Makkah 2017

Gua hira adalah tempat dimana nabi kita Muhammad SAW menerima wahyu pertamanya, tempat yang sangat bersejarah buatku. Tahun 2017 aku diundang menjadi tamu Allah untuk dapat menunaikan haji bersama keluargaku, Ayah, Mamak, kedua mertuaku dan beberapa orang lain yang masih ada hubungan saudara dengan ku.

Setelah menyelesaikan rukun haji dengan sempurna, kami memang sudah merencanakan untuk naik ke gua hira yang berada diatas jabal nur. hari ini, siang telah berganti malam, malam yang sudah ditentukan untuk mekukan perjalan super dengan penuh semangat menuju gua hira.

Ba’da isya, Dari penginapan kami berangkat ke kaki gunung jabal nur dengan menggunakan taxi, rombongan kami hanya berjumlah 10 orang. Karna tidak semua anggota jemaah kami yang bias ikut, dikarenakan alasan tertentu.

Setibanya di kaki bukit, kami turun dari taxi dan mulai berjalan mendaki mendekati anak tangga yang sudah tersusun rapi menunggu kedatnagan kami, dalam perjalan itu banyak pedagang yang berjualan di pinggi jalan mulai darai jual tongkat, pernak,pernik, mainan anak2, rumput Fatimah, dan lain sebagainya. Kami berhenti disalah satu toko untuk membeli tongkat untuk dipergunakan sebagai alat bantu untuk menaiki anak tangga, melihat umurnya yang sudah memasuki angka 60. Tongkat sudah ditangan, kami pun melanjutkan perjalanan agar segera sampai ke anak tangga jabal nur.

Sampai di Anak tangga pertama kami berdoa untuk kelancaran dan kekuatan agar sampai ke atas puncak dengan selamat. Menaiki anak tangga satu persatu membuat ku teringat akan perjuangan siti khadijah yang mengantarkan bekal kepada rasulullah, ketika beliau berada di gua hira, tetapi keaadan dulu dan sekarang sangatlah jauh berbeda dan tingkat kesulitan yang berbeda juga, kalu dulu belum ada anak tangga yang tersusun rapi seperti sekarang. Sungguh perjuangan yang sangat besar sekali.

Tak terasa perjalanan kami sudah hampir mendekati puncak, perasaan… tapi ternyata masih jaauhh, masih separoh lebih lagi… huuuu, karna usia dari rombongan kami yang beragam dan rata-rata berusia diatas 50 tahun, kami sepakat untuk beristirahat sejenak menghilangkan lelah yang ada, dengan baju yang basah karena keringat yang keluar membasahi tubuh.

Dalam peristirahatan Nampak kota Makkah yang sangat indah dengan lampu2 warna-warni, dari kejauhan terlihat gedung pencakar langit yang berada persis didepan pintu 1 masjidil haram dengan jam besar yang terlihat di atasnya, Zamzam banyak orang menyebutnya, aku juga tak mau ketinggalan untuk mengabadikan fenomena itu lewat ponsel ku.

Waktu terus berjalan, kami pun melanjutkan perjalanan menaiki anak tangga, diperjalanan banyak orang2 yang meminta sumbangan untuk perbaikan anak tangga yang rusak, para pejalan kaki boleh memberikan atau pun tidak memberikan uang untuk mereka. Dengan penuh perjuangan kami tetap bertekad untuk melanjutkan perjalanan.

Akhirnya tepat pukul 00.00 waktu Saudi kami tepat berada di puncak jabal nur, kami beristirahat di malam hari dengan hembusan angin makkah yang menyejukkan raga, dan untuk melepaskan dahaga jangan lupa membeli teh atau pun kopi yang ada di puncak gunung. Ada juga yang sholat dan berdoa untuk mendoakan dan mengenaang baginda nabi kita Muhammad SAW. Perjalanan untuk sampai di gua hira belum selesai, karna kita harus menuruni anak tangga yang ada di belakang jabal nur, dengan melewati jalan yang tertutupi batu-batu besar, seperti lorong kecil dan gelap. Setelah melewati itu, barulah kami sampai ke depan gua hira, disana sudah banyak orang yang mengantri dari segala macam penjuru untuk bisa masuk dan sholat serta berdoa di dalam gua hira.

Alhamdulillah….. terimakasih ya ALLAH telah member kesempatan untuk bias berada disana…