Mursalim Nawawi, S. Pd. M.Pd

Mursalim Nawawi. S.Pd., M.Pd di lahirkan di Sidenreng Rappang 05 Oktober 1976, Bekerja di Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan pada UPT SMA PPM RAHMA...

Selengkapnya
Navigasi Web
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.2 Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) (T827,T.73)
kuasai 2 kompetensi ini agar pembelajaranmu lebih berkualitas

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.2 Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) (T827,T.73)

Jurnal refleksi dwi mingguan ini adalah wajib ditulis oleh CGP setiap 2 minggu mengikuti kegiatan Guru Penggerak untuk 1 paket modul. Berisikan refleksikan kegiatan dari guru penggerak selama belajaran di paket modul berjalan.

Kali ini saya akan mencoba menuliskan refleksi kegiatan CGP selama 2 minggu ini khususnya dari modul 2.2 . Pembelajaran Sosial dan Emosional. Dalam pembuatan jurnal ini saya akan menggunakan metode 4F yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenway yang mencakup 4 F yaitu Facts, Feelings, Finding dan Future.

1. Fact (Fakta)

Ucap Alhamdulillahirabbil 'aalamiin dan terimakasih kepada Allah SWT karena atas karunia-Nya, saya telah mempelajari dan mengikuti pelatihan di modul 2.2. tentang pembelaran Sosial Emosional (PSE), dalam keadaan sehat walafiat tentunya dengan bantuan Ibu Asyarawati sebagai fasilitator saya.

Di Modul 2.2 ini, Pembelajaran Sosial dan Emosional Pembelajaran dimulai dengan mengenal diri sendiri setelah paketnya terbuka pada tanggal 24 Februari 2023. Tujuan dari Paket Modul 2.2 dengan materi Pembelajaran Sosial Emosional diharapkan CGP:

1) Dapat menjelaskan urgensi Pembelajaran Sosial dan Emosional untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman agar seluruh individu di sekolah dapat meningkatkan kompetensi akademik dan kesejahteraan psikologis (well-being) secara optimal.

2) Dapat menjelaskan konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional berdasarkan kerangka kerja CASEL (Collaborative for Academic, Social and Emotional Learning) yang bertujuan untuk mengembangkan 5 (lima) Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) yaitu: kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab

3) Dapat mendemonstrasikan pemahaman tentang konsep kesadaran penuh (mindfulness) sebagai dasar pengembangan 5 kompetensi sosial emosional (KSE).

4) Dapat menjelaskan bagaimana implementasi pembelajaran sosial emosional di kelas dan sekolah melalui 4 indikator, yaitu: pengajaran eksplisit, integrasi dalam praktik mengajar guru dan kurikulum akademik, penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah, dan penguatan pembelajaran sosial emosional pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di sekolah.

Kegiatan selanjutnya dilanjutkan dengan Ekplorasi Konsep. Dalam kegiatan ini, semua peserta di beri materi pembelajaran Pembelajaran Sosial dan Emosional pada LMS untuk di pahami dan dimaknai, dengan harapan setelah memaknai marteri tersebut, CGP dapat menjelaskan bagaimana cara mengetahui kebutuhan belajar siswa.

Selanjutnya pada 27 Februari 2023, CGP memasuki kegiatan ruang kolaborasi sesi 1, saya bersama CGP lainnya dengan difasilitasi oleh Fasilitator Ibu Asyarawati, mengkaji dan menganalisis, mengenai Pembelajaran Sosial dan Emosional baik untuk siswa maupun untuk teman sejawat. Kemudian didiskusikan bersama dalam kelompok kecil dalam boor LMS, hasil diskusi ini nanti kami akan presentasikan di kegiatan esoknya.

Setelah itu pada 28 Februari 2023,dilanjutkan dalam ruang kolaborasi sesi 2, apa yang kami hasilkan dalam diskusi kelompok kecil di lanjutkan dengan diskusi kelas via ruang meeting yang telah di sediakan di LMS. Perwakilan kelompok ada yang menjadi presenter da nada pula yang menjadi moderator, lainnya menjadi penanggap.usai kelompok mempresentasikan hasil kerjanya selanjutnya diberi masukan dan saran dari kelompok lain. Kami pun mendapat pencerahan mengenai pelaksanaan Pembelajaran Sosial dan Emosional di berbagai jenjang pendidikan dari Fasilisator.

Terakhir semua peserta mendapatkan pencerahan materi yang sama dengan mengikuti elaborasi pemahaman lewat vicon dengan instruktur bapak Ismail, pada tanggal 6 Maret Februari 2023. Pada kesempatan ini Pak Ismail memberikan penguatan tentang modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional,

Setelah kegiatan tersebut dilanjutkan dengan pengerjaan tugas di LMS. Saya lalu membuat koneksi antar materi, mengaitkan materi sebelumnya dengan materi sekarang serta membuat kesimpulan. Setelah itu kita harus mengirimkan Rancangan Tindakan berupa RPP Diferensiasi + Pembelajaran Sosial Emosional untuk diwujudkan dalam aksi nyata nantinya

2. Feeling ( Perasaan)

Kurang lebih dua minggu mempelajari modul 2.2 perasaan yang saya rasakan mulai dari rasa senang, sedih, bahagia, semua bercampur aduk dengan keinginan dan tekad yang kuat untuk dapat menyelesaikan Program Guru Penggerak ini. Keseluruhan perasaan tersebut saya ibaratkan juga dengan apa yang dialami oleh siswa-siswa saya.

Pembelajaran di awali dengan mempelajari apa yang dimaksud dengan pembelajaran sosial emosional, apa saja kompetensi sosial emosional. Sebenarnya sebelum mempelajari modul 2.2 rata-rata CGP sudah menerpakan pembelajaran Sosial Emosiaonal di sekolahnya, tetapi memang belum spesifik dan belum mengerti istilah pembelajaran sosial emosional, dan bagaimana memanejemen sebaik mungkin pembelajaran sosial emosional tersebut.

Banyak ilmu Pengetahuan yang saya dapatkan selama menjalani proses ini, bagaimana menjadi guru yang seharusnya dapat memanjemen sosial emosional, bagaimana menerpakan pembelajaran sosial emosional di sekolah.

3. Findings ( Pembelajaran)

Pembelajaran Sosial dan Emosional adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah yang memungkinkan anak dan pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai 5 Kompetensi Sosial dan Emosional.

Kesadaran Penuh (mindfulness) sebagai dasar penguatan 5 (lima) Kompetensi Sosial dan Emosional.

5 Kompetensi Sosial Emosional itu, diantaranya sebagai berikut

1. Kesadaran Diri (Self Awareness),

2. Pengelolaan Diri (Self Management),

3. Kesadaran Sosial (Social Awareness),

4. Kemampuan Berinteraksi Sosial (Relationship Skills),

5. Pengambilan Keputusan Bertanggung Jawab (Responsible Decision-Making).

Selain materi diatas, kami pun di perkenalkan :

A. Pengajaran Eksplisit.

Implementasi PSE dengan pengajaran eksplisit memastikan siswa memiliki kesempatan yang konsisten untuk menumbuhkan, melatih, dan berefleksi tentang kompetensi sosial dan emosional dengan cara yang sesuai dan terbuka dengan keragaman budaya. Pengajaran eksplisit KSE dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler. Pendidik dapat menggunakan berbagai proyek, acara atau kegiatan sekolah yang rutin untuk mengajarkan kompetensi sosial dan emosional secara eksplisit.

B. Integrasi dalam Praktek Mengajar Guru dan Kurikulum Akademik

Untuk mengintegrasikan KSE dalam praktek mengajar guru dan kurikulum akademik, tujuan Kompetensi Sosial Emosional dapat diintegrasikan ke dalam konten pembelajaran dan strategi pembelajaran pada materi akademik, serta musik, seni, dan pendidikan jasmani.

Berikut adalah contoh RPP TK - SMP yang disusun untuk memberikan gambaran bagaimana integrasi KSE dalam 3 bagian Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), yaitu:

1. Pembukaan hangat: antara lain dengan memberikan kesempatan pada siswa untuk berbicara, mendengarkan aktif, memungkinkan interaksi, menciptakan rasa memiliki, dapat menumbuhkan salah satu kompetensi sosial dan emosional

2. Kegiatan inti yang melibatkan: antara lain dengan melakukan diskusi akademik, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, refleksi diri dan penilaian diri, pemberian suara dan pilihan

3. Penutupan optimistik: antara lain dengan refleksi, apresiasi, dan cara-cara positif lainnya untuk memperkuat pembelajaran

C. Menciptakan Iklim Kelas dan Budaya Sekolah

Implementasi pembelajaran sosial dan emosional harus di segerakan. Salah satu factor pendukung adalah menciptakan iklim kelas dan budaya sekolah yang mendukung pembelajaran Sosial Emosional

Lingkungan yang memprioritaskan kualitas relasi antara guru dan siswa adalah salah satu indikator utama dalam penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah. Kualitas relasi guru dan siswa yang tercermin dalam sikap saling percaya akan berdampak pada ketertarikan dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.

Sikap saling percaya akan menumbuhkan perasaan aman dan nyaman bagi siswa dalam mengekspresikan dirinya. siswa-siswa akan lebih berani bertanya, mencari tahu, berpendapat, mencoba, berkolaborasi sehingga mereka memiliki kesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya secara lebih optimal. Selain kualitas relasi guru dan siswa, lingkungan kelas yang aman dan positif juga dapat diciptakan melalui berbagai kegiatan pembelajaran yang dapat merangkul keberagaman dan perbedaan, melibatkan siswa, dan menumbuhkan optimisme.

D. Penguatan Kompetensi Sosial dan Emosional Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) di Sekolah

penguatan kompetensi sosial dan emosional pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah menjadi salah satu indikator penting dalam pembelajaran sosial emosional di sekolah. Pendidik dan tenaga kependidikan perlu memiliki kesempatan secara reguler untuk mengembangkan kompetensi sosial, emosional dan budaya mereka sendiri, berkolaborasi, membangun hubungan saling percaya dan memelihara komunitas yang erat.

Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk memperkuat pembelajaran sosial emosional pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah:

1. Memodelkan (menjadi teladan): Mendukung pendidik dan tenaga kependidikan dalam memodelkan kompetensi dan pola pikir di seluruh komunitas sekolah dengan siswa, keluarga siswa, mitra komunitas, dan satu sama lain. Ini dapat meliputi:

· Menerapkan kompetensi sosial emosional dalam peran dan tugas

· Menciptakan budaya mengapresiasi

· Menunjukkan kepedulian

2. Belajar: pendidik dan tenaga kependidikan merefleksikan kompetensi sosial dan emosional pribadi dan mengembangkan kapasitas untuk mengimplementasikan kompetensi sosial dan emosional. Kegiatan ini dapat meliputi:

a) Membiasakan merefleksikan kompetensi sosial dan emosional pribadi

b) Berkolaborasi di tempat kerja

c) Mempelajari kemungkinan adanya bias terkait dengan literasi budaya

d) Mengembangkan pola pikir bertumbuh

e) Memahami tahapan perkembangan siswa

f) Meluangkan waktu untuk melakukan self-care (perawatan diri)

g) Mengagendakan sesi berbagi praktik baik

3. Berkolaborasi: menciptakan struktur berbentuk komunitas pembelajaran profesional atau pendampingan sejawat bagi pendidik dan tenaga kependidikan untuk berkolaborasi tentang cara mengasah strategi untuk mempromosikan KSE di seluruh sekolah. Kegiatan dapat meliputi:

a. Membuat kesepakatan bersama-sama

b. Membuat komunitas belajar profesional

c. Membuat sistem mentoring rekan sejawat

d. Mengintegrasikan kompetensi sosial emosional dalam pelaksanaan rapat guru

1. Future (Penerapan)

Dari pembelajaran modul 2.2 tentang pembelajaran sosial emosional ini, saya termotivasi untuk menjadi bagian dari perubahan dan mencoba mulai dari diri sendiri untuk melakukan hal terbaik dengan penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang mengintegrasikan kompetensi sosial emosional.

Pada aktivitas pembelajaran modul 2.2 tentang pembelajaran sosial emosional ini, saya termotivasi untuk berkolaborasi dengan rekan sejawat terutama guru bimbingan konseling (BK) dalam rangka merancang pembelajaran berdiferensiasi yang mengintegrasikan kompetensi sosial emosional.

Demikian yang dapat saya tuliskan dalam jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.2 ini, semoga bermanfaat .

SALAM GURU PENGGERAK !!! Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan

Mursalim Nawawie / CGP Angkatan 7 Kabupaten Enrekang

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post