KULIT IBU KIAN MEMUDAR (710 T316)
Rasa letih mu tak kau tampakkan
Bekerja siang malam ntuk kami buah hatimu
Ayah giat bertani, dan dikau yang tak surut berdagang
Terkadang lelahmu seharian tak kau keluhkan.
***
Usia muda akhirnya terlewati
Tergantikan dengan masuknya gerbang usia tua
Kulit kencang dulu, kini tak nampak lagi
Tergantikan kulit yang mulai keriput.
***
Semangat mu dulu kini pudar termakan zaman
Raut muka mu pun kian memudar
Tanda dirimu harusnya beristirahat
Nikmati hasil jerih payahmu selama ini.
***
Ku raba tanganmu dan kulitnya yang kian menua
Kencangnya kian sirna
Sangat jelas berbeda saat dia tangan itu bersanding di depan mata
Dikau tak mau surut sekalipun
Demi melihat kami tatap bisa tersenyum
***
Ijinkan aku membahagiakan Ibu dan ayah
Jasa tak ternilai yang telah kau korbankan.
Kan tergantikan dengan anakmu yang tumbuh dan berkarya.
Kini saatnya istirahatlah ibu,
Nikmati buah dari pohon yang kau tanam..
***
Sidrap, 16 November 2022, MNGBC
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Pak. Salam literasi!
makasih pak, semoga kita masih ingat jasa ibu kita masing-masing...