'EDISI JUMAT MENJADI MUKMIN SEJATI, JALAN MENUJU RIDHA ALLAH'(T.1388)
Di tulis oleh MN_GBC,
Pengertian Mukmin Sejati
Seorang mukmin sejati adalah hamba yang beriman sepenuhnya kepada Allah dengan keimanan yang mantap di hati, ditunjukkan melalui amal perbuatan yang sesuai dengan ajaran Islam, dan berusaha mencapai keridhaan Allah di setiap langkah hidupnya.
Mukmin sejati tidak hanya beriman secara lisan, tetapi juga menanamkan iman dalam hati dan membuktikannya melalui amal kebaikan serta menjauhi segala bentuk kemaksiatan.
Ciri-Ciri Mukmin Sejati
Dalam Al-Qur’an dan Hadits, banyak dijelaskan tentang sifat dan ciri-ciri orang yang benar-benar beriman. Beberapa di antaranya adalah:
a. Takut dan Taat Kepada Allah
Mukmin sejati selalu merasa takut kepada Allah dan berusaha menaati perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya. Hal ini dinyatakan dalam firman Allah:
إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتۡ قُلُوبُهُمۡ وَإِذَا تُلِيَتۡ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتۡهُمۡ إِيمَٰنٗا وَعَلَىٰ رَبِّهِمۡ يَتَوَكَّلُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal.” (QS. Al-Anfal: 2)
Artinya, seorang mukmin sejati selalu merasa takut akan murka Allah, hatinya bergetar saat mendengar peringatan dari-Nya, dan ia senantiasa bergantung hanya kepada-Nya.
b. Berakhlak Mulia
Mukmin sejati memiliki akhlak yang mulia, berbuat baik kepada sesama manusia, bersikap jujur, amanah, dan menjaga hubungan yang baik dengan orang lain. Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَاقِ
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia."
(HR. Ahmad, no. 8952)
Mukmin sejati tidak hanya baik dalam hubungannya dengan Allah, tetapi juga dalam hubungannya dengan sesama manusia. Ia menjaga tutur kata, sikap, dan perbuatannya agar senantiasa mencerminkan nilai-nilai Islam.
c. Berlomba dalam Amal Kebaikan
Mukmin sejati selalu berlomba dalam kebaikan dan memanfaatkan setiap kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu dan selalu berusaha berbuat baik sebanyak-banyaknya. Allah berfirman:
وَسَارِعُوٓاْ إِلَىٰ مَغۡفِرَةٖ مِّن رَّبِّكُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا كَعَرۡضِ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ أُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِينَ
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.”
(QS. Ali Imran: 133)
Amal kebaikan dilakukan tanpa menunda-nunda dan selalu dalam rangka mencari ridha Allah.
d. Sabar dan Ikhlas dalam Beramal
Mukmin sejati selalu sabar dalam menghadapi ujian dan ikhlas dalam beramal. Mereka tahu bahwa segala sesuatu di dunia ini adalah ujian, dan pahala besar menanti bagi yang bersabar dan ikhlas. Rasulullah ﷺ bersabda:
عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ، إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلا لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَ
"Sungguh menakjubkan urusan orang yang beriman, sesungguhnya semua urusannya adalah baik. Dan hal ini tidak dimiliki kecuali oleh orang yang beriman. Jika ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur, dan itu adalah kebaikan baginya. Jika ia tertimpa kesusahan, ia bersabar, dan itu adalah kebaikan baginya."
(HR. Muslim, no. 2999)
Dengan kesabaran dan keikhlasan, seorang mukmin sejati akan meraih ridha Allah dalam segala keadaan.
Menghindari Hal-Hal yang Merusak Keimanan
Mukmin sejati juga selalu berusaha menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat merusak keimanan, seperti kemaksiatan, riya (ingin dipuji), dan sifat-sifat tercela lainnya. Mereka sadar bahwa dosa-dosa bisa menghalangi diri dari rahmat Allah dan melemahkan keimanan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيئَةً نُكِتَتْ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ، فَإِنْ هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ، وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا، حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ، وَهُوَ الرَّانُ الَّذِي ذَكَرَ اللَّهُ: كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
"Sesungguhnya seorang hamba apabila berbuat dosa, maka akan ditorehkan satu titik hitam di hatinya. Apabila ia bertaubat dan berhenti dari dosanya, maka hatinya akan dibersihkan. Namun apabila ia kembali melakukan dosa, maka titik hitam itu akan bertambah hingga menutupi hatinya. Itulah yang disebut 'ar-raan' yang Allah sebutkan dalam firman-Nya: 'Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka' (QS. Al-Mutaffifin: 14)." (HR. Tirmidzi, no. 3334)
Kesimpulan
Menjadi mukmin sejati adalah sebuah perjalanan spiritual yang membutuhkan komitmen, pengorbanan, dan keteguhan hati. Dengan berpegang teguh pada iman, meningkatkan amal ibadah, dan menjaga akhlak yang mulia, seorang mukmin dapat mencapai keridhaan Allah. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah ﷺ, yang memberikan panduan hidup bagi setiap Muslim untuk menjadi hamba yang sejati di mata Allah. Semoga kita semua termasuk dalam golongan mukmin sejati yang selalu mendapat rahmat dan ridha-Nya.
Semoga tulisan ini bermanfaat, Salam #MN_GBC
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terima kasih sudah berbagi