Membaca judul tulisan hari ini, mungkin di kepala pembaca langsung muncul banyak pertanyaan yang bergentayangan, apa yang harus dirubah dari seorang guru? Mengapa guru harus berubah atau mungkin pertanyaan lain, apa gunanya guru harus berubah. Pertanyaan tersebut menjadi bahasan kita pada goresan penulis kali ini.

Munculnya judul tersebut, didahului oleh sebuah kejadian pembelajaran dikelas pagi ini, apa yang terjadi dan bagaimana ceritanya, yuk di simak dulu:

"Saat sedang menunggu pergantian jam Pelajaran, penulis duduk di depan laboratorium IPA sambil memandangi suasana depan laboratorium yang penuh dengan bunga dan tumbuhan.

Dari kejauhan terdengar aktivitas kelas yang saat itu sedang belajar, penulis pun memasang telinga baik-baik untuk berkonsentrasi maksimal kejadian yang terjadi di ruang kelas sebelah. Penulis sebenarnya mau masuk ke kelas itu untuk memantau guru tersebut tapi justru gurunya bisa saja kikuk mengajar.

Guru tersebut memang baru sekitar setahun bergabung disekolah. Rasa penasaran kian menjadi, terdengar gurunya lebih banyak menerangkan materi hari itu, dialog drama yang harus siswa cobakan untuk dipraktekkan, justru guru tersebut terdengar membacakan dengan intonasi yang menurut penulis biasa saja, mungkin sang guru menganggap dirinya bisa atau jago bermain drama. Mengapa dialog drama itu tak berikan ini pada siswa? biarkan mereka berekspresi sendiri, mencari yang terbaik untuk menguasai alur dan irama dialog dalam skenario drama tersebut.

Atau bisa saja guru itu memutarkan video pendek yang menggambarkan sekilas, bagaimana dialog drama itu bisa dibawakan sekeren itu, lalu guru tinggal memberikan tugas siswa untuk praktekan dan mengaplikasikan bagaimana membawakan peran maksimal dari konsep dialog yang sudah ada di buku teks.

Manalagi sekolah yang ditempati sudah berakreditasi A. Semua kelas sudah dilengkapi alat multimedia, televisi dan fokus proyektor terpasang permanen hingga kelas disekolah ini terlihat modern.

Mengapa guru itu tak gunakan alat-alat seperti ini untuk memudahkan pembelajaran, apakah ia tak tahu mengoperasikan atau mungkin ia tak terbiasa menggunakan alat-alat itu dalam belajar.

Jaman sekarang pembelajaran bukan lagi didominasi oleh guru bidang studi, tetapi bagaimana melibatkan siswa dalam pembelajaran aktif, berikan mereka kebebasan untuk berbuat, biarkan mereka memecahkan sendiri bersama teman kelompoknya masalah-masalah pembelajaran yang muncul dari mereka atau guru.

Dominasi guru harus perlahan kita kurangi agar siswa bisa membangun kepercayaan diri dalam belajar dan kemandirian itu tumbuh, dengan belajar dari berbagai sumber belajar. Bukan lagi jamannya sekarang guru berceramah dari awal masuk sampai selesainya pembelajaran.

Dijaman sekarang, pembelajaran kekinian berpusat pada siswa (Students center) artinya bagaimana menggali semua potensi yang dimiliki oleh peserta didik untuk belajar, berikan mereka kesempatan untuk berkolaborasi dengan temannya.

Guru tak boleh tertinggal akan kemajuan teknologi, apalagi siswa-siswi kita sekarang tak sama dengan siswa dulu, mereka rata-rata melek teknologi, jangan sampai justru siswa-siswi kita akan "mentertawai" cara mengajar kita yang masih kita pertahankan di tengah banyaknya kemajuan teknologi pendukung pendidikan, kini saatnya bapak ibu harus berubah dan selalu mengupdate ilmu ya dan jangan berhenti untuk belajar.

Peran Guru dikelas nantinya tinggal mengarahkan, mengoordinasi, memantau dan menuntun mereka untuk mencapai tujuan pembelajaran sehingga tujuan bisa tercapai, siswa pun akan lebih kreativ, inovatif dan lebih berkembang baik segi pengetahuan dan keterampilan demi untuk kemajuan mereka dimasa depan.

Semoga tulisan ini bermanfaat

Salam perubahan #MNGBC