Mursalim Nawawi, S. Pd. M.Pd

Mursalim Nawawi. S.Pd., M.Pd di lahirkan di Sidenreng Rappang 05 Oktober 1976, Bekerja di Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan pada UPT SMA PPM RAHMA...

Selengkapnya
Navigasi Web
ETIKA YANG MULAI TERGUSUR ZAMAN (T725-T331)
Permisi lewat didepan orang contoh kecil etika yang mulai hilang

ETIKA YANG MULAI TERGUSUR ZAMAN (T725-T331)

Didalam hidup, kita selalu menginginkan generasi berikutnya akan lebih baik dari generasi yang ada sekarang. Saya pun yakin semua orang tua menginginkan hal demikian, ingin putra-putrinya memiliki masa depan yang tentunya lebih baik dari kedua orang tua.

Yah, masa depan mereka adalah pemikiran kita selaku orang tua. Ingin mendidiknya bila di rumah sepulang sekolah, atau pun menyekolahkan mereka pada sekolah unggulan atau sekolah berasrama seperti mondok di pesantren, agar putra putri kita mendapatkan ilmu pengetahuan yang cukup untuk bekal masa depannya termasuk menjadi pribadi yang kuat dan tangguh menghadapi segala macam tantangan hidup kelak.

Namun apa yang kita lihat sekarang, Sekuat-kuatnya orang tua ataupun guru menekankan pentingnya menjadi menjadi generasi berilmu dan mempunyai etika, kalo anak itu sendiri yang tak mau berubah maka sepertinya kan sia-sia saja pengorbanan dan perjuangannya. Hal ini Terkadang membuat orang tua kadang kecewa dengan keadaan seperti itu.

Banyak contoh etika yang mulai pudar di kalangan remaja, misal menyapa bila bertemu dengan yang lebih tua, membully teman, berpakaian yang tidak layak, hingga etika pergaulan yang tidak mengedepankan ajaran agama dan banyak meniru pergaulan barat yang kurang tata kramanya.

Apa yang menyebabkan etika itu sampai tergerus bahkan hampir hilang dikalangan kaum millenial?

Seringnya kita melihat etika remaja yang kurang sesuai norma agama, norma sosial dan norma kesopanan, itu terjadi karena :

1. Kurangnya pengawasan dari orang tua.

Peran orang tua dalam mendidik anak itu sangatlah besar, bahkan perlu di perketat terutama di usia perkembangan anak

2. Pergaulan remaja yang salah.

Memilih teman harus yang bisa mengajak kearah yang lebih baik, saling menyemangati dan saling support baik suka dan duka . Pilihlah teman yang justru bisa memberikan bantuan dan masukan yang sangat berarti terutama bila putra dan putri salah dalam melangkah.

3. Pengaruh tekhnologi

Munculnya HP android atau telpon genggam membuat putra putri kita cenderung mencontoh model pergaulan kekinian, mereka kurang memperhatikan etika pergaulan hanya untuk menunjukkan jati dirinya.

4. Rasa Egoisme yang sulit terkontrol

Banyak kasus kerusakan etika pergaulan remaja disebabkan karena rasa ego dalam diri yang sulit di bendung, yang dalam benaknya "aku lebih dari mereka". Sehingga menganggap yang lain jadi kecil dan dianggap biasa sehingga terkadang bertindak semena-mena.

5. Kurangnya didikan ketat masalah etika

Mendidik etika diusia muda, tentu lebih muda jika mendidik etika diusia dewasa, namun bila didikan itu kurang, maka efeknya akan terlihat diusia perkembangannya, mereka ajan luar dan kurang bisa mendengarkan petuah baik. Disinilah peran orang tua yang sangat diperlukan mulai dari mendidik hingga mengawasi pergaulan putra putrinya sangat di butuhkan

6. Kurangnya komunikasi intens orang tua dan anaknya

Kesibukan terkadang membuat komunikasi orang tua dan Anak ini kurang terjadi, anak yang butuh kasih sayang dan perhatian di usia muda jadi terabaikan. Sehingga anak akan mencari tempat untuk berbagi, tempat curhat yang penting masalahnya bisa diselesaikan saat itu. Bagus-bagus kalau ia dapat teman yang menyarankan ke kebaikan, tapi bila salah mencari teman bisa bahaya dampaknya.

"Sesibuk apapun Orang tua sempatkanlah berbagi kasih sayang dengan anak-anak kita dengan begitu anak akan merasa ada orang dekat yang peduli dan sayang padanya".

Untuk itu, mari memperhatikan pergaulan dan etika putra dan putri kita, jangan sampai ia melakukan kerusakan etika yang berimbas pada rusaknya nama orang tua.

Semoga tulisan ini bermanfaat,

Salam etika itu perlu, #MNGBC

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post