Dalam hidup sehari-hari, kita sering melihat kejadian-kejadian hidup yang bagi mereka di anggap sepele, tapi bagi kita itu sudah luar biasa dan itu sangat berbahaya.

Lho apa sebenarnya yang terjadi?

Coba kita tengok kasus besar negeri ini. Kasus pembunuhan yang dilakukan Irjen Ferdy Sambo Cs terhadap ajudannya Brigadir Joshua yang sampai saat ini belum ada titik terang yang jelas.

Lalu kasus terbaru, di tangkapnya Hakim Agung Mahkamah Agung, Sudrajad Dimyati, 21/9/2022 lalu dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan KPK, adalah contoh tidak takutnya manusia dengan Tuhan nya.

2 kasus di atas merupakan fakta dan realita hidup, bagaimana manusia tak mampu mengalahkan hawa nafsunya, mengutamakan kepentingan diri sendiri dibanding memikirkan keselamatan karier dan orang lain.

Lalu coba lihat kejadian disekitar kita, masih banyak saudara-saudari kita asyik dengan kesibukan dunia, dikala Sang Kuasa mulai memanggilnya untuk melaksanakan perintah agama sebagai suatu kewajiban hambanya pada Penciptanya.

Mereka seakan cuek dengan keadaan itu, bahkan kadang mengucapkan kata yang seharusnya ia pikirkan seperti nantilah, sebentar, kamu saja yang duluan, saya masih sibuk dan berbagai alasan lainnya.

Bahkan yang paling parah, waktu di lewatkan begitu saja, padahal tadi saat ditegur mereka berkata nanti, sebentar. Tapi apa buktinya, semua tak dikerjakan.

Memang dihari pembalasan diakhirat, semua akan bertanggungjawab dengan apa yang telah di lakukan selama hidup di dunia secara pribadi. Tapi sadarkah kita jalan menuju surga itu sudah ditunjukkan jalan dan disediakan oleh Tuhan sejak kita masih di dunia.

Menyesallah sekarang, jangan nanti dihadapan Tuhan!

Penyesalan di dunia memang tak seberat dengan penyesalan di akhirat, jangan sampai nanti di akhirat kita baru mau meminta "Ampuni dosa hamba ini ya Tuhan, aku tobat dengan apa yang telah kulakukan, kembalikan aku ke dunia, semuanya akan aku perbaiki Tuhan!".

Ditubuh kita ada rem yang diciptakan Tuhan yang kadang rem itu kita lupakan, padahal ia sudah mengingatkan kita. Ialah hati kita, saat kita akan berbuat kesalahan, hati akan bermain, ia akan mengendalikan kita, ia akan berkata, jangan lakukan, itu bahaya, kamu nanti akan begini, tapi apa yang terjadi, peringatan dari hati ini terkadang kita lupakan atau cuekin saja.

Akhirnya kita dikendalikan oleh hawa nafsu yang pengaruhnya di dominasi oleh kata-kata setan, dan kita rela melakukan pembangkangan pada pesan hati yang datangnya dari Malaikat dan Tuhan yang kita sembah.

Sebelum ajal kita menjemput, janganlah terlalu takabur, tamak, zalim apalagi ria. Mari merenungi diri mading-masing, apakah kita ini sudah termasuk kategori orang-orang yang sudah takut sama Tuhan.

Semoga bermanfaat, #MNGBC