Banyak guru yang masih mengalami kesulitan untuk menulis. Padahal mereka adalah para sarjana. Artinya, mereka memiliki pengalaman menulis yang cukup panjang. Sebut saja ketika di SLTA mereka dilatih untuk menyusun karya ilmiah. Ditambah lagi pengalaman selama kuliah dalam menyusun makalah dan karya tulis. Bahkan mereka juga berhasil menulis sebuah skripsi. Tentu saja, mereka sudah dipandang sangat mampu untuk menulis.

Lalu, mengapa mereka masih merasa tidak bisa menulis? Apa yang diragukan dengan kemampuannya? Bukankah pengalaman menulis yang dimilikinya sudah sangat memadai?

Dalam banyak kasus, perasaan tidak bisa menulis terjadi karena pengalaman masa kecil yang kurang menyenangkan. Ketika belajar di bangku sekolah, mereka tidak pernah mendapatkan pelajaran menulis yang memadai. Guru yang mengajar pun tidak pernah memberi tahu cara menulis yang baik. Alhasil, mereka belajar menulis hanya berdasarkan perasaan dan tanpa arah.

Untuk itu, jangan kaget bila ada tugas mengarang, mereka hanya mampu merangkai kata setelah itu, kemudian, selanjutnya, lalu, dan seterusnya. Anehnya karangan seperti itu juga tidak mendapatkan tanggapan yang serius dari gurunya.

Namun, sebenarnya guru memiliki potensi yang bisa diandalkan untuk menulis. Ide yang seharusnya ditulis banyak sekali beredar di sekelilingnya. Cerita yang terjadi di sekolah menjadi sumber inspirasi dan ide yang tidak terbatas. Jadi, tak ada lagi kendala tentang ide. Yang dibutuhkan guru hanyalah motivasi dan kesadaran diri bahwa mereka mampu menulis. Ditambah dengan sedikit tambahan bimbingan penulisan, mereka bisa menjadi penulis yang bisa dibanggakan.

Anggapan bahwa mereka tidak mampu menulis itu karena dipengaruhi oleh yang disebut sebagai mental block. Sebuah kondisi di mana secara psikologis merasa tidak mampu melakukan sesuatu, padahal sejatinya mereka memiliki kemampuan yang dahsyat. Jadi tugas mereka adalah menghilangkan mental block itu. Caranya adalah dengan membangun kepercayaan diri bahwa sesungguhnya mereka memiliki potensi dan kemampuan. Bila hal itu sudah terwujud maka menulis bisa menjadi kegiatan yang mudah dan menyenangkan. Mental block hilang, tulisan pun berkembang.