Mursalim Nawawi, S. Pd. M.Pd

Mursalim Nawawi. S.Pd., M.Pd di lahirkan di Sidenreng Rappang 05 Oktober 1976, Bekerja di Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan pada UPT SMA PPM RAHMA...

Selengkapnya
Navigasi Web
JAKARTA KOTA IMPIAN, DENGAN SEJUTA OBJEK WISATA (LOMBA MENULIS IPP JAKARTA)
Ku ingin lihat Jakarta ku terjaga.

JAKARTA KOTA IMPIAN, DENGAN SEJUTA OBJEK WISATA (LOMBA MENULIS IPP JAKARTA)

Saat masih di Sekolah Dasar dulu, ketika mendengar nama dan cerita tentang Jakarta sebagai ibukota negara dengan segala hiruk pikuk dan kemajuannya dari guru kelas yang mengajarku, membuat hati ini, ingin sekali menginjakkan kaki di kota nomor satu dinegeri ini.

Kemajuan Jakarta hanya bisa ku lihat melalui televisi pemerintah (TVRI) sebagai media siar satu-satunya saat aku kecil. Dari informasi radio maupun Televisi inila, berita tentang pembangunan, kemajuan dan kejadian yang terjadi di Jakarta tak luput dari pantauanku.

Seiring bertambahnya usiaku, keinginan ke Jakarta selalu terpendam. Pernah dulu, aku hampir ke Jakarta ketika menjadi finalis cerdas cermat SD tingkat provinsi, namun tim sekolahku saat itu hanya bisa juara 2 di provinsi sehingga keinginan itu menginjakkan kaki di ibukota harus ku kecap ulang lagi, dan saat itu akupun berkata "Jakarta esok hari tunggu Aku, ku ingin melihat apa yang membuatmu memikat orang untuk datang padamu".

Yah! Jakarta kala itu adalah kota impian, apalagi banyak orang-orang dari desaku berhasil mengadu nasib di kota yang dijuluki kota megapolitan.

Baru di usia kepala empat, akhirnya kakiku berhasil menginjakkan kaki di Jakarta. Saat itu saya diberi kepercayaan oleh sekolah membawa rombongan siswa berprestasi dari sekolahku mengikuti Tour Ilmiah di kota-kota besar yang ada di Jawa dan Bali.

Ada 120 orang Pesertanya, rangking 1-10 besar Pondok Pesantren mendapatkan biaya gratis dari Yayasan sebagai hadiah, sedang kan sisanya dengan biaya sendiri.

Dari kota Makassar kami menggunakan kapal laut. Sehari semalam perjalanan akhirnya kapal bersandar di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Di pelabuhan sudah ada 2 bus ukuran besar siap mengantarkan kami keliling pulau Jawa dan Bali.

Perjalan pun dimulai tepat jam 8.00 pagi menuju ke Jakarta. Pikirku pastilah dekat jarak Surabaya- Jakarta. Ternyata perjalanan dari Surabaya ke Jakarta memakan waktu ± 17 jam perjalanan darat. Rombongan tiba jam 04.00 subuh.

Tujuan pertama kami sesuai schedule panitia adalah berkunjung ke Masjid Istiqlal sambil menunaikan ibadah sholat subuh.

Saat memasuki gerbang Masjid Istiqlal, Perasaan Takjub pun menghampiri “MashaAllah, Masjid yang dulunya hanya bisa kulihat di kalender atau foto-foto akhirnya bisa kulihat langsung”. Masjidnya luar biasa luasnya, bangunannya kokoh apalagi di topang oleh pilar beton yang kuat.

Sholat subuh pun dilaksanakan di masjid kebanggan Indonesia ini. Saat keluar dari Masjid menjelang matahari terbit, ternyata diluar masjid sudah ramai pedagang makanan dan pakaian yang berbau Jakarta. Saking penasaran, sayapun mencoba 2 makan khas betawi yang terkenal yakni ketoprak dan kerak telor yang ditawarkan pembuatnya.

Ada rasa senang menikmati kuliner betawi ini. Rasanya sungguh nikmat, apalagi pagi itu, perut sangat keroncongan. Hingga tak terasa 2 porsi ketoprak pun ludes ku santap.

Ternyata pedagang di Istiqlal harus taat aturan, bisa berdagang tiap hari disana hanya sampai pukul 8.00 pagi saja. Aturan itu pun ditaati oleh pedagang yang mengais rezeki mulai subuh hingga pagi hari. Terbukti, saat jam 08.00 pagi semua pedagang bergegas bersih-bersih dan kembali mengemas barang dagangannya.

Usai dari sana rombongan pun diajak menuju Monumen Nasional (Monas). Jarak bangunan bersejarah ini dari Masjid Istiqlal tak terlalu jauh. Untuk sampai kesana bisa di jangkau dengan berjalan kaki melewati jalan pintas ke Monas.

Tak cukup 20 menit berjalan, rombongan sudah tiba di gerbang masuk Monas. “Wow!!, ternyata lokasinya luas, sangat bersih dan tertata rapi”. Nampak tugu Monas teguh berdiri di tengah lapang. Bangunan ini adalah salah satu ikon wisata kota Jakarta.

Rasa takjub kembali menghampiri memandang Tugu dengan ketinggian 132 meter, dengan puncak tugu berhiaskan emas yang menyerupai lidah api berkobar atau obor sebagai lambang penyemangat dengan berat 72 kg. “Wow!! Luar biasa”.

Saking tertegunnya melihat keindahan Monas, beberapa peserta yang ikut di rombongan penasaran ingin memasuki ruangan di kaki tugu monas dan ada pula yang mencoba menaiki lift untuk samapi ke puncak Monas, melihat keindahan kota Jakarta dari ketinggian. Lagi-lagi mereka bilang, “wow amazing view, Jakarta is very beautiful

Sebagai kenang-kenangan pernah ke sini, tak lupa rombongan selalu mengabadikan setiap momen dengan berfoto selfie baik secara perorangan maupun kelompok di kedua lokasi yang tak berjauhan ini, baik di Masjid Istiqlal maupun tugu Monas.

Perjalanan kami harus berlanjut dan bukan di dua tempat ini saja, akhirnya rombongan dikumpul untuk kembali ke bus mempersiapan diri lanjutkan perjalanan.

Tentunya mengunjungi kedua tempat ini, sudah sedikit mengobati rasa penasaran kami akan Jakarta. Tentunya masih banyak bertebaran destinasi wisata lain yang belum kami kunjungi disini seperti Taman Impian Jaya Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, kota tua dan tempat lain, yang siap memanjakan para pelancong yang akan berkunjung ke Jakarta.

Semua yang ikut dalam rombongan berjanji, “suatu saat nanti kami akan balik ke kota Jakarta lagi”, kami ingin mejelajahi destinasi wisata yang ada di ibukota agar rasa penasaran kami dengan indahnya Jakarta dan tempat wisatanya bisa dinikmati.

Tunggu kami Jakartaku, kami akan pulang menikmati keindahanmu.

Biodata Penulis

Mursalim Nawawi, S.Pd., M.Pd., Sering dipanggil Guru Besar Chaling (GBC), lahir di Kabupaten Sidenreng Rappang Provinsi Sulawesi Selatan pada Tanggal 05 Oktober 1976. Ia aktif menjadi penulis buku, baik buku tunggal maupun buku Antologi. Membuat Cerpen dan puisi sudah menyatu dengan jiwanya. Ia pun penulis lepas di beberapa media dan blog. Beliau aktif sebagai ASN Guru yang bertugas di SMA Rahmatul Asri Enrekang sejak tahun 2000-sekarang.

Menghubunginya cukup mudah, bisa melalui email aktif [email protected] atau melalui nomor HP/WA/Telegram aktif 085255734844. Bisa pula melalui Akun Messengger Facebook Chaling gbc atau akun Instagram IG chaling-mm93.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Waduh makan ketoprak dua forsi emm...pasti kenyang Pak ups..semoga lolos

25 Sep
Balas

Keren emoga lolos pak

24 Sep
Balas

Mantap Sappo. Saran saya download KBBI V, masih ada beberapa kata tak baku. Contoh dulu bakunya dahulu. Nampak bakunya tampak

25 Sep
Balas



search

New Post