Murtiningsih

Guru Pembimbing di SMK N 2 Magelang...

Selengkapnya
Navigasi Web
Belajar dari Sistem Sekolah di Jepang (1)

Belajar dari Sistem Sekolah di Jepang (1)

Belajar dari Sistem Sekolah di Jepang

#Mengikat Makna#

Bagi guru-guru terbaik mungkin memiliki mimpi untuk bisa belajar di negeri orang terutama di negara-negara yang sudah diakui memiliki sistem pendidikan yang maju. Negera-negara OECD menjadi tujuan utama bagi mereka yang memimpikan dapat belajar di negeri orang. Salah satu negara yang diimpikan adalah negara Jepang. Sebagai salah satu negeri di Asia yang memiliki sistem pendidikan yang diakui dunia, Jepang menjanjikan banyak hal termasuk mungkin kebanggaan bagi mereka yang memiliki kesempatan.

Tulisan ini bukan hasil reportase pribadi penulis tetapi merupakan hasil perbincangan dari orang yang melakukan perjalanan dinas melihat sistem sekolah di Jepang. Ide menulis ini muncul ketika kami menata album keluarga. Foto-foto yang tertata dalam album dibuka satu-satu. Perhatian terhenti pada foto-foto anak-anak SD yang sedang menata ruang kelas untuk persiapan makan siang bersama (lunch time). Ada foto suami yang masih terlihat langsing sedang foto bersama anak anak yang sangat ekspresif gaya berfotonya. Ya, foto-foto itu adalah foto dokumentasi pribadi suami beberapa tahun yang lalu dalam perjalanan yang dibiayai oleh Japan Foundation sebagai hadiah sebagai guru berprestasi.

Sistem persekolahan di Jepang telah diakui dunia sebagai salah satu sistem terbaik di bidang pendidikan. Dari berbagai survei mutu pendidikan, Jepang menduduki ranking teratas, seperti tes PISA (Programe for International Student Assessement). Pada tahun 2015 Jepang menduduki ranking 10 besar untuk bidang matematika, bahasa dan sains. Berdasarkan survei tahun 2015 diketahui bahwa tingkat partisipasi pendidikan dasar adalah 100 persen dan zero illierate dan angka partisipasi pendidikan menengah 100% di kota dan 96% di daerah pinggiran.

Menurut suami, bukan masalah-masalah besar yang di luar jangkauan para guru, kepala sekolah, dan pengawas yang dapat dikerjakan dalam lingkup perubahan, tetapi hal hal yang sederhana yang dapat dilakukan secara nyata. Suami menceritakan pengalamannya saat kunjungan ke "Tamukae Elementary School", sebuah sekolah dasar yang terletak di Kota Kumamoto, Kumamoto Perfecture, bagian Selatan Jepang. Pelajaran yang dapat diterapkan adalah bagaimana seluruh warga sekolah memiliki kepedulian terhadap kebersihan sekolah. Kepala sekolah, guru, siswa, dan seluruh warga sekolah akan melakukan kegiatan kebersihan pada akhir jam pelajaran. Menurut kepala sekolahnya tidak ada pekerja kebersihan di sekolahnya. Jika mereka dapat melakukannya dengan baik, apakah kita akan mengeluh kekurangan tenaga kebersihan jika sekolah kita kurang bersih?

Pendidikan karakter yang mungkin jarang ditemui di sekolah kita adalah ketika ada tamu bertanya di mana tempat X atau Y, maka anak-anak akan menunjukkannya tidak hanya dengan jari telunjuknya tetapi di antarkan sampai kita merasa sangat mengetahui tempat yang kita tanyakan. Jika memasuki ruangan, maka sepatu atau sandal yang kita pakai harus dilepas dan disodorkan sepatu khusus ruangan. JIka kita lupa untuk membalikkan arah sepatu yang kita pakai, maka pada saat kita akan pulang posisi sepatu sudah berubah untuk siap kita pakai. Sederhana tetapi memiliki makna etis yang sangat luar biasa.

(Bersambung)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post