Mursalim Nawawi, S. Pd. M.Pd

Mursalim Nawawi. S.Pd., M.Pd di lahirkan di Sidenreng Rappang 05 Oktober 1976, Bekerja di Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan pada UPT SMA PPM RAHMA...

Selengkapnya
Navigasi Web
'BERSYUKUR DAN BERSABAR, KUNCI KETENANGAN HIDUP' (T.1365)

'BERSYUKUR DAN BERSABAR, KUNCI KETENANGAN HIDUP' (T.1365)

Di tulis oleh MN-GBC,

Dalam kehidupan ini, tidak ada seorang pun yang terbebas dari ujian dan nikmat. Sebagai manusia, kita senantiasa dihadapkan pada berbagai keadaan yang mengharuskan kita untuk bersyukur atau bersabar.

Dua hal ini, bersyukur dan bersabar, merupakan kunci utama untuk mencapai ketenangan hidup, karena dengan keduanya, hati menjadi tenang dan jiwa menjadi damai.

Bersyukur sebagai Bentuk Pengakuan Terhadap Nikmat Allah

Bersyukur berarti mengakui dan menghargai nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada kita. Allah SWT telah menganugerahkan begitu banyak nikmat yang tak terhitung jumlahnya, baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Oleh karena itu, sebagai hamba-Nya, kita diwajibkan untuk bersyukur atas segala pemberian-Nya.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat."

(QS. Ibrahim [14]: 7)

Ayat ini menunjukkan betapa pentingnya bersyukur. Allah SWT menjanjikan tambahan nikmat bagi mereka yang senantiasa bersyukur. Sebaliknya, mereka yang kufur nikmat akan menghadapi konsekuensi yang berat. Bersyukur tidak hanya dilakukan dengan ucapan, tetapi juga dengan tindakan, seperti menggunakan nikmat yang Allah berikan untuk kebaikan dan kemaslahatan.

Rasulullah SAW juga bersabda:

"Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik, dan hal itu tidak dimiliki oleh seorang pun kecuali seorang mukmin. Jika ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya. Dan jika ia ditimpa kesusahan, ia bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya." (HR. Muslim)

Hadis ini menegaskan bahwa bersyukur atas nikmat adalah tanda keimanan yang sejati. Dengan bersyukur, kita menjaga hubungan baik dengan Allah dan mendapatkan ketenangan hati.

Bersabar sebagai Benteng Menghadapi Ujian

Selain bersyukur, sikap sabar juga merupakan kunci penting untuk mencapai ketenangan hidup. Dalam menghadapi cobaan dan ujian, kesabaran adalah benteng yang kuat. Sabar bukan hanya berarti menahan diri dari keluh kesah, tetapi juga menjalani segala ujian dengan penuh keyakinan bahwa ada hikmah di balik setiap kejadian.

Allah SWT berfirman:

"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk." (QS. Al-Baqarah [2]: 45)

Ayat ini mengajarkan kita bahwa sabar adalah salah satu cara untuk meraih pertolongan Allah. Dengan bersabar, hati kita akan menjadi tenang dan kita akan mampu menghadapi segala bentuk ujian dengan lebih baik.

Rasulullah SAW juga bersabda:

"Sabar adalah cahaya." (HR. Muslim)*

Sabar digambarkan sebagai cahaya yang menerangi jalan kita dalam kegelapan ujian. Dengan sabar, kita tidak mudah terombang-ambing oleh masalah, dan jiwa kita tetap tenang menghadapi segala sesuatu yang Allah tetapkan.

Kesimpulan

Bersyukur dan bersabar adalah dua pilar yang saling melengkapi dalam meraih ketenangan hidup. Ketika kita bersyukur, hati kita akan selalu merasa cukup dan bahagia dengan apa yang kita miliki. Ketika kita bersabar, kita tidak akan mudah terguncang oleh ujian hidup, sehingga hati kita tetap tenang.

Dengan mempraktikkan keduanya dalam kehidupan sehari-hari, insya Allah, kita akan menemukan ketenangan yang sejati, karena kita selalu dekat dengan Allah dan yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah yang terbaik untuk kita. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk menjadi hamba-Nya yang selalu bersyukur dan bersabar. Aamiin.

Demikian tulisan ini di buat, semoga bermanfaat

Salam #MN-GBC

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post