Mursalim Nawawi, S. Pd. M.Pd

Mursalim Nawawi. S.Pd., M.Pd di lahirkan di Sidenreng Rappang 05 Oktober 1976, Bekerja di Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan pada UPT SMA PPM RAHMA...

Selengkapnya
Navigasi Web
CERPEN MISTERI 'DOKAR SILUMAN'(T1498)

CERPEN MISTERI 'DOKAR SILUMAN'(T1498)

Karya MN-GBC

Di sebuah desa kecil yang dikelilingi hutan bambu lebat, tersiar kisah tentang dokar tua yang muncul saat hujan deras. Orang-orang desa menyebutnya "Dokar Siluman." Hanya mereka yang terjebak di jalan itu saat hujan yang dapat melihatnya.

Suatu malam, hujan turun dengan deras. Langit hitam pekat tanpa satu pun bintang. Arman, seorang pedagang, baru saja pulang dari pasar malam. Jalannya terhalang hujan deras di jembatan yang terkenal sunyi dan angker. Langkah kuda terdengar perlahan di kejauhan, semakin mendekat. Dokar tua muncul dari balik hujan, lampunya berpendar redup.

Sais dokar, seorang pria berjubah hitam dengan topi lebar, tersenyum pada Arman. "Naiklah, Tuan. Saya akan mengantar Anda pulang," katanya dengan suara dingin. Karena hujan semakin deras dan jalan masih jauh, Arman setuju.

Namun, saat Arman melangkah ke dalam dokar, hawa dingin menyelimuti tubuhnya. Ia merasa ada sesuatu yang aneh. Dokar itu tak bergerak seperti biasa, rasanya seperti melayang. Ketika ia mengintip ke luar, pemandangan berubah. Bukan lagi hutan bambu, melainkan jalan setapak yang gelap dengan pohon-pohon bengkok seakan ingin mencengkeramnya.

Arman panik. Ia ingin melompat keluar, tapi tubuhnya seolah membeku. Sopir itu menoleh, wajahnya perlahan berubah menjadi tengkorak dengan senyum mengerikan. "Kau telah menaiki dokar ini, dan sekarang kau milikku," katanya sambil tertawa menyeramkan.

Tiba-tiba, Arman teringat cerita dari warga desa. "Jika kau bertemu Dokar Siluman, bacalah doa sebanyak mungkin!" Dengan gemetar, Arman mengucapkan doa yang ia hafal. Cahaya terang muncul, menggantikan gelap pekat di sekitarnya.

Saat Arman membuka mata, ia sudah terbaring di tepi jembatan. Hujan telah reda, dan dokar itu lenyap tanpa jejak. Arman pulang ke rumah dengan tubuh gemetar. Sejak malam itu, ia berjanji tidak akan pernah melewati jembatan itu saat hujan turun.

Dokar Siluman tetap menjadi misteri desa, peringatan bagi siapa saja yang berani melintasi jalan sunyi di bawah hujan deras.

Sidenreng Rappang, 11 Januari 2025

#MNGBC

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post