Mungkin diantara pembaca sudah pernah melewati bangku sekolah, atau mungkin masih ada yang sementara sekolah. Ternyata tak ada sekolah yang sama suasana, Lain sekolah lain pula kelebihan dan kekurangannya.

Sekolah yang maju atau sementara berkembang harus menyesuaikan diri dengan semua yang menjadi milik sekolah termasuk situasi dan kondisi sekolah tersebut, tak terkecuali masyarakat yang tinggal disekelilingnya harus dilibatkan pada kemajuan itu. 

Sama halnya guru yang mengajar di sekolah. Pastilah para pembaca punya kesan tipe-tipe guru dalam memBerikan pengajaran. Tentunya tak ada yang sama antara satu guru dengan guru  lainnya. 

Hal ini bukan pada guru saja terjadi, siswa pun begitu. Tipe mereka termasuk karakter tak ada kesamaan dengan temannya. Ada siswa pendiam, super aktif, terkadang pula ada yang usil. 

Nah yang jadi pertanyaan kini, bagaimana cara agar materi atau pelajaran yang kita bawakan bisa disenangi siswa? 

Saya ingin berbagi tips, bagaimana bisa siswa-siswi saya menyukai pelajaran yang saya bawakan. Salah satu jawaban yang bisa saya berikan adalah jangan buat keadaan kelas menjadi tegang dan kaku. 

Lalu bagaimana menciptakan kondisi kelas seperti itu? 

Dalam memberikan pelajaran, seingat saya tak pernah satu pun siswa lepas dari pantauan guru. Jangan begitu  masuk kelas langsung tancap gas, langsung mengajar saja tanpa mempedulikan kondisi kelas, disinilah peran guru untuk bisa mengontrol kelas dari awal masuk hingga keluar kelas. 

Yang perlu dilakukan bagi kita semua, bagaimana menciptakan kondisi kelas yang sejuk, tak ada sekat-sekat dalam belajar antar siswa sehingga semuanya akan perlahan terlibat dalam pembelajaran. 

Guru harus lebih sering senyum, selain karena ibadah, senyum bisa membangkitkan kedekatan antar siswa dan guru, sehingga mereka akan menghargai kita, dan siswa-siswi kita tak akan ada pernah kaku dan tegang selama proses belajar itu berlangsung. 

Pernah suatu ketika, saya ketemu alumni Sekolah yang telah tamat 11 tahun lalu, dan ia bertanya pada saya, "Pak, Apa masih kita gunakan kah senyum manista itu di kelas", lalu ku jawab, " Ia masih, dari dulu sampai sekarang.saya memang suka melemparkan senyum  dan itu adalah satu kelebihan bapak" Emang ada apa? Jawabku sambil bertanya ulang. 

Ia pun langsung menjawab "Senyum ta itu yang membuat kami semua cinta pada guru dan pelajaran yang kita bawakan hingga kini, cerita-cerita saat sekolah dulu saat temu alumni, pastilah bapak akan ikut dalam cerita kami, karena senyum bapak sulit untuk kami lupakan, dan itulah yang menyebabkan kami mudah sekali menerima ilmu yang bapak sampaikan", jawab alumni itu. 

Ternyata semakin kita murah senyum, apalagi kita seorang guru, maka akan membuat hubungan antar siswa dengan guru itu akan semakin erat, dan rasa takut siswa pada guru itu akan mencair dan nantinya akan membuat siswa senang belajar, walau itu disiang hari. 

Semoga tulisan ini bermanfaat

Salam perubahan

#MNGBC