Begitu mengetahui sang guru akan menuju tanah suci, mantan anak wali kelasku di pondok pesantren ini berusaha untuk bertemu langsung dengan gurunya.

Namanya H. Anugrah Hardin Lc. Ia merupakan lulusan Universitas Kairo Mesir. Saat mondok dulu di pesantren ia adalah anak wali penulis, ia bersamaan masuk dengan penulis, ia menjadi santri dan penulis menjadi ustadz muda dan wali kelasnya.

Perjalanan dari Indonesia menuju Arab saudi memakan waktu 12 jam. Tepat jam 23.00 waktu jeddah pesawat landas di bandara Jeddah. Lalu dilanjutkan perjalanan darat dengan bus keren menuju medina.

4 jam perjalanan darat dari jeddah ke madina akhirnya rombongan jamaah tiba di kota kelahiran Nabi. Sungguh pemandangan menakjubkan saat melewati masjid Nabawi menuju hotel. Masya Allah mesjid mewah banget ucap ku dalam hati.

Setibanya di depan hotel, koper barang yang baru di keluarkan oleh sopir bawa langsung oleh mantan santri ini, "Pak tas ta kah ini", ucapnya memperlihatkan tas yang baru saja diturunkan dari bagasi bus.

Akupun heran karena ada yang mrnegur dan ia tak menggunakan baju seragam, hanya menggunakan mirip orang Arab. Saat melihat mukanya, saya pun terperangah melihatnya. "Pak, tidak ta lupaka' ucapnya menyapaku lebih dahulu". "Siapa yah", jawabku pura-pura tak mengenalnya

"Awwe bapak na lupama!, Saya Anugrah pak, anak walita dulu di Pondok Pesantren Maroangin". Jawab anak yang mukanya masih berbekas di benak sang guru.

" Oh Anugrah, bapak ingat, kamu yang pendiam dulu kan di kelas" Balasku mengingatkan perangai sang anak.

"Ia pak saya mi itu, ayomi pak saya antar masuk hotel" Ucapnya mulai mencairkan suasana sambil menarikkan koperku memasuki hotel.

Di lobby kami melanjutkan pembicaraan, "kenapa kamu bisa di sini nak? ". Tanyaku keheranan

"Saya sengaja ke hotel ini, karena dapat kabar guru besarku (julukanku di pondok) akan datang umrah, dan star kegiatannya di kota Madinah", Belanya pada sang guru.

"Alhamdulillah kalo begitu nak, bapak sangat senang kalian masih mengenal bapak dan mengingat semua yang telah bapak berikan saat kamu mondok, dan menjadi kebahagian bapak bapak bisa melihat kalian sukses semua. Ucapku sambil menatapnya dan memeluknya.

"Lalu apa yang kamu kerja disini nuge'? Tanyaku padanya yang lagi membenarkan bajunya.

Saya pun jadi pengurus jamaah umrah pak, tapi jamaahku masih di tanah air, mungkin dia hati lagi baru masuk Madinah, saya berangkat duluan untuk mengecek kesiapan hotel sebelum jamaah datang baik di madinah maupun Di makkah", jelasnya pada gurunya yang serius mendengarkannya.

"Kalian kini benar-benar hebat bisa keluar negeri gratis mengantar tamu Allah untuk beribadah di tanah suci, selain amal kalian dapatkan, kalian pun mendapatkan kesempatan beribadah umroh secara gratis sambil membimbing jamaah", kataku bangga padanya.

"Pak istirahat maki dulu, Saya tinggalkanki dulu, senang ketemu guru favoritku dari Pesantren ku, nanti malam saya kesini lagi, saya pamitan mi dulu pak, mau ke hotel sebelah mau menjalankan tugas dari perusahaan, Assalamu'alaikum" Ucap H. Anugrah, sambil menyalami tangan gurunya dan mengucapkan salam selanjutnya pamit pergi meninggalkan gurunya.

Bagaiman cerita selanjutnya, esok disambung...

Semoga bermanfaat, salam perubahan #MNGBC