'MENANAMKAN AKHLAK DAN ADAB LEBIH SULIT DARIPADA MENANAMKAN ILMU'(T1254)
Ditulis oleh GBC,
Dalam kehidupan sehari-hari, pendidikan memiliki dua aspek utama yang harus diajarkan kepada generasi muda: ilmu pengetahuan dan akhlak serta adab.
Meskipun keduanya sama-sama penting, banyak yang berpendapat bahwa menanamkan akhlak dan adab lebih sulit daripada menanamkan ilmu.
Pada Artikel ini akan kita bahas mengapa hal tersebut bisa terjadi dan mengapa upaya yang lebih besar diperlukan dalam pendidikan akhlak dan adab?
1. Perbedaan dalam Proses Pembelajaran
Ilmu pengetahuan umumnya diajarkan melalui metode yang terstruktur seperti buku teks, ceramah, dan latihan soal. Materi pelajaran dapat diukur dengan jelas melalui ujian dan tes.
Siswa yang memahami konsep-konsep yang diajarkan dapat menunjukkan pencapaian mereka melalui nilai akademis.
Sebaliknya, akhlak dan adab bukanlah sesuatu yang dapat diajarkan hanya melalui teori dan buku. Pembelajaran akhlak dan adab membutuhkan pendekatan yang lebih personal dan praktis.
Ini melibatkan contoh langsung dari guru dan orang tua, pengamatan, serta pengalaman hidup sehari-hari. Akhlak dan adab memerlukan pemahaman mendalam dan internalisasi nilai-nilai yang tidak mudah diukur melalui ujian.
2. Pengaruh Lingkungan dan Pergaulan
Pembentukan akhlak dan adab sangat dipengaruhi oleh lingkungan di mana seseorang tinggal. Lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat memainkan peran penting dalam membentuk karakter seseorang.
Ketika seorang anak tumbuh dalam lingkungan yang kurang mendukung nilai-nilai moral, menanamkan akhlak dan adab yang baik menjadi tantangan besar.
Pergaulan dengan teman sebaya juga sangat mempengaruhi perilaku seseorang. Jika seorang anak sering bergaul dengan teman-teman yang memiliki perilaku negatif, upaya untuk menanamkan akhlak yang baik akan menjadi lebih sulit.
Sebaliknya, ilmu pengetahuan bisa dipelajari dan dikuasai meskipun lingkungan kurang mendukung, asalkan ada akses terhadap sumber belajar yang memadai.
3. Keteladanan dan Konsistensi
Mengajarkan akhlak dan adab membutuhkan keteladanan yang konsisten dari orang-orang di sekitar anak. Guru dan orang tua harus selalu menunjukkan perilaku yang baik dan menjadi contoh yang dapat diikuti.
Konsistensi dalam memberikan contoh positif setiap saat adalah hal yang menantang, mengingat manusia tidak luput dari kekurangan.
Dalam konteks ilmu pengetahuan, guru tidak harus selalu menjadi teladan dalam setiap aspek kehidupan siswa. Tugas utama mereka adalah menyampaikan materi pelajaran dengan jelas dan membantu siswa memahami konsep-konsep tersebut.
4. Durasi dan Kesabaran
Menanamkan akhlak dan adab memerlukan waktu yang lebih lama dan kesabaran yang besar. Proses ini bukanlah sesuatu yang bisa diselesaikan dalam jangka waktu pendek.
Nilai-nilai moral perlu dipupuk sejak dini dan terus dibina sepanjang hidup. Orang tua dan pendidik harus bersabar dan tekun dalam membimbing anak-anak, meskipun perubahan tidak selalu terlihat secara langsung.
Sebaliknya, ilmu pengetahuan dapat diajarkan dan dipelajari dalam jangka waktu tertentu dengan hasil yang relatif cepat terlihat. Siswa dapat mempelajari materi pelajaran dan lulus ujian dalam waktu yang telah ditentukan.
5. Internalisasi dan Praktik Sehari-hari
Akhlak dan adab harus diinternalisasi dalam hati dan diwujudkan dalam praktik sehari-hari. Ini melibatkan pengendalian diri, empati, dan kesadaran moral yang tinggi.
Proses internalisasi ini membutuhkan kesadaran dan komitmen yang kuat dari individu untuk terus berperilaku baik, meskipun tidak ada yang mengawasi.
Ilmu pengetahuan, di sisi lain, bisa dipelajari dengan menghafal dan memahami konsep-konsep tanpa memerlukan internalisasi yang mendalam dalam hati. Siswa bisa mendapatkan nilai bagus tanpa harus mengamalkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Menanamkan akhlak dan adab memang lebih sulit daripada menanamkan ilmu. Hal ini disebabkan oleh perbedaan dalam proses pembelajaran, pengaruh lingkungan, kebutuhan akan keteladanan dan konsistensi, durasi dan kesabaran yang diperlukan, serta proses internalisasi yang mendalam.
Meskipun menantang, upaya untuk menanamkan akhlak dan adab yang baik sangatlah penting untuk membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang mulia dan bermanfaat bagi masyarakat.
Oleh karena itu, pendidikan akhlak dan adab harus menjadi prioritas dalam setiap aspek kehidupan, baik di rumah, sekolah, maupun di lingkungan masyarakat.
Demikian yang dapat dituliskan,
Semoga bermanfaat. #MN_GBC
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap