92/365

02,04,2022

#kolom

#renungandiri

BLANDRANGAN

Blandrangan?

"Hen, apa itu blandrangan?" tanyaku ketika sore tadi diajak menghadiri acara di Menara Kudus.

Ah, apa saya yang kuper ya? Kok, nggak tahu kalau ada acara blandrangan. Padahal saya juga asli penduduk Kudus. Hiks!

"Memang sejak kapan ada acara blandrangan, Hen?"

"Ini tahun kedua. Berarti dimulai 2021 kemarin."

"Alhamdulillah, artinya sudah boleh ya kumpul-kumpul."

"Hen, jelasin dulu deh, apa itu blandrangan?"

Nah, sebagai warga kauman, yang ada di sekitar menara Heni dengan gamblang memaparkan, apa itu blandrangan. Sejak tahun kemarin Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK), menyelenggarakan Tabuh Bedug Blandrangan. Yaitu, sebagai tanda di mulainya bulan Ramadhan.

Ya, sore ini, Sabtu Pon, 30 Sya'ban 1443 H/02 April 2022 TU. Bertempat di halaman Menara, jam 15.30 WIB, diselenggarakan acara Tabuh Bedug Blandrangan. Tamu undangan terdiri masyarakat sekitar dan dari dinas pariwisata Kudus. Tidak setiap orang bisa masuk, kecuali yang bawa undangan, tutur Heni.

"Memang benar Hen, yang tidak bawa undangan nggak bisa masuk?"

Heni mengiyakan sambil melihat sekelilingnya. Lalu, mengajak saya berjalan menyusuri jalanan sempit menuju lokasi. Wah, iya ya. Jika semua orang boleh masuk. Nggak muat lah!

Tahu nggak apa yang terlihat? Waow! Ada sederetan aneka makanan, yang dihidangkan oleh ibu-ibu keluarga Yayasan setempat. Mau tahu apa saja yang terhidang?

"Sstt...Hen, ini nanti dibagikan untuk siapa?"

"Ini semua buat undangan yang hadir di acara blandrangan " ujar Heni yang masih saudara dari KH. Sya'roni (Alm).

"Lah, kita mau kemana dulu nih?"

Heni yang sambil menggendong cucunya, mengajak saya langsung masuk di ruang makam Sunan Kudus. Ups! Ternyata semua tamu undangan sudah berkumpul dan duduk rapi di seputar makam. Ibu-ibu, Bapak-bapak, remaja, serta anak-anak banyak yang ikut meramaikan acara blandrangan.

Tanpa banyak tanya, saya pun ikut duduk bersama mereka. Jadi, sebelum bedug di tabuh, acara diawali dengan tahlil bersama, yang dipimpin salah satu Kiai yang ditunjuk atau dituakan.

Nah, ada sisi menarik saat tahlilan itu berlangsung. Mau tahu? Ya. Kegiatan tahlil ada di sebelah selatan atau berada di depan pintu makan Sunan Kudus. Sedang para peziarah tetap bisa melakukan kegiatannya di sebelah utara atau belakang makam. Sama-sama membaca tahlil.

Apa yang membedakan dari mereka? Ya, tentu saja undangan bagi kaum laki-laki memakai sarung dan baju koko khas Kudus dengan ikat kepala. Untuk kaum hawa bebas rapi. Wah, ternyata antusias warga luar biasa. Ada ratusan warga yang hadir.

Asyiknya, setelah tahlil selesai, saat keluar dari makam setiap orang diberi kartu kecil untuk mengambil makanan. Nah, yang membuat saya bingung, semua yang hadir bebas mau makan apa saja yang dihidangkan di sana.

Namun, sebelum acara makan semua undangan mendengarkan bedug yang ada di Menara, di tabuh berkali-kali. Sebagai tanda awal Ramadhan.

Dung.. dung..dungdung...dung dung ..dungdung...

Terdengar sebagian yang hadir mengucap.. Alhamdulillah...bahwa puasa dimulai besuk pagi.

Karena penasaran, saya pun bertanya.

"Hen, apakah makanan ini harus ada atau bisa berganti menu tiap tahunnya?"

Di sini sudah disiapkan para ibu berbagai makanan khas Menara. Yaitu ada Meniran pecel, Puli kothokan, Soto, Intip Ketan, Apem, dan dilengkapi kopi susu serta kopi hitam dan teh manis, papar Heni.

Oo.. begitulah acara Tabuh Bedug Blandrangan, yang diadakan oleh YM3SK, yang diketuai oleh H. Em Nadjib Hassan.

Nah, sebagai warga Kota Santri, saya merasa ikut bahagia. Bahwa warga sekitar Menara masih sangat peduli dengan melestarikan kegiatan kebudayaan, yang berlabel "Tabuh Bedug Blandrangan."

Sebagai tanda keakraban saya pun ikut menikmati hidangan yang ada. Ternyata, makanan yang dihidangkan "enak" semua. Asyiknya, di seputar halaman Menara sudah di gelar tikar untuk duduk sambil menikmati hidangan. Wah, keren juga. Semua membaur.

Diharapkan kegiatan Tabuh Bedug Blandrangan, untuk tahun berikutnya akan lebih menarik dan hikmat. Karena acara ini bisa menjadi aset wisata jelang Ramadhan.

Semoga seluruh warga yang ikut nyengkuyung acara Tabuh Bedug Blandrangan, diberkahi dengan kesehatan, kebahagiaan, panjang umur, dan diluaskan rezekinya tanpa pernah putus. Aamiin ya robbal'alamin 🤲

*******

Untuk melengkapi naskah di atas, yuk..ikut membaca surat Al Baqarah ayat (98):

98. Man kaana 'aduwwal lillaahi wa malaa-ikatihii wa rasulihii wa jibriila wa miikaala wa innallaaha 'aduwwul lil kaafiriin.

Barangsiapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malsikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril, dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.

Aku doakan semoga yang ikut membaca surat ini, diampuni dosanya, diangkat penyakitnya, dimuliakan hidupnya, dibukakan pintu surga. Aamiin ya robbal'alamin 🤲

Salam cinta 💖

Kota Suci,

02,04,2022

#pasmakreatif #kampunganakmerdeka #galangsakanegara #gitabunganegara #mariamagdalenabhoernomo #manggarmaulana #henisandra