Setelah beberapa detik, saya tersadar, ada yang lain dalam pelayanan di tempat servis kendaraan motorku. Mengapa saat ini, petugas meminta KTP dan STNK untuk digandakan, padahal biasanya hanya meminta StNK dan tanpa digandakan.

Dengan spontan, saya bilang kepada petugas, "Maaf, Mbak...., mohon KTP saya tidak digandakan, karena ada rasa kuatir sebab sekarang menjelang pemilu."

"Hanya untuk data saja kok Bu...," Jawab petugas.sambil memberikan KTP asli dan hasil pnggandaan.

"Iya, Mbak, maaf ..., saya kuatir saja," Pinta saya karena masih ada rasa was-was.

Permintaan fotocooy KTP sudah pernah saya alami juga pada saat, ada petugas dari perusahaan tertentu saat akan memberikan dana kompensasi karena kendaharaan proyeknya sering melintas di depan rumah yang mengakibatkan kondisi rumah teramat kotor. Namun karena kami tetap waspada, maka permintaan petugas tersebut tidak kami penuhi.

Sekedar berlogika, "Agak aneh, mengapa pemberian dana yang hanya Rp 200.000,00 saja minta foto copy KTP? Padahal sudah beberapa kali pengusaha yang kendaraan melintas dan menebar debu-debu ke rumah kami, saja tak.meminta apa-apa? Bahkan pengusaha lain memberikan kompensasi lebih besar dibandingkan yang meminta KTP."

Sikap waspada dan hati-hati yang saya lakukan karena mengingat himbauan dari Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri kepada masyarakat agar tidak sembarangan memberikan foto dan nomor KTP.

Imbauan itu disampaikan melalui akun Twitter CCICPolri.

Menurut Polri, meninggalkan atau memberikan foto dan nomor KTP merupakan celah bagi pelaku tindak pidana untuk melakukan pinjaman pada aplikasi fintech atau membeli suatu barang bahkan bisa digunakan membobol akun rekening bank.

Ini pemahaman saya bagaimana menurut Anda?