Murtiningsih

Guru Pembimbing di SMK N 2 Magelang...

Selengkapnya
Navigasi Web
Membumikan Virus Menulis: Tanggung Jawab Siapa?

Membumikan Virus Menulis: Tanggung Jawab Siapa?

Membumikan Virus Menulis: Tanggung Jawab Siapa?

#mengikat makna#

Dalam beberapa bulan ini saya mengikuti berbagai tulisan yang menjadi bagian dari menebarkan virus menulis dari kota satu ke kota yang lain. Ya, semua tulisan bermaksud untuk memotivasi guru agar terjangkiti virus menulis, sekaligus menurut hemat saya bagian dari promosi yang tiada henti bagi mediaguru dan media gurusiana yang oleh penulis di media ini sebagai bagian dari simbiosis mutualisme.

Yang menjadi kegalauan hati bagi saya yang baru sebulan aktif di gurusiana adalah pertanyaan tentang siapa yang harus bertanggung jawab untuk membumikan virus menulis bagi guru di semua jenjang pendidikan? Berdasarkan pengalaman saya, kegiatan pelatihan guru yang diadakan oleh mediaguru dibiaya penuh oleh peserta. Sementara itu, peningkatan kemampuan guru untuk menulis adalah bagian dari pengembangan kompetensi guru, baik kompetensi profesional maupun kompetensi pedagogiknya. Peningkatan kompetensi guru akan berdampak pada kualitas pembelajarannya dan pada gilirannya akan dinikmati oleh peserta didik. Dalam konteks yang lebih luas, peningkatan kemampuan guru akan meningkatkan mutu sekolah, mutu pendidikan, dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) suatu daerah.

Dalam paradigma berpikir yang saya kemukakan terlihat bahwa membumikan virus menulis sebagai bagian dari pengembangan kemampuan atau kompetensi guru adalah tanggung jawab berbagai pihak. Guru sebagai seorang yang profesional tentu memiliki tanggung jawab, di samping sekolah dan pemerintah daerah dalam hal ini dinas yang menangani pendidikan. Jika selama ini semua bentuk pelatihan dalam tajuk "Sagu Sabu" yang dikomandani oleh mediaguru didesain dengan pelatihan mandiri, mengapa hal tersebut tidak diambil oleh anggaran dinas atau sekolah sebagai bentuk tanggung jawab? Bukankah akan sangat relevan jika ada anggaran publik, baik sekolah maupun dinas untuk mengambil tanggung jawab agar semua guru memiliki kemampuan yang meningkat dalam menulis?

Tulisan ini memang bagian dari menggugah tanggung jawab bersama dalam membangun karakter guru untuk meninkatkan kemampuan menulis. Saya tidak mengetahui bahwa berapa banyak dari sekitar 24.000 anggota gurusiana memiliki kedudukan sebagai kepala sekolah atau pejabat yang mengurusi bidang pendidikan. Jika ada 5% dari anggota gurusiana yang memiliki wewenang untuk mengambil tanggung jawab ini, maka membumikan virus menulis akan semakin membahana. Kita dapat membayangkan, seandainya ada 1200 kepala sekolah anggota gurusiana dapat menularkan viru menulis kepada minimal 50 guru yang menjadi tanggung jawabnya, maka ada 60.000 guru yang terjangkiti wabah menulis. Dalam sekali gerakan, maka jumlah ini melebihi anggota gurusiana yang ada sekarang ini.

Yang lebih penting, tanggung jawab sekolah atau pemerintah daerah dari aspek pembiayaan akan lebih murah. Mengapa perhitungan kita lebih murah? Sebagai ilustrasi pembiayaan pelatihan di kota saya yang diadakan dalam konteks Sagu Sabu, setiap peserta ditarik uang pendaftaran sebesar Rp 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah) per peserta. Dengan jumlah peserta sebanyak 100 peserta, maka diperoleh dana pembiayaan sebesar Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah). Dengan lama pelatihan 2 hari dan jumlah peserta 100 ditambah dengan 2 narasumber utama dan 2 narasumber tamu, makan besar 2 kali, kudapan 4 kali, biaya sewa gedung dan bahan pelatihan, maka biaya yang kita keluarkan untuk membiaya kegiatan pelatihan lebih kecil dari biaya swadaya sebesar 25 juta rupiah dengan menggunakan standar biaya daerah.

Semoga bermanfaat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post