Mursalim Nawawi, S. Pd. M.Pd

Mursalim Nawawi. S.Pd., M.Pd di lahirkan di Sidenreng Rappang 05 Oktober 1976, Bekerja di Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan pada UPT SMA PPM RAHMA...

Selengkapnya
Navigasi Web
'GURU BUKAN TUHAN YANG SERTA MERTA BISA MENGUBAH ANAK JADI BAIK'(T1257)

'GURU BUKAN TUHAN YANG SERTA MERTA BISA MENGUBAH ANAK JADI BAIK'(T1257)

Ditulis oleh GBC,

Guru sering kali diharapkan bisa mengubah perilaku siswa secara instan dan sempurna. Meskipun guru memiliki peran penting dalam pendidikan dan perkembangan karakter siswa, mereka bukanlah sosok ajaib yang bisa mengubah perilaku anak dalam sekejap.

Tanggung jawab ini harus dipahami sebagai bagian dari kolaborasi yang lebih luas antara guru, orang tua, dan masyarakat.

Berikut ini alasan mengapa ekspektasi bahwa guru dapat mengubah perilaku siswa secara instan adalah tidak realistis, serta bagaimana kita bisa mendukung upaya pendidikan dengan lebih efektif.

1. Kompleksitas Perilaku Siswa

Perilaku siswa adalah hasil dari berbagai faktor yang kompleks dan saling terkait, termasuk latar belakang keluarga, lingkungan sosial, dan kondisi emosional.

Misalnya, seorang siswa yang menghadapi kekerasan di rumah atau mengalami bullying di sekolah mungkin menunjukkan perilaku yang sulit diatur sebagai respons terhadap trauma yang mereka alami.

Guru dapat membantu, tetapi mereka tidak memiliki kendali penuh atas faktor-faktor eksternal ini.

2. Peran Guru yang Terbatas

Guru memiliki banyak tugas selain mengelola perilaku siswa. Mereka harus mengajar, merencanakan pelajaran, menilai tugas, dan banyak lagi.

Dengan beban kerja yang sudah tinggi, menambahkan tanggung jawab untuk mengubah perilaku setiap siswa menjadi tantangan besar.

Meskipun guru dapat memberikan bimbingan dan dukungan, mereka memerlukan kerjasama dari orang tua dan profesional lainnya untuk mencapai perubahan perilaku yang signifikan.

3. Kurangnya Dukungan dari Orang Tua

Perubahan perilaku yang efektif memerlukan dukungan dari rumah. Orang tua harus terlibat aktif dalam mendukung pendidikan dan perkembangan anak mereka.

Jika orang tua tidak mendukung atau bahkan bertentangan dengan upaya guru, perubahan yang diharapkan mungkin tidak akan terjadi.

Komunikasi yang terbuka dan kolaboratif antara guru dan orang tua sangat penting untuk memastikan bahwa anak menerima pesan yang konsisten tentang perilaku yang diharapkan.

4. Sistem Pendidikan yang Penuh Keterbatasan

Sistem pendidikan sering kali memiliki keterbatasan yang menghambat kemampuan guru untuk memberikan perhatian individual kepada setiap siswa.

Ukuran kelas yang besar, kurangnya sumber daya, dan kebijakan disiplin yang kaku bisa membuat guru sulit untuk menyesuaikan pendekatan mereka dengan kebutuhan setiap siswa.

Kebijakan yang lebih fleksibel dan dukungan tambahan, seperti konselor sekolah, dapat membantu mengatasi masalah ini.

5. Pentingnya Kolaborasi Multidisiplin

Mengubah perilaku siswa sering kali memerlukan pendekatan multidisiplin yang melibatkan guru, konselor, psikolog, dan profesional lainnya.

Setiap pihak membawa keahlian dan perspektif yang berbeda yang dapat membantu memahami dan mengatasi masalah perilaku dengan lebih efektif.

Misalnya, seorang psikolog dapat membantu mengidentifikasi masalah emosional yang mendasari perilaku tertentu, sementara guru dapat menerapkan strategi pengajaran yang mendukung.

Solusi untuk Mendukung Perubahan Perilaku Siswa

Untuk mendukung perubahan perilaku siswa secara lebih efektif, diperlukan kerjasama dan komitmen dari berbagai pihak:

- Peningkatan Komunikasi antara Guru dan Orang Tua:

Membangun komunikasi yang terbuka dan rutin antara guru dan orang tua dapat membantu mengidentifikasi masalah sejak dini dan mencari solusi bersama. Orang tua perlu memahami peran mereka dalam mendukung upaya guru di sekolah.

- Dukungan Psikososial di Sekolah:

Menyediakan dukungan dari konselor dan psikolog di sekolah untuk membantu siswa yang mengalami masalah emosional dan perilaku. Dukungan ini penting untuk menangani masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh guru sendirian.

- Pelatihan untuk Guru:

Memberikan pelatihan berkelanjutan kepada guru tentang manajemen kelas dan strategi intervensi perilaku. Pelatihan ini dapat membantu guru mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menangani berbagai masalah perilaku dengan lebih efektif.

- Kebijakan Disiplin yang Fleksibel:

Mengembangkan kebijakan disiplin yang mendukung pendekatan rehabilitatif daripada sekadar hukuman. Kebijakan ini harus fokus pada membantu siswa memahami dampak dari perilaku mereka dan belajar dari kesalahan.

- Keterlibatan Komunitas:

Melibatkan komunitas dalam mendukung pendidikan dan perubahan perilaku siswa. Program mentoring, kegiatan ekstrakurikuler yang positif, dan dukungan dari organisasi lokal dapat membantu siswa membangun hubungan yang sehat dan memperbaiki perilaku mereka.

Kesimpulan

Dengan pendekatan yang lebih holistik dan kolaboratif, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi perubahan perilaku siswa.

Guru bukanlah Tuhan yang bisa mengubah anak secara instan, tetapi dengan dukungan yang tepat, mereka dapat berperan penting dalam membantu siswa mencapai potensi maksimal mereka.

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama, dan dengan kerja sama yang baik, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.

Demikian yang dapat dituliskan,

Semoga bermanfaat. #MN_GBC

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post