Dendeng Ragi
Hari menulis ke-254 (940)
#TantanganGurusiana
.
Dendeng Ragi
(Kuliner)
Oleh: Mursyidah
.
Putra sulungku jauh di rantau. Sudah hampir 2 tahun dia di negeri orang, memenuhi panggilan tugas selaku Aparat Sipil Negara (ASN) BMKG. Selama itu pula dia tidak menikmati masakan 'Urang Awak', terutama masakan bundonya.
Walaupun di tanah tempat dia merantau ada rumah makan Padang, namun harganya tidak ramah di kantong, katanya. Mau memasak sendiri, bahan yang akan dimasak sulit didapat. Dari pada kelaparan, mending dibeli saja nasi ala Warteg, begitu ceritanya.
Minggu yang lalu dia menelponku. Dia minta dikirimi masakan yang sering kubuatkan ketika dia ngekost di Bukittinggi saat jadi siswa dulu. Katanya dia rindu menikmati masakan yang berjudul 'Dendeng Ragi" itu.
Untung saja bahan-bahannya sedang tersedia di dapurku, sehingga permintaan si sulung bisa segera 'dieksekusi'. Bahan-bahan yang diperlukan yaitu;
- kelapa 2 buah, parut (jangan ada keraknya, ya).
- daging 250 gram, cincang.
- kacang tanah 250 gram, goreng hingga matang.
- bawang putih 3 siung
- bawang merah 5 butir, pilih yang besar
- jahe 2 ruas
- lengkuas sebesar ibu jari kaki.
- ketumbar 1 sdt
- merica 20 butir
- daun salam, daun jeruk, secukupnya
- asam jawa secukupnya
- minyak goreng 1 kg.
- gula aren secukupnya (opsional)
- garam secukupnya
Cara membuat; siapkan wajan. Taruh kelapa parut di dalamnya. Tambahkan semua bumbu dan daging cincang, lalu diaduk sampai rata dengan sendok kayu (saya pakai tangan).
Nyalakan api. Cukup api sedang cenderung kecil, ya. Aduk-aduk sampai kelapa agak kering dan ringan. Kemudian tuang minyak goreng, sampai kelapa terendam. Masak sampai kelapanya berubah kuning kecokelatan. Matikan api.
Tahap selanjutnya, siapkan saringan santan (bukan plastik) pindahkan kelapa yang sudah jadi Dendeng Ragi itu ke dalam saringan. Setelah dendeng ragi keluar minyaknya, tambahkan kacang tanah yang sudah digoreng tadi. Aduk kembali. Dendeng ragi siap disantap sebagai teman makan nasi. Selamat mencoba.
Pincuran Tujuah, 11092022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Srundeng kalau orang Jawa bilang, Bu. Ah, jadi ngiler....hehe
Betul, Pak. Di Padang sebagian menyebutnya juga itu. Hm, ayo bikin, Pak.
lezaaat...
Iya, Bu. Mari kita buat lagi.
Mantap Bunda dendeng raginya. Salam sehat dan sukses Bu.
Alhamdulillah. Terima kasih, Bu Yanti. Salam kembali.