Muniri, M.HI

Salah satu pengajar di STAI Al-Hamidiyah Bangkalan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Review Film Raees: Beragama Tidak Boleh dijadikan Alasan untuk Membunuh Orang yang Agamanya Berbeda.

Review Film Raees: Beragama Tidak Boleh dijadikan Alasan untuk Membunuh Orang yang Agamanya Berbeda.

Film ini dibintangi Sahrukh Khan. Cerita dalam film ini bisa menjadi gambaran seperti apakah dunia politik itu?

Sakhruh Khan sebagai Raees, aktor utama dalam film ini. Raees adalah anak semata wayang, yatim, dan miskin. Namun, ia beruntung mempunyai Ibu yang sangat menyayanginya.

Untuk menyambung hidup, Sang Ibu menjual botol bekas minuman keras, sementara Raees menjadi pengantar pesanan minuman keras.

Ketika Raees hampir ketahuan oleh polisi dan sempat ditampar, Sang Ibu membelanya. Ibunyapun ketahuan kalau jualan botol bekas minuman keras. Di hadapan Polisi, Sang Ibu membela diri, ia berkata: "Hey Polisi, kerjaanmu menjadi polisi, sedangkan usahaku menjual sampah. Bagi kami tak ada usaha yang kecil. Dan tak ada keyakinan, yang lebih dibandingkan usaha".

Apa yang didengar dari Ibunya ini, oleh Raees dijadikan pegangan hidupnya. Raees berprinsip bahwa tak ada bisnis yang kecil. Dan tak ada keyakinan yang lebih daripada bisnis.

Setelah dewasa, dan sudah lama sekali membantu Seth (Bos minuman keras). Ia bermaksud berbisnis minuman keras sendiri, dan kulakan ke Seth. Singkat cerita Raees mendulang sukses, hingga akhirnya nasib mempertemukannya dengan dunia politik, iapun terjun dalam dunia politik.

Setelah menjadi politisi, dengan kekuasaannya, ia bermaksud membangun sekolah berbahasa Inggris, agar anak-anak generasi selanjutnya bisa mendapatkan pendidikan dengan layak, ia juga ingin membangun rumah sakit, dan pabrik-pabrik yang memungkinkan bisa mempekerjakan orang-orangnya, sehingga tak ada lagi orang yang kelaparan karena tak ada uang untuk beli makan.

Namun, cita-citanya tak terlaksana karena biaya yang cukup besar, apalagi itu di wilayah Gujarat yang penduduknya Muslim, sedangkan pemerintah pusat dominasi Hindu. Untuk tetap mewujudkan ambisinya, ia minta kesepakatan warga untuk sumbangan, namun ternyata tanah yang mau dibangun tersebut, diakuisisi pemerintah. Sedangkan uang pinjaman sudah habis, sementara pembangunan dihentikan.

Dalam keadaan banyak hutang, dan tidak ingin mengecewakan warganya, ia meminjam uang kepada Musa kenalannya, dan Raees diberi uang asalkan bisa mengantarkan barangnya ke suatu tempat, Raeespun menyanggupi. Dan ternyata Musa itu, pemeluk Islam garis keras, kiriman barang atasnama Raees ternyata adalah Bom, yang sengaja disuplay untuk membuat teror di kota, dan korbannya rata-rata penganut Hindu.

Begitu Raees tau bahwa yang dikirim adalah Bom, dan korbannya rata-rata penganut Hindu. Iapun marah, dan menghabisi Musa. Menurut Raees, beragama tidak boleh dijadikan alasan untuk membunuh orang yang agamanya berbeda.

Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, yang secara tidak langsung menjadi penyebab matinya orang-orang tak berdosa, ia menyerahkan diri, dan rela dihukum mati.

Doooor!!!!

#selamatnonton

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow..sepertinya filmnya seru Pak...

25 Apr
Balas

Seru Bu...segera nonton...

25 Apr
Balas



search

New Post