti kata hati bisikan kiriku. Betapa banyak orang yang menasehatiku namun aku selalu mengaggap mereka membenciku.
Kini masa remaja menuju dewasa sedang kujalani, orang sering bilang Aku ada di masa putih abu. Namun tidak ada yang berubah dari sikap dan perilaku, semuanya aku turuti kesenangan dan kebahagiaan sesaat, semu dan fatamorgana.
Setiap kali guru menasehati, Aku anggap Dia membenci dan tak sayang padaku, sampai- sampai lisan dan hati ini mengucapkan kata yang tak baik untuknya. Kini aku berbaring lemah tak berdaya, tak bisa berbicara apa –apa. Selang infus dimana-mana antara sadar dan tidak, kejadian itu yang kuingat ketika kubelokkan sepeda motorku dari sekolahku. Diri ini ingin terbebas dari belenggu tugas dan beban, membela atas nama bolos. Sebuah truk tronton menghajar tubuhku dan sepeda motorku. "Auh remuk badanku, tak tahan sakit ini", jeritku. Semuanya gelap gulita.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga masih diberi kesempatan, tulisan yang keren
Terima kasih Bu
semoga segera taubat...salam
Aamiin, terima kasih Bunda