Murtiningsih

Guru Pembimbing di SMK N 2 Magelang...

Selengkapnya
Navigasi Web
Magnet Cintamu

Magnet Cintamu

Magnet Cintamu

#Mengikat Makna #aimafarhasfirsayaning#

Hari ini adalah hari istimewa bagi setiap insan pendidikan. Semua komponen pendidikan memperingati Hari Pendidikan Nasional pada tanggal 2 Mei. Mereka merancang dan melaksanakan serangkaian kegiatan untuk mengisi peringatan Hardiknas, mulai dari kegiatan lomba, seminar, tasyakuran, dan puncaknya upacara bendera. Setiap kegiatan selalu memberi pesan bahwa kegiatan peringatan memberikan makna untuk mengingatkan kepada seluruh stakeholder pendidikan bahwa masih banyak pekerjaan rumah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan yang merata untuk semua. Apalagi dalam beberapa tahun ini, kebudayaan telah kembali kepangkuan pendidikan sebagaimana sejarah menyatukan pendidikan dan kebudayaan sebagai satu kesatuan.

Masalahnya bukan hanya pesan-pesan nilai-nilai pendidikan dan kebudayaan yang memberi kesan mendalam pada peringatan Hardiknas tahun ini, tetapi dukungan dan pujian suami yang diberikan mulai pagi hingga sore hari ketika kami bersama dalam rumah yang membahagiakan bagi kami. Bukan pujian yang sekadar mengatakan saya cantik, baik hati, atau sederatan kata-kata yang selalu diucapkan bertahun-tahun untuk membuat saya merasa bangga memiliki beliau dalam kehidupan kami. Pujian suami yang membuat kami merasa bangga adalah pujiannya atas pilihan yang harus saya ambil.

Pada saat kami akan berangkat kerja, suamiku telah memberiku selamat atas tugas sebagai pembawa acara pada peringatan Hardiknas di BP2MK Wil. IV. Alhamdulillah, setelah melalui latihan dua kali, tugas sebagai pembawa acara dapat saya laksanakan tanpa ada kesalahan. Tidak lupa saya telepon suami bahwa upacara sudah selesai dan berjalan dengan lancar. Seperti bisanya, suami memberikan selamat dan pujian setiap saya menyelesaikan tugas. Kelihatan sederhana tetapi bagi kami saling mendukung dan memuji adalah kebiasaan kami yang sangat berharga untuk hubungan kami selama ini. Setelah itu, kata-kata suami yang bisa saya tebak dan menjadi kata-kata magnet bagi kami adalah ucapan "hati-hati kalau kembali ke sekolah, sayang!"

Setelah dari BP2MK, saya kembali ke sekolah. Hari ini ada 2 agenda yang harus saya ikuti di sekolah. Agenda pertama adalah rapat koordinasi dalam rangka pentas seni dan wisuda kelas XII. Agenda pertama dapat kami lalui dengan baik. Sebagai orang yang dipercaya bersama dengan teman teman di Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, kami percaya bahwa perencanaan yang baik memiliki kontribusi 50% keberhasilan dan teamwork yang yang solid akan menentukan 25% keberhasilan, dan 25% yang lain ditentukan faktor lainnya. Seperti biasa setiap aktivitas kami pasti diketahui oleh suami dan sebaliknya. Walaupun kegiatan sederhana, suami tetap memberi semangat dan mengucapkan selamat telah sukses melaksanakan tugas dengan baik.

Agenda kedua yang kam ikuti adalah rapat penentuan kelulusan. Alhamdulillah, tahun ini hasil ujian nasional meningkat dari tahun sebelumnya. Ada 40 lebih siswa mendapat nilai 100 untuk mata pelajaran tertentu. Seluruh warga sekolah termasuk bapak kepala sekolah merasa bangga atas perolehan hasil ujian tahun ini. Setelah selesai rapat, saya sempatkan telepon suami. Walaupun suami sudah tidak berkutat di dunia pendidikan lagi, suami merasa senang atas hasil perolehan kami. Tidak lupa ucapan selamat dan sanjungan diberikan suami kepada kami. Kami merasa saling memiliki kesuksesan ini.

Setelah jam setengah empat sore, kami bergegas segera pulang. Seperti biasa, saya sampai rumah lebih awal dibandingkan suami. Paling cepat suami sampai rumah jam setengah lima. Setelah hampir 45 menit saya menunggu, suami datang. Seperti biasa saya menyambutnya di depan pintu. Kami istirahat sejenak. Tidak seperti biasanya kali ini saya yang memulai pembicaraan dan suami menjadi pendengar yang baik. Mulailah pembicaraan mengalir tanpa sekat.

Saya mrnceritakan bahwa besok hari sabtu ada kegiatan pentas seni di sekolah. Kami team waka kesiiswaan yang punya kerja. Selain itu, pada hari sabtu juga ada kegiatan perpisahan TK Aisyiyah dan saya harus memberi sambutan karena sebagai Ketua Majelis Dikdas PDA, Yang membuat bingung, begitu saya menyampaikan kepada suami. Pada hari itu juga mendapat tugas menjadi pembawa acara kegiatan pada bidang Pendidikan Luar Sekolah. Mendengar ceritaku, suami bertanya apakah tawaran itu juga diterima. Mendengar perranyaan tersebut, saya menjelaskan bahwa tadi saya sudah menghubungi dinas dan meminta maaf karena pada hari yang sama ada kegiatan yang telah diagendakan. Dengan memberikan isyarat kekaguman, suamiku mengecup keningku sambil memujiku bahwa mama hebat dengan pilihan yang bijak karena mendahulukan yang menjadi tanggungbjawabku, bukan sekadar urusan pekerjaan yang mendatangkan uang. Nasehat suami kepada saya adalah ambil yang menjadi tanggung jawab kita dan jangan serakah untuk mengambil semua yang tidak mungkin ditunaikan semuanya. Semoga bermanfaat.

#romantisme keluarga#cintaterbaikku#cintatakpernahsalah#refleksihardiknas#Mgl,2 May 2018#

#aimafashasfirsayaning#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post