Murni Asih

Ir. Murni Asih, M.H. Pekerja social di PaSMA Kreatif. Pekerja Seni. Penasehat Paud Almira Kudus. Penasehat Teater Tiga Koma (Anak kampus UMK), Wayang Gojek. Tin...

Selengkapnya
Navigasi Web
MBAH BAMBANG, DUKUN ERA DIGITAL
Yuk, simak perdukunan era digital. Pasti seru, menarik, dan mengejutkan. Baca kisahnya di sini 👇

MBAH BAMBANG, DUKUN ERA DIGITAL

108/365

18,04,2022

#kolom

#renungandiri

MBAH BAMBANG, DUKUN ERA DIGITAL

Ada mbah dukun sedang ngobati pasiennya Konon katanya sakitnya di guna -guna Sambil komat-kamit mulut mbah dukun baca mantra Dengan segelas air putih lalu pasien disembur Buaahhh..... ! Cung.. kocang.. kacung.. semua nama setan disebut Jangan ganggu yah... Jangan suka mengganggu.. Pergilah kau setan.. Jangan ganggu.. Mantra: Hong...hong...wilahong.. Japapu...japapu... Huppp...!

Mbah dukun tolong juga saya Yang sedang mabuk cinta Dengan si Lela anak kepala desa Yang membuat aku tergila-gila Aseeek..

Nah, siapa yang lagi jatuh cinta tapi ditolak. Jangan khawatir pasti mbah dukun bertindak. Haha.

Seperti lagu "Mbah Dukun" nya Alam, yang masih laris di pasaran. Pasalnya, serial mbah dukun tidak akan pernah musnah, dari peredaran bumi. Waow!

Mbah dukun, merupakan sosok orang yang dianggap pintar. Atau mempunyai daya linuwih. Kerennya, orang yang tahu sebelum dan sesudahnya. Duh! Kok jadi melebihi Tuhan, ya? Sttt...coba pikir sendiri.

Ajaibnya, banyak orang yang sangat percaya dan yakin dengan perkataannya. Anehnya, tidak hanya masyarakat kelas bawah saja, yang memburu mbah dukun. Para pejabat yang sudah kampiun pun, masih mencarinya. Demi sebuah jabatan.

Lho? Ada apa dengan mbah dukun? Maksudnya perdukunan zaman dulu dengan zaman now, alias era digital. Masihkah relevan? Wow, tentu saja. Buktinya, pawang hujan, mbak Rara ngetop gara-gara bisa menghentikan hujan.

Percaya atau tidak, perlengkapan untuk sesajen biasanya adalah aneka bunga, kemenyan, dan minyak. Baunya yang menyengat, kadang membuat pusing kepala. Apalagi ruangannya gelap. Wah, bikin merinding. Hihihi.

Nah, ini sangat beda. Perkembangan perdukunan di era digital sungguh di luar pemikiran kita. Yakni, uba rampe yang digunakan. Bukan bunga, kemenyan maupun minyak. Melainkan "karak." Tren baru yang perlu dipertanyakan. Ada apa gerangan?

Mbah dukun Bambang, berdomisili di sekitar desa Hadiwarno, Kudus. Yang membuat tren perdukunan "karak." Penasaran? Yuk, kita tanya?

"Mbah, kenapa sesajennya pakai karak?"

Mbah Bambang diam sesaat sambil mulutnya komat-kamit. Tak jelas apa yang diucapkan. Tangannya diputar-putarkan di atas lilin yang menyala. Lamat-lamat terdengar suara, "Dewi Sri....Dewi Sri..jangan tinggalkan anak negeri. Mereka membutuhkanmu. Demi kelangsungan hidup umat manusia. "

Aneh bin ajaib. Kok bisa?

"Kamu bingung ya, cu? "

Lho? Kok tahu apa yang sedang kupikirkan. Wah, ini beneran atau kebetulan? Setiap orang yang datang, selalu dipanggil cucu. Ya, sebutan bagi yang berkepentingan.

Aku makin penasaran. Di ruangan yang terang dan tidak ada penyekat apapun. Bahkan karaknya pun sudah berwarna agak kusam.

"Bingung ya? Kenapa nggak pakai bunga dan kemenyan?" ujar mbah Bambang sambil membetulkan duduknya.

Sesaat kemudian, "saya tidak memanggil roh setan, demit, atau sejenisnya. Melainkan sang Dewi Padi atau Dewi Sri. Dewi Sri inilah yang mbau reksa tanaman padi, agar tumbuh baik dan mentes. Alias berisi tidak gabug."

Aku pun manggut-manggut. Meski ada rasa penasaran dan tidak percaya. Bikin hati ingin tertawa tetapi kutahan. Hups?!

Tahu nggak?

Usut punya usut apa yang dilakukan mbah Bambang ini, adalah bentuk protes terhadap keluarga. Terutama kepada istrinya tercinta. Bagaimana tidak? Lah, hari itu harlah nya. Alias hari ulang tahunnya, tetapi tidak ada yang peduli. Loh? Bagaimana bisa? Karena merasa tak diperhatikan, mbah Bambang mencari perhatian.

Anehnya, bukan kembang atau bunga wangi, yang dijadikan sesajen melainkan karak. Yah, setelah muter disekeliling rumah, belum ada bunga yang mekar. Maka apa yang terlihat dijadikan sasaran empuk. Diambilnya karak yang dijemur samping rumah. Kemudian diambilnya sebatang lilin, dan dinyalakan. Sambil duduk bersila di depan pintu. Hahahaha.

Terkuak sudah dukun palsu. Huahahaha. Akhirnya, sang istri yang notabene adalah guru tari jadi tertawa terpingkal-pingkal. Ya, Bu Winarni merasa bersalah karena lupa ultah suaminya. Dan, lucunya Bu Win malah ikutan duduk di depannya dan mulutnya ikut komat-kamit. Hahaha.

Inilah sepenggal cerita perdukunan di era digital. Intelektualnya tidak diperhitungkan, apalagi kualitas manusianya saat ini. Perlu dipertanyakan kembali. Jawanisasi penuh "klenik."

Mungkinkah perkembangan peradaban mampu menggusur cerita mistik? Dunia sihir dan santet masih marak di berbagai belahan wilayah nusantara. Pertanyaannya, kapankah kisah itu semua akan berakhir? Dan berganti dengan ilmu pengetahuan yang hakiki. Wallahualam. Semua tergantung anda.

*******

Yuk, ikut membaca surat Al Baqarah di bawah ini:

118. Wa qaalal ladziina laa ya:lamuuna laula yukallimunallaha au ta'tiinaa aayatun ka dzaalika qaalal ladziina min qablihim mitsla qaulihim tasyaabahat quluubuhum qad bayyannal aayati li qaumiy yuuqinuun.

Dan berkata orang-orang yang tiada mengetahui, "Mengapa Allah tiada (langsung) berbicara atau mendatangkan tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada kami? " Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah mengatakan seperti ucapan mereka, hati mereka serupa. Sungguh Kami telah menerangkan tanda-tanda kekuasaan Kami kepada kaum yang yakin

Aku doakan yang ikut membaca surat ini, senantiasa diberi umur panjang, kesehatan, kebahagiaan, dan dilimpahkan rezeki yang berkah. Dijauhkan dari api neraka dan diangkat penyakitnya. Aamiin ya rabbal'alamin.

Salam ❤😘

Kota Suci,

#psmakrestif #kampunganakmerdeka #galangsakanegara #gitabunganegara #mariamagdalenabhoernomo #manggarmaulana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Selalu keren. Renyah. Kriku2 tulisannya bunda. Kpn sy bs spt ini ya?

18 Apr
Balas



search

New Post