Mursalim Nawawi, S. Pd. M.Pd

Mursalim Nawawi. S.Pd., M.Pd di lahirkan di Sidenreng Rappang 05 Oktober 1976, Bekerja di Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan pada UPT SMA PPM RAHMA...

Selengkapnya
Navigasi Web
JEMBATAN CINTA ITU AMBRUK (T699, T305)
Ambruk deh...

JEMBATAN CINTA ITU AMBRUK (T699, T305)

Kebiasaan sehari-hari saat akan berangkat atau pulang dari tempat tugas sebagai abdi negara pasti akan melewati jalan utama ini dan jembatan yang menghubungkan rumah dan tempat tugas penulis.

Tapi kini rutinitas itu harus berubah 180°, jembatan yang berada di dusun Macege Desa Rijang panua itu tak bisa di lewati.

Sudah hampir seminggu ini sejak ambruknya jembatan tak bisa di fungsikan. Jembatan yang boleh dikatakan sangat vital itu karena menjadi penghubung antar desa dan jalan protokol kecamatan Kulo yang ada di Kabupaten Sidenreng Rappang.

Para pengguna jalan pun harus pintar-pintar mencari jalan alternatif, yang tentunya ada penambahan waktu dan jarak dari kebiasaan sehari-hari. Pengguna roda dua dan empat bisa melalui jalan menuju sirkuit bagi pengguna jalan yang ingin ke Enrekang atau desa sepanjang jalur itu, bisa juga melalui jalan beton di areal persawahan untuk sampai ke jantung kota Rappang.

Jembatan yang rusak itu bahasa Indonesia dari segi umur masih termasuk jembatan yang baru. Mungkin konstruksi dan rancangannya tak memperhitungkan faktor alam sehingga saat turun hujan tergerus oleh aliran air apalagi saat air banjir yang melewati gorong-gorong jembatan ini.

Memang melelahkan melewati jalan alternatif itu, tapi pemerintah desa dan masyarakat sekitar, sudah membuat jalan darurat untuk kendaraan roda dua di samping jembatan ambruk melewati sungai tapi harus ekstra hati-hati, karena jalanannya sangat licin saat musim hujan, di tambah dengan curamnya jalan serta dan tanjakan saat melewatinya yang bisa-bisa membuat pemotor terjatuh kalau tak waspada melewatinya.

Doa dan harapan warga desa termasuk penulis, agar jembatan cinta itu segera di fungsikan lagi, mengingat vitalnya fungsi jembatan itu bagi jalur transportasi, terutama pengangkutan hasil bumi petani untuk dijual dan didagangkan di pasar.

Semoga tulisan ini bermanfaat

Salam perubahan#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen reportasenya, Pak. Salam literasi

05 Nov
Balas

Makasih pak de

05 Nov

Mantap ulasannya

05 Nov
Balas



search

New Post